Kerangka Pemikiran Dukungan Keluarga Bagi Keberfungsian Sosial Penyandang Disabilitas Di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

menjadi faktor penentu dalam usaha – usaha yang dilakukan semua pihak dalam mencapai kesejahteraan http:kompasiana.combisnisindikator-kesejahteraan diakses pada tanggal 6 april 2014 pukul 00.12 WIB. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial adalah berbagai usaha yan dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik secara fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi dan kehidupan spiritual agar terwujuw kehidupan yang layak da bermartabat.

2.8 Kerangka Pemikiran

Penyandang disabilitas merupakan sosok manusia yang diciptakan tuhan yang maha esa sama dengan manusia lainnya, namum hanya beberapa bagian yang membedakannya antara normal dan tidak normal. Manusia normal memliki keadaan fisik dan mental yang dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, sedangkan manusia tidak normal memilkik keadaan fisik dan mental secara tidak normal yang pada saat ini lebih dikenal dengan penyandang disabilitas. Dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1997 pasal 6 ayat 6 tentang penyandang disabilitas mengatakan secara tegas bahwa penyandang disabilitas berhak diperlakukan sama dengan manusia normal lainnya dalam segala aspek penghidupan dan kehidupan baik itu dalam keluarga, lingkungan dan komunitas. Penyandang disabilitas sangat membutuhkan dukungan utama yaitu berasal dari keluarga.Keluarga merupakan faktor penentu dalam memberikan pelayanan terpadu, berkesinambungan terhadapa anggota keluarga mereka yang memiliki status penyandang disabilitas.Namun pada kenyataannya sering kali terlihat adanya salah satu anggota keluarga sebagai penyandang disabilitas menganggu keberfungsian sosial keluarga, keluarga merasa malu untuk mengakui, atau kurang nyaman dengan keadaaan tersebut, anak tidak dimasukkan ke sekolah ataupun tidak diperkenalkan dengan lingkungan. Universitas Sumatera Utara Dukungan keluarga merupakan hal yang mendasar dari pembentukan kepercayaan diri seorang individu dimana dengan peran orang tua individu akan tumbuh menjadi individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang realistis terhadap dirinya, dengan menilai positif dirinya. Maka dari itu, dukungan keluarga merupakan sikap atau tindakandan penerimaan keluarga terhadap anggotanya.Dalam hal ini anggota yang dimaksud adalah penyandang disabilitas yang merasa memperoleh dukungan secara emosional dan merasa lega karena diperhatikan, mendapatkan saran atau kesan yang menyenangkan.Dukungan keluarga meliputi dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Dukungan informasi berfungsi sebagai kolektor dan disseminator informasi tentang dunia yang dapat digunakan untuk menangkap suatu masalah.Aspek dalam dukungan ini adalah nasihat, usulan, saran, petunjuka dan pemberian informasi.Dukungan penilaian yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menangani masalah serta validator.Identitas keluarga diantaranya memberikan support, pengakuan, dan perhatian.Dukungan instrumental yaitu sumber pertolongan praktis dan konkrit diantaranya bantuan langsung dari orang yang diandalkan seperti materi, tenaga dan sarana.Selain itu invidu merasa bahwa dirinya masih ada perhatian atau kepedulian dari lingkungan terhadap seseorang yang sedang mengalami kesusahan atau kesulitan.Dukungan emosional yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk penulisan kemudian aspek dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk aksi adanya kepercayaan, perhatian dan mendengarkan serta didengarkan. Di Medan sendiri, Panti Sosial Bina Daksa memberikan perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas. Dalam misinya melakukan perlindungan, peningkatan harkat dan Universitas Sumatera Utara martabat, serta kualitas hidup penyandang disabilitas serta mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat Panti Sosial Bina Daksa menjalankan beberapa program yang nantinya dapat meningkatkan keberfungsian sosial bagi penyandang disabilitas itu sendiri dalam keluarga ataupun masyarakat. Setelah memperoleh dukungan keluarga penyandang disabilitas tidak hanya sosok lemah yang dipandang kasihan bahkan sebelah mata tetapi sosok yang dijadikan motivasi diri bagi masyarakat lainnya. Jika dukungan tersebut dapat dijadikan secara maksimal maka keberfungsian sosial penyandang disabilitas juga akan terpenuhi. Adapun keberfungsian sosialnya meliputi : kemampuan memenuhi kebutuhan fisik, sosial dan lainnya, kemampuan melakukan peran sosialnya yaitu tingkah laku atau tindakan adalah kedudukan seseorang didalam lingkungan sosialnya dan mereka mampu memecahkan masalah yang juga terkait dalam kebutuhan atau pelaksanaan peran sosialnya. Universitas Sumatera Utara Bagan Alir Pikir 1. Penyandang Disabilitas Fisik 2. Penyandang Disabilitas Mental 3. Penyandang Disabilitas Ganda Penyandang Disabilitas Dukungan Keluarga Dukungan Informasi 1. Usulan 2. Saran 3. Petunjuk dan Informasi Dukungan Perilaku 1. Support 2. Pengakuan 3. Perilaku Dukungan Instrumental 1. Sumber Pertolongan konkrit 2. Perhatian atau kepeduluan Dukungan Emosional 1.Kepercayaan 2. Perhatian 3. Mendengarkan dan didengarkan Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia Sumatera Utara Keberfungsian sosial meliputi : 1. Kemampuan memenuhi kebutuhan fisik, sosial dan mental 2. Kemampuan melakukan peranan sosialnya yaitu tindakan atau tingkah laku dalam lingkungan sosial 3. Kemampuan memecahkan masalah Universitas Sumatera Utara

2.9 Definisi Konsep