Keberfungsian Sosial .1 Pengertian Keberfungsian Sosial Penyandang Disabilitas

2. Faktor Eksternal a. Praktik di keluarga Cara bagaimana memberikan dukungan biasanya mempengaruhi penderitaan dalam melaksanakan kesehatannya. b. Faktor Sosial ekonomi Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit dan memperngaruhi cara seseorang mendefenisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya. . Purnawan, 2008:57 2.3 Keberfungsian Sosial 2.3.1 Pengertian Keberfungsian Sosial Keberfungsian sosial dinyatakan bahwa interaksi manusia dengan lingkungan sosial yaitu sebagai hasil kegiatannya mengadakan hubungan dengan orang lain. Adapun keberfungsian sosial meliputi: a. Kemampuan memenuhi kebutuhan, yang meliputi fisik, sosial, mental dan lain -lain. Sebagai makhluk hidup yang multidimensi, maka kebutuhan seseorang juga multidimensional. Orang tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan fisik saja pangan, sandang, rumah dan kesehatan, tetapi orang juga harus memenuhi kebutuhan sosialnya, kebutuhan mental, dan lainnya. b. Kemampuan melakukan peranan sosialnya. Peranan sosial adalah tindakantingkah laku yang harus adalah kedudukan seseorang didalam lingkungan sosial. c. Kemampuan memecahkan masalah. Manusia tidak “steril” dari masalah, artinya setiap orang pasti mempunyai masalah. Masalah yang dihadapi manusia dapat berupa masalah yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan atau pelaksanaan peran sosial Profil Pekerja Sosial Universitas Sumatera Utara Profesional Keluarga Indonesia Mitra Pembangunan Kesejahteraan Sosial, 2003 : 6.

2.4 Penyandang Disabilitas

2.4.1 Pengertian Penyandang Disabilitas Disabilitas atau kecacatan adalah suatu kondisi dimana adanya kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi seseorang untuk melakukan aktivitas secara selayaknya. Mengacu pada Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 pasal 1 tentang Perlindungan Anak, anak yang menyadang cacat adalah anak yang mengalami hambatan fisik danatau mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar. Teori kecacatan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, dimana disability merupakan keterbatasan atau kekurang mampuan untuk melaksanakan kegiatan secara wajar bagi kemanusiaan yang diakibatkan oleh kondisi impairment. Menurut NAWS Disability may be defined as a reduction in personal coping and adaptive function that causes significant limitation in overall daily living.Kecacatan dapat didefinisikan sebagai keadaan berkurangnya fungsi pribadi dalam memenuhi kebutuhan dan daya penyesuaiannya sehingga menyebabkan keterbatasan dalam keseluruhan penampilan hidup sehari-hari. 2.4.2 Ciri-ciri Penyandang Disabilitas Adapun ciri-ciri penyandang disabilitas adalah a. Penyandang cacat fisik, yaitu Individu yang mengalami kelainan kerusakan fungsi organ tubuh dan kehilanganorgan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, misalnya gangguan penglihatan, pendengaran, dan gerak b. Penyandang Cacat Mental, yaitu individu yang mengalami kelainan mental dan atau tingkah laku akibat bawaan atau penyakit. Individu tersebut tidak bisa mempelajari Universitas Sumatera Utara dan melakukan perbuatan yang umum dilakukan orang lain normal, sehingga menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari c. Penyandang Cacat Fisik dan Mental, yaitu individu yang mengalami kelainan fisik dan mental sekaligus atau cacat ganda seperti gangguan pada fungsi tubuh, penglihatan, pendengaran dan kemampuan berbicara serta mempunyai kelainan mental atau tingkah laku, sehingga yang bersangkutan tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari selayaknya http:id.wikipedia.orgwikiDisabilitas diakses pada tanggal 31 maret pukul 1:09 2.4.3 Klasifikasi Penyandang Disabilitas Menurut UU No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, berbagai faktor penyebab serta permasalahan kecacatan, maka jenis-jenis