Dukungan Instrumental Analisis Data

perlukan. Ketika keluarga berlibur saya pun selalu diajak untuk ikut liburan bersama – sama. Tak pernah saya mendapatkan perilaku yang buruk, keluarga saya menyayangi saya. “ Informan ketiga : Saat keluarga saya mengajak saja pergi – pergi ke acara keluarga, saya memilih – milih keluarga yang bagaimana untuk didatangi, karena saya adalah seorang laki – laki saya malas selalu ikut ibu saya pergi. Bukan brarti keluarga saya tidak perduli terhadap saya tetapi memang saya lebih memilih untuk tinggal di rumah atau bermain bersama teman. Saat liburan pun saya lebih suka berlibur bersama teman – teman saya tapi saya tetap mau ikut jika diajak liburan sekeluarga”.

5.6.3. Dukungan Instrumental

Dukungan ini menunjukkan bahwa penyandang disabilitas memerlukan dukungan dalam bentuk nyata dan juga bentuk materi yang bertujuan untuk meringankan beban bagi penyandang disabilitas. Dan dukungan ini mengacu pada benda – benda dan layanan untuk membantu memecahkan masalah praktis. Dungan ini meliputi aktivitas – aktivitas seperti alat transportasi, uang dan membantu menyelesaikan tugas – tugas praktis. Dukungan instrumental dapat berupa : a. Sumber pertolongan konkrit Pada sadarnya semua manusia membuthkan pertolongan manusia lainnya, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas mereka membutuhkan pertolongan yang lebih banyak dari manusia normal pada umumnya. Keluarga yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas harus sangat sabar dalam melayani mereka karena mereka tidak akan bisa melakukan hal – hal yang dilakukan seperti yang lainnya. Mereka akan mmpercayakan kepada salah Universitas Sumatera Utara satu anggota keluarga untuk dapat selalu membantunya. Hal – hal nyata yang diperlukakan oleh penyandang disabilitas, membantu mereka melakukan hal – hal yang tidak dapat mereka lakukan dan dapat mengurangi beban dan kesusahan dirinya. b. Perhatian Kepedulian Penyandang disabilitas sangat memerlukan perhatian yang lebih besar, karena mereka memiliki rasa sensitivitas yang besar. Perhatian yang diberikan bukan hanya sekedar menanyakan uda makan atau kamu sakit, tetapi perhatian lebih ditujukan hal – hal yang konkrit apakah mereka membutuhkan tenaga atau juga membutuhkan uang. Para penyandang disabilitas susah untuk langsung mnunjukan kesulitan yang sedang mereka alami, karena mereka menanggap bahwa mereka tidak mau menyusahkan keluarga, maka keluargalah yang harus peka atas keadaan atau kesulitan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas Adapaun beberapa kutipan wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa infornan yaitu : “informan pertama :Keluarga saya selalu membantu saya jika saya mengalami kesusahan. Misalnya, saya membutuhkan kenderaan untuk pergi ke suatu tempat,karena ibu dan ayah saya tidak tinggal bersama saya, maka keluarga dari bibi saya bersedia mengantarkan saya. Yang paling sering saya mintai pertolongan adalah bibi saya, dia sangat baik terhadap saya, diantara semua anggota keluarga saya tidak ada yang berperilaku buruk terhadap saya mereka selalu baik kepada saya. Bantuan dari pemerintah tidak pernah saya terima padahal saya mengharapkan bantuan untuk orang seperti saya. Universitas Sumatera Utara Dan sebelumnya saya pernah di data oleh kepala lingkungan tempat tinggal saya tapi itu pun tak kunjung tiba bantuan – bantuan dari pemerintah. “informan kedua :aku sangat disayangi oleh semua keluargaku, Semua keluargaku selalu membantu aku saat mendapati kesusahan. Dengan kondisi tanganku yang hanya tinggal sebelah kiri aku dulu aku selalu kesusahan untuk memakai baju karena belum terbiasa, ibu dan kakaknya yang membantuku untuk memakaikan baju. Saat aku ingin pergi – pergi dan membutuhkan kenderaan ayahku juga pasti akan mengantarkanku. Ibu yang paling sering membantuku saat aku membutuhkan pertolongan. Semua keluargaku sangat baik, tidak pernah mereka menolaj saat ku minta pertolongan. Dulu saat aku mengalami kecelakaan, aku mendapatkan uang asuransi dari pekerjaan tempatku bekerja, juga biaya rumah sakit juga ditanggung oleh perusahaan itu, tetapi setelah keluar dari rumah sakit, aku tidak pernah lagi mendapatkan bantuan dari rumah sakit. Aku juga pernah mendapatkan bantian dari pemerintah daerah dengan mendapatkan tangan palsu.

5.6.4. Dukungan Emosional