2.4. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan komposisi dan bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan Soerianegera dan Indrawan,
2005. Analisis vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk
vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan yang meliputi mempelajari tegakan hutan yaitu tegakan tingkat pohon dan permudaannya tingkat tiang, pancang dan semai dan
mempelajari tegakan tumbuhan bawah yaitu jenis vegetasi dasar yang terdapat di bawah tegakan hutan selain permudaan pohon, padang rumputilalang dan belukar.
Selanjutnya Indriyanto 2006 mengatakan bahwa, berdasarkan analisis vegetasi tersebut dapat ditentukan beberapa besaran yang dapat memberikan gambaran tentang
keseluruhan kondisi kawasan pengamatan, yaitu : 1. Kerapatan K dan Kerapatan Relatif KR
Kerapatan adalah perbandingan jumlah individu suatu jenis terhadap luas petak contoh yang digunakan. Berdasarkan kerapatan suatu individu dapat ditentukan pula
Kerapatan Relatif masing-masing jenis individu, yaitu kerapatan individu suatu jenis dibanding dengan kerapatan seluruh jenis yang ditemukan.
2. Frekuensi F dan Frekuensi Relatif FR Frekuensi adalah jumlah petak yang berisi suatu spesies dibandingkan dengan jumlah
seluruh petak contoh. Berdasarkan frekuensi suatu individu dapat ditentukan pula Frekuensi Relatif masing-masing jenis individu, yaitu frekuensi individu suatu jenis
dibanding dengan frekuensi seluruh jenis. 3. Luas Penutupan atau Dominansi D dan Dominansi Relatif DR
Luas penutupan atau dominansi coverage adalah proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh spesies tumbuhan dengan luas total habitat.
Luas penutupan dapat dinyatakan dengan menggunakan luas penutupan tajuk atau luas bidang dasar basal
area. Sedangkan luas penutupan atau dominansi relatif merupakan perbandingan antara dominansi suatu jenis terhadap dominansi jenis yang lain.
Indeks nilai penting atau importance value index INP adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi atau penguasaan
spesies-spesies dalam suatu komunitas tumbuhan. Indeks ini diusulkan oleh Curtis Mc. Intosh 1950; Gopal Bhardwaj 1979 dalam Indriyanto 2006. Berdasarkan
10
Soerianegara dan Indrawan 2005, jumlah nilai maksimal INP pada tingkat pohon dewasa adalah 300 , yaitu jumlah parameter KR, FR dan DR. Sedangkan jumlah nilai
maksimal INP pada tingkat permudaan adalah 200 , yaitu jumlah parameter KR dan FR.
Spesies kunci adalah spesies yang berperan besar dalam komunitas karena
aktifitasnya menentukan struktur komunitas. Sedangkan spesies dominant menunjukkan superior numeric dibanding perannya dan merupakan hasil dari proses kompetisi
Leksono, 2007. Indeks-indeks lainnya yang dapat menggambarkan kondisi suatu kawasan, antara
lain : Perbandingan Nilai Penting Summed Dominance Ratio, Indeks Dominansi Index of Dominance, Indeks Keanekaragaman Index of Diversity yang biasa ditentukan
dengan Indeks Shannon danatau Indeks Margalef Indriyanto, 2006.
2.5. Statifikasi