kecacatan dapat di kelompokkan sebagai berikut : a. Penyandang Cacat Fisik 1. Tuna Netra Berarti kurang penglihatan. Keluarbiasaan ini menuntut adanya pelayanan khusus sehingga potensi yang dimiliki oleh para tuna netra dapat berkembang secara optimal 2. Tuna Rungu Wicara Tuna Rungu, ialah individu yang mengalami kerusakan alat atau organ pendengaran yang menyebabkan kehilangan kemampuan menerima atau menangkap bunyi serta suara.sedangkan Tuna Wicara, ialah individu yang mengalami kerusakan atau kehilangan kemampuan berbahasa, mengucapkan kata-kata, ketepatan dan kecepatan berbicara, serta produksi suara 3. Tuna Daksa Universitas Sumatera Utara Secara harfiah berarti cacat fisik.Kelompok tuna daksa antara lain adalah individu yang menderita penyakit epilepsy ayan, kelainan tulang belakang, gangguan pada tulang dan otot,serta yang mengalami amputasi. b. Penyandang Cacat Mental 1. Tuna Laras Dikelompokkan dengan anak yang mengalami gangguan emosi. Gangguan yang muncul pada individu yang berupa gangguan perilaku seperti suka menyakiti diri sendiri, suka menyerang teman, dan lainnya 2. Tuna Grahita Sering dikenal dengan cacat mental yaitu kemampuan mental yang berada di bawah normal.Tolak ukurnya adalah tingkat kecerdasan atau IQ. Tuna grahita dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Tuna Grahita Ringan Debil Tampang dan fisiknya normal, mempunyai IQ antara kisaran 50 sd 70. Mereka juga termasuk kelompok mampu didik, mereka masih bisa dididik diajarkan membaca, menulis dan berhitung, anak tunagrahita ringan biasanya bisa menyelesaikan pendidikan setingkat kelas IV SD Umum b. Tuna Grahita Sedang Embisil Tampang atau kondisi fisiknya sudah dapat terlihat, tetapi ada sebagian anak tuna grahita yang mempunyai fisik normal.Kelompok ini mempunyai IQ antara 30 sd 50. Mereka biasanya menyelesaikan pendidikan setingkat kelas II SD Umum c. Tuna Grahita Berat Idiot Universitas Sumatera Utara Kelompok ini termasuk yang sangat rendah intelegensinya tidak mampu menerima pendidikan secara akademis.Anak tunagrahita berat termasuk kelompok mampu rawat, IQ mereka rata-rata 30 kebawah. Dalam kegiatan sehari-hari mereka membutuhkan bantuan orang lain. c. Penyandang Cacat Fisik dan Mental Ganda Kelompok penyandang jenis ini adalah mereka yang menyandang lebih dari satu jenis keluarbiasaan, misalnya penyandang tuna netra dengan tuna rungu sekaligus, penyandang tuna daksa disertai dengan tuna grahita atau bahkan sekaligus. 2.4.4 Faktor Penyebab Disabilitas Faktor – faktor penyebab disabilitas antara lain yaitu : a. Penyandang Cacat Fisik 1. Tuna Netra a. Masa Prenatal 1. Akibat penyakit campak Jerman. Jika menyerang ibu yang sedang hamil 1-3 bulan, besar kemungkinan bayinya lahir dalam keadaan tuna netra 2. Akibat penyakit Syphilis, bayi yang ada dalam kandungan kemungkinan terlahir dengan keadaan tuna netra 3. Akibat kecelakaan, keracunan obat2anzat kimia, sinar laser, minuman keras yang mengakibatkan kerusakan janin khususnya pada bagian mata 4. Infeksi virus Rubella, toxoplasmosis 5. Malnutrisi berat pada tahap embrional minggu ke 3 sampai ke 8. b. Masa Natal : Universitas Sumatera Utara 1. Kerusakan mata atau syaraf mata pada saat proses kelahiran. Terjadi karena proses kelahiran yang sulit, sehingga bayi harus keluar dengan bantuan alat vakum 2. Ibu menderita penyakit Gonorrchoe, sehingga kuman gonococcus GO menular pada bayi saat kelahiran 3. Retrolenta Fibroplasia yang disebabkan karena bayi lahir sebelum waktunya, sehingga diberikan konsentrasi oksigen yang tinggi dalam inkubator. c. Masa Perkembangan : 1. Kekurangan vitamin A 2. DM yang menyebabkan kelainan retina 3. Darah tinggi ; pandangan rangkapkabur 4. Stroke, kerusakan syaraf mata 5. Radang kantung air mata, radang kelenjar kelopak mata, hemangiona, retinoblastoma, efek obatzat kimiawi. 