Indeks Nilai Penting Vegetasi Tingkat Tiang Kelas Hutan Alam

Tabel 12. Sepuluh Jenis Vegetasi Tingkat Tiang Dengan Indeks Nilai Penting Tertinggi Pada Kelas Hutan Alam NO. NAMA JENIS INP 1. Artocarpus altilis 39,34 2. Haplolobus lanceolathus 25,40 3. Medusanthera laxiflora 23,00 4. Pometia pinnata 15,81 5. Pisonia umbellifera 13,77 6. Litsea timoriana 11,05 7. Horsfildia sylvestris 8,53 8. Sterculia parkinsonii 7,41 9. Pimelodendron amboinicum 7,23 10. Toona sureni 6,40 Sumber : Data Primer, 2008

D. Indeks Nilai Penting Vegetasi Tingkat Pohon Kelas Hutan Alam

Tabel 13 memperlihatkan 10 jenis spesies pada tingkat pohon dengan nilai INP tertinggi pada kelas hutan alam. Jenis Pometia pinnata memiliki indeks nilai penting paling tinggi 30,47, diikuti Pometia coreacea 28,64, Alstonia scholaris 18,56, Ailanthus triphysa 11,30, Antiaris toxicaria 10,25 dan seterusnya. Tabel 13. Sepuluh Jenis Vegetasi Tingkat Pohon Dengan Indeks Nilai Penting Tertinggi Pada Kelas Hutan Alam NO. NAMA JENIS INP 1. Pometia pinnata 30,47 2. Pometia coreacea 28,64 3. Alstonia scholaris 18,56 4. Ailanthus triphysa 11,30 5. Antiaris toxicaria 10,25 6. Cananga odorata 8,94 7. Pimelodendron amboinicum 8,78 8. Artocarpus altilis 8,19 9. Sterculia macrophylla 8,16 10. Litsea timoriana 6,21 Sumber : Data Primer, 2008 Pada fase ini, jenis Pometia pinnata dan Pometia coreacea lebih mendominasi strata teratas karena selain kemampuan adaptasi yang baik pada kawasan ini, juga kedua jenis ini rata-rata memiliki kemampuan pertumbuhan batang optimal dapat mencapai di atas 25 meter, sehingga memungkinkan keduanya mendominasi strata teratas dan menjadi penciri tegakan utama di kawasan ini. Buah kedua jenis ini juga merupakan sumber makanan bagi satwa liar sehingga mendukung penyebarannya yang cukup merata. Selengkapnya dari indeks nilai penting seluruh jenis pada tingkat pohon dapat dilihat pada Lampiran 14. Bila dilihat dari Tabel 10 – 13 terlihat bahwa tingkat dominasi pada setiap fase pertumbuhan di daerah tangkapan air kelas hutan alam mengalami perubahan, dimana pada tingkat semai didominasi oleh jenis Antiaris toxicarya dan Pometia coriacea, pada tingkat pancang didominasi oleh jenis Aglaia spectabilis, pada tingkat tiang didominasi oleh jenis Artocarpus altilis, dan pada tingkat pohon didominasi oleh jenis Pometia pinnata dan Pometia coriacea. Perubahan dominasi jenis pada setiap tingkatan pertumbuhan pada kelas hutan alam dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut. Pada tingkat semai jenis Antiaris toxicarya dan Pometia coriacea mendominasi tingkatan ini akibat kemampuan pohon induk menghasilkan benih dalam jumlah yang sangat besar pada satu musim pembuahan. Pada proses pertumbuhan selanjutnya menjadi anakan, kedua jenis ini juga memiliki daya kecambah feability yang tinggi, masa dormansi yang pendek dan kemampuan adaptasi yang baik yaitu bersifat toleran terhadap tingkat tutupan tajuk yang rapat. Sifat toleransi ini menurun secara alami pada fase pancang yang ditunjukkan dengan penurunan kerapatan dan frekuensi yang tajam. Pada tingkat pancang dan tiang terjadi perubahan dominasi yang dikuasai oleh berturut-turut jenis Aglaia spectabilis dan Artocarpus altilis. Hal ini diduga akibat kemampuan adaptasi terhadap tingkat tutupan tajuk strata di atasnya dari kedua jenis ini yang sangat baik dimana kedua jenis ini lebih survive dan bersifat toleran dibanding jenis lainnya, sehingga proses pertumbuhan kedua jenis ini tetap optimal. Sedang pada tingkat pohon didominasi oleh jenis Pometia pinnata dan Pometia coriacea, hal ini disebabkan karena kemampuan pertumbuhan kedua jenis ini secara alami lebih optimal dan mampu beradaptasi dengan baik terhadap persaingan di fase sebelumnya. Dominasi ini ditunjukkan dengan fisiologi batang kedua jenis pada fase ini yang cenderung lurus dengan batang bebas cabang mencapai lebih dari ¾ tinggi keseluruhan pohon 75 tinggi pohon. Pertumbuhan optimal kedua jenis ini di alam rata-rata mencapai 35 meter Lekitoo et. al., 2008.