Gambar 22. Jumlah Jenis Berdasarkan Family Vegetasi Kelas Hutan Tanaman Gambar 22 memperlihatkan bahwa family Moraceae secara umum masih
memiliki lebih banyak jumlah spesies vegetasi pada kelas hutan tanaman, dimana family Moraceae terdiri dari 6 jenis yaitu: Antiaris toxicara, Artocarpus altilis, Ficus anulata,
F. robusta, F. simisifera, dan F. trachypison, diikuti oleh family Lauracecae dan Myristicaceae dengan masing-masing 5 jenis Lauracecae: Actinodaphne nitida,
Cryptocarya palmarensis, Litsea firma, L. ladermania, dan L. Timoriana; Myristicaceae: Gymnacanthera farquhariana, Horsfieldia glabulare, H. laevigata, H. sylvestris, dan
Myristica fatua, disusul famili Anacardiaceae, Burceracea, Fabaceae, Meliaceae dan Sterculiaceae masing-masing dengan 4 jenis Anacardiaceae: Buchanania arborescens,
Dracontomelon dao,
Koordersiodendron pinnatum,
dan Semecarpus
papuanus; Burceracea: Canarium hyrsitum, C. indicum, Haplolobus celebica, dan H. Lanceolathus;
Fabaceae: Archidendron
parviflorum, A.
aruensis, Maniltoa
browneoides, dan
Pterocarpus indicus; Meliaceae: Aglaia odorata, Aglaia spectabilis, Dysoxylum molle, dan Lansium domesticum; dan Sterculiaceae: Pterocymbium beccari, Pterygota
horsfieldia, Sterculia shilinglawii, S. urceolata dan seterusnya. Nama jenis, autor, nama daerah dan family vegetasi kelas hutan tanaman selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 2.
1 2
3 4
5 6
Anacardiaceae Apocynaceae
Burseraceae Clusiaceae
Combretaceae Elaeocarpaceae
Euporbiaceae Fabaceae
Guttiferae Icacinaceae
Lauraceae Lechytidaceae
Meliaceae Moraceae
Myristicaceae Myrtaceae
Nyctaginaceae Pandanaceae
Rosaceae Rubiaceae
Rutaceae Sapindaceae
Sapotaceae Simaroubaceae
Sterculiaceae Thymeliaceae
Ulmaceae Verbenaceae
Family Jumlah
Jenis
5.2. Struktur Vegetasi Pada Daerah Tangkapan Air Taman Wisata Alam Gunung Meja
5.2.1. Indeks Nilai PentingVegetasi Kelas Hutan Alam
Indeks nilai penting important value index merupakan suatu parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat penguasaan atau pentingnya
peran suatu jenis vegetasi dalam ekosistemnya. Apabila indeks nilai penting suatu jenis vegetasi bernilai tinggi dibandingkan jenis lainnya di dalam suatu ekosistem, maka
keberadaan jenis ini akan sangat mempengaruhi kestabilan ekosistem tersebut. Hal ini dapat dimungkinkan akibat kerapatan yang tinggi atau penyebarannya yang merata atau
penguasaan areal berupa basal area yang lebih luas atau kombinasi dari kedua atau ketiga faktor di atas Soerianegara dan Indrawan, 2005; Indriyanto, 2006; dan Fachrul, 2007.
Indeks nilai penting pada kawasan ini juga dapat memberikan gambaran tentang jenis- jenis yang sesuai untuk dikembangkan sebagai jenis indikator dan pendukung kestabilan
ekosistem daerah tangkapan air Taman Wisata Alam Gunung Meja.
A. Indeks Nilai PentingVegetasi Tingkat Semai Kelas Hutan Alam
Tabel 10 memperlihatkan 10 jenis spesies pada tingkat semai dengan indeks nilai penting tertinggi pada kelas hutan alam. Terlihat bahwa jenis Antiaris toxicaria
dan Pometia coriacea memiliki indeks nilai penting yang hampir sama 17,84 dan 17,55 menggambarkan kemampuan adaptasi keduanya pada fase ini yang terbaik,
baik dari segi kerapatan maupun penyebarannya. Hal ini didukung oleh kemampuan fekunditas jumlah keturunan yang dihasilkan dari keduanya yang sangat tinggi
dalam satu musim berbuah, dimana berdasarkan hasil observasi ditemukan jumlah semai yang sangat melimpah terutama di bawah tegakan induk dan pada fase ini
keduanya bersifat toleran walaupun berada di bawah tutupan tajuk. Pada jenis
Antiaris toxicaria juga didukung oleh benih yang beracun terasa gatal sehingga tidak disukai predator. Selengkapnya dari indeks nilai penting seluruh jenis pada
tingkat semai dapat dilihat pada Lampiran 11.
Tabel 10. Sepuluh Jenis Vegetasi Tingkat Semai Dengan INP Tertinggi Pada Kelas Hutan Alam
NO. NAMA JENIS
INP 1.
Antiaris toxicaria 17,84
2. Pometia coreacea
17,55 3.
Litsea firma 10,28
4. Prunus arborea
8,35 5.
Pometia pinnata 7,71
6. Sterculia parkinsonii
7,68 7.
Palaqium amboinensis 7,40
8. Maniltoa browneoides
6,83 9.
Aglaia spectabilis 6,37
10. Paracroton pendulous
5,99 Sumber : Data Primer, 2008
B. Indeks Nilai Penting Vegetasi Tingkat Pancang Kelas Hutan Alam
Tabel 11 memperlihatkan 10 jenis spesies pada tingkat pancang dengan indeks nilai penting tertinggi pada kelas hutan alam.
Jenis Pometia coreacea memiliki indeks nilai penting paling tinggi 12,64, diikuti Ailanthus triphysa 9,96, Pometia
pinnata 9,71, Artocarpus altilis 9,00, Alstonia scholaris 8,07 dan seterusnya. Jenis Pometia coreacea pada fase ini memiliki kemampuan adaptasi yang
lebih baik dibanding jenis lainnya diduga karena pada fase ini jenis tersebut masih mampu bersifat toleran terhadap tutupan vegetasi tingkat berikutnya yang cukup
rapat. Selain itu sebarannya yang cukup tinggi dimungkinkan karena buahnya yang disukai predator seperti burung sehingga sangat membantu penyebaran jenis ini lebih
jauh dan merata. Demikian pula dengan jenis lainnya seperti Ailanthus triphysa, Pometia pinnata, Artocarpus altilis dan Alstonia scholaris. Selengkapnya dari indeks
nilai penting seluruh jenis pada tingkat pancang terdapat pada Lampiran 12.