Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

2. Anak tidak dirawat dangan baik, keracunan makanan atau penyakit tertentu yang sama, sehingga dapat berpengaruh tehadap otak meningitis atau encephalities http:erlinaheria.blogspot.com201210penyandang-disabilitas.html diakses pada tanggal 31 maret pukul 1:09

2.5 Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

2.5.1 Sejarah Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara didirikan pada tahun 1994 melalui bantuan anggaran LOAN OECF 19941995 yang secara bertahap pembangunannya dilaksanakan sampai dengan tahun 1998 yang bersumber dari dana APBN Departemen Sosial RI. Sesuai dengan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 25HUK1998 tanggal 15 April 1998 secara resmi dikukuhkan menjadi salah satu Unit Pelaksaan Teknis di lingkungan Kanwil Depsos Sumut dengan program rujukan regional pelayanan dan rehabilitasi sosial khusus bagi penyandang cacat tubuh dari daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara dan Riau. Setelah pelayanan selama kurang lebih 2 tahun, ternyata pelayanan tidak dapat berjalan secara oprimal sesuai dengan kebijakan pemerintah berdasarkan Undang – undang Nomor 22 tahun 1999 tentang otonimi daerah. Dengan kebijakan ini, status lembagaUPT ini dialihkan ke Pemda Propinsi Sumatera Utara yang meliputi personil, sarana dan prasarana serta pembiyaan. Dalam proses perjalanan sejak diserahkan ke Pemda Sumatera Utara di tahun 2000 sampai dengan pelaksaan fungsi pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal yang antara lain disebabkan oleh : alokasi anggaran yang kurang memadai pada Pemda Sumatera Universitas Sumatera Utara Utara. Sehingga diupayakan pengembalian UPT PSBD “Bahagia” ke Departemen Sosial RI. Melalui proses yang panjang dari sejak tahun 2003 sampai dengan 2007 atas persetujuan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Sosial melalui Keputusan Nomor 163HUK.2007 tanggal 5 Desember 2007 menetapkan tentang organisasi dan tata kerja PSBD “Bahagia” Sumatera Utara dan sejak tahun 2008 kelembagaan Balai Bina Daksa Lau Bakeri beralih status kelembagaan menjadi UPT Kementerian Sosial dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Setelah resmi berada di lingkungan Kementerian Sosial RI, atas pertimbangan dan kebijakan Menteri Sosial RI Kepmensos Nomor : 09HUK2008 PSBD “Bahagia” Sumatera Utara yang sebelumbanya berlokasi di Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang dipindahkan ke Jalan William Iskandar No. 377 Medan Menempati gedung eks PSPP Insyaf Medan. Sehubungan denga n status kelembagaan ini, UPT PSBD “Bahagia” Sumatera Utara kembali kepada fungsi perujukan pelayanan dan rehabilitasi sosia; untuk wilayah Sumatera Bagian Utara meliputi 5 wilayah propinsi yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. 2.5.2 Program PSBD “Bahagia” Sumatera Utara Adapun program yang dilaksanakan di dalam Panti Sosial Bina Daksa “ Bahagia” Sumatera Utara yaitu : 1. Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial Program pelayanandan rehabilitasi sosial pada PSBD “Bahagia” Sumatera Utara sesuai dengan Keputusan Menteri Sosial RI nomor : 163HUK2007 yang Universitas Sumatera Utara menerangkan bahwa PSBD “Bahagia” mempunyai tugas melaksanakan perlindungan, advokasi, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, rujukan, koordinasi dan kerjasama dengan instansi bagi penyandang cacat agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan khusus unutk program penjakauan memberikan bimbingan dan pelayanan keterampilan praktis bagi penyandang cacat memiliki keterampilan sehingga pada gilirannya mereka mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Program Pelayanan Dalam Panti Program pelayanan dalam panti diperuntukan bagi calon penerima manfaat klien penyandang cacat yang berada di wilayah Sumatera Utara dan direkrut oleh petugas PSBD bekerjasama dengan Dinas Sosial Propinsi, KabupatenKota. Calon klien yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis akan di registrasi dan diasramakan.

2.6 Pelayanan Sosial