2. Tuna Rungu a. Masa Prenatal : 1. Salah satu dari orang tua penderita merupakan pembawa sifat abnormal 2. Ibu yang sedang mengandung mengalami sakit pada masa 3 bulan pertama kehamilan, yaitu pada masa pembentukan ruang telinga 3. Keracunan obat-obatan. b. Masa Natal : 1. Kesulitan pada saat melahirkan, sehingga harus dibantu oleh beberapa alat Universitas Sumatera Utara 2. Kelahiran premature c. Masa Perkembangan : 1. Ketulian karena terjadinya infeksi, difteri, dan morbili 2. Karena kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya alat pendengaran bagian dalam. 3. Tuna Daksa a. Masa Prenatal : 1. Anoxia prenatal, disebabkan pemisahan bayi dari placenta, penyakit anemia, kondisi jantung yang gawat, shock, percobaan abosrtus 2. Gangguan metabolisme pada ibu 3. Kromosom, gen yang tidak sempurna 4. Pembelahan sel telur, sperma yang kualitasnya buruk. b. Masa Natal : 1. Kesulitan saat persalinan karena letak bayi sungsang, atau pinggul ibu terlalu kecil 2. Pendarahan pada otak saat kelahiran 3. Kelahiran premature 4. Gangguan pada placenta yang dapat mengurangi oksigen sehingga mengakibatkan terjadinya anorexia. c. Masa Perkembangan 1. Faktor penyakit ; meningitis, radang otak, diptheri, partusis 2. Faktor kecelakaan 3. Pertumbuhan tubuhtulang yang tidak sempurna. b. Penyandang Cacat Mental : 1. Tuna Laras Universitas Sumatera Utara a. Masa Prenatal : 1. Disfungsi kelenjar endokrin dapat mempengaruhi gangguan tingkah laku. 2. Berupa kelainan atau kecacatan baik tubuh maupun sensoris yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. b. Masa Natal : - c. Masa Perkembangan : 1. Setiap memasuki perkembangan baru, individu dihadapkan pada berbagai tantangan atau krisis emosi. 2. Tuna Grahita a. Masa Prenatal : 1. Infeksi Rubella cacar Jerman, Rubella telah menggantikan sifilis sebagai penyebab utama tunagrahita yang disebabkan oleh infeksi maternal. 2. Penyakit inklusi sitomegalik, anak-anak dengan tunagrahita dari penyakit ini seringkali memiliki klasifikasi serebral, mikrosefali, atau hidrosefalus. 3. Sifilis, sifilis pada wanita hamil dahulu merupakan penyebab utama berbagai perubahan neuropatologis pada keturunannya, termasuk tuna grahita. 4. Toxoplasmosis, dapat ditransmisikan dari ibu kepada janinnya. 5. Herpes simpleks, dapat ditransmisikan transplasental, walaupun cara yang paling sering adalah selama kelahiran. 6. Sindroma AIDS, banyak janin dari ibu dengan AIDS tidak pernah cukup bulan karena terjadi lahir mati dan abortus spontan. Universitas Sumatera Utara 7. Gejala putus zat pada bayi adalah iritabilitas, hipertonia, tremor, muntah, tangisan dengan nada tinggi, dan kelainan pola tidur. b. Masa Natal : 1. Disebabkan oleh kejadian yang terjadi saat kelahiran adalah luka- luka pada saat kelahiran, sesak nafas asphyxia, dan lahir prematur. c. Masa Perkembangan : 1. Penyakit-penyakit akibat infeksi misalnya; meningitis peradangan pada selaput otak dan problema nutrisi kekurangan gizi, misalnya kekurangan protein yang diderita bayi dan awal masa kanak-kanak, cedera kepala yang disebabkan karena kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan kecacatan mental. C. Penyandang Cacat Fisik dan Mental Ganda : 1. Tuna Ganda a. Masa Prenatal : 1. Ketidaknormalan kromosom komplikasi-komplikasi pada anak dalam kandungan ketidakcocokan Rh infeksi pada ibu yangkekurangan gizi pada saat sedang mengadung, serta terlalu banyak menkonsumsi obat dan alkohol. b. Masa Natal : 1. Kelahiran prematur dan kekurangan oksigen 2. Terdapat luka pada otak saat kelahiran. c. Masa Perkembangan : 1. Kepala mengalami kecelakaan kendaraan ,jatuh ,dan mendapat pukulan atau siksaan. Universitas Sumatera Utara 2. Anak tidak dirawat dangan baik, keracunan makanan atau penyakit tertentu yang sama, sehingga dapat berpengaruh tehadap otak meningitis atau encephalities http:erlinaheria.blogspot.com201210penyandang-disabilitas.html diakses pada tanggal 31 maret pukul 1:09

2.5 Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara