Informan Biasa Dukungan Keluarga Bagi Keberfungsian Sosial Penyandang Disabilitas Di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

5.4 Informan Biasa

Informan biasa yang penulisan jadikan dalam penelitian ini adalah salah satu perwakilan dari keluarga masing – masing informan utama yaitu bibi dari Sukma Ayu Lestari, Ibu dari Devi Nukita Ramayani, kakak dari Leonardo Situmorang dan Ibu dari Haryati. Hubungan keluarga tergabung antara cinta, hormat dan rasa sayang yang disertai dengan martabat. Ada tiga hubungan dasar manusia yang pertama adalah hubungan antara suami dan istri, kemudia antara orang tua dan anak, lalu hubungan antara saudara laki – laki dan saudara perempuan. Segala jenis hubungan lainnya berdasarkan pada ketiga hubungan tersebut. Bagi penyandang disabilitas keluarga adalah sosok yang paling penting dan mereka jadikan panduan dalam bermasyarakat. Keterbukaan keluarga atas adanya anggota keluarga yang merupakan anak penyandang disabilitas dapat membentuk mereka menjadi sosok yang lebih baik dan membentuk kepercayaan diri mereja dan beranggapan bahwa masih ada orang yang peduli atas mereka. Pendidik yang paling pertama dan penting adalah berasal dari ayah dan ibu dalam sebuah keluarga. Ibu dari Devi Nukita mengatakan bahwa “Kedekatan hubungan yang keluarga kami bangun dari dulu adalah dengan keterbukaan pada setiap anggota keluarga. Semua hal kami ceritakan bersama, khususnya untuk devi yang lebih sensitif kami selalu berusaha untuk mengajarkan dia terbuka dengan hal – hal yang dia rasakan agar dia merasa bahwa keluarga nya sangat perduli dengannya”. Bagi penyandang disabilitas kemampuan untuk dapat melakukan keberfungsian sosialnya dengan benar sangat mereka butuhkan, agar mereka tidak merasa menyusahkan orang lain dan berusaha bahwa mereka dapat memastikan pemberdayaan dan kemandirian terhadap mereka melalui pemberian kesemparan mobilitas dan membuat mereka mandiri Universitas Sumatera Utara secara ekonomi dan menjadi anggota masyarakat yang dihormati di lingkungan mereka. Bibi Sukma Ayu Lestari mengatakan bahwa : “Kami sebagai keluarga ayu berusaha memberikan apapun yang dia butuhkan untuk mendukung keberfungsian sosialnya, dengan dia berniat untuk membuka usaha ponsel setelah selesai pembinaan di panti itu, saya sangat senang dengan niatan yang positif seperti itu, semangat ayu yang selalu membuat saya untuk terus memberikan dukungan yang dia butuhkan. Jadi kami sekeluarga juga sudah berdiskusi bahwa kami sangat menyetujui jika ayu ingin membuka usahanya tersebut”. Dukungan yang diberikan keluarga haruslah sangat optimal untu penyandang disabilitas karena keluarga adalah yang paling mereka percayai dalam hidupnya. Perlakuan yang diberikan keluarga dengan memberikan perhatian, kasih sayang yang tulus harus diberikan untuk membantu tumbuh kembang kepercayaan diri mereka. Serta merasa dilindungi menyadarkan mereka bahwa kekurangan mereka tak menjadi halangan keluarga untuk tetap saling menyanyangi satu dengan yang lainnya. Menurut ibu dari Haryati mengatakan bahwa : “Dukungan selalu saya berikan untuk dia agar dia merasa nyaman dan percaya diri. Haryati semenjak menjadi cacat selalu mengurung diri di rumah jujur saya sangat sedih dengan sikap dia seperti itu padahal kami semua keluarga menerima keadaan dia tak ada satu pun yang berusaha mejauhkan dia dari keluarga kami. Perhatian yang sangat besar kami curahkan untuk haryati untuk dapat mengembalikan rasa percaya diri dan dapat berinteraksi dengan orang luar. Semoga setelah masuk ke dalam panti tersebut membuat haryati lebih percaya diri dan mudah berinterkasi dengan masyarakat sekitarnya”. Panti Sosial berupaya membentuk keberfungsian sosial penyadang disabilitas agar lebih baik dan dapat mampu melakukan peranan sosialnya seperti masyarakat pada umumnya. Panti sosial mengajarkan kepada mereka bahwa mereka dapat mampu menyelesaikan Universitas Sumatera Utara masalahnya sendiri dan juuga dapat mampu memenuhi kebutuhan mereka pribadi dan menjauhkan anggap bahwa mereka akan selalu menyusahkan orang lain. Kakak leo mengatakan bahwa : “perubahan yang terlihat setelah dia berada di panti tersbut, dia terlihat lebih rajin dari biasanya semangatnya untuk maju juga sangat besar. Intensitas hubungan yang sering terjalin selama dia berada di panti membuat saya tau apa yang berubah dari adiknya, Saya mengharapkan dia dapat menjadi mandiri dan dapat mengaplikasikan langsung ilmu yang telah didapatnya selama berada di panti tersebut dan dapat berhubungan baik dengan masyarakat lainnya.

5.5 ANALISIS UMUM