4.3. Fisiografi
Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja terdiri atas area dengan kelerengan slope dan luasannya yang bervariasi dari kelerengan datar hingga sangat curam.
Klasifikasi dan luas lereng slope di dalam Taman Wisata Alam Gunung Meja selengkapnya disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Klasifikasi dan Luas Lereng Pada Taman Wisata Alam Gunung Meja NoKelas Lereng
Kriteria Persentase
Luas Ha 1.
0 - 8 Datar
41 188,70
2. 8 – 15
Landai 9
41,42 3.
15 – 25 Agak curam
39 179,50
4. 25 – 40
Curam 7
32,22 5.
40 Sangat curam
4 18,41
Jumlah 100
460,25
Sumber : Klasifikasi Berdasarkan Peta Rupa Bumi-BAKOSURTANAL, 2009
Gambar 13. Peta Lokasi Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja
Secara spasial sebaran kelas lereng pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja disajikan pada Gambar 14.
4.4. Iklim
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG Kabupaten Manokwari, kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja termasuk wilayah
dengan tipe iklim A Hutan Hujan Tropika Basah dalam klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Tipe iklim A ini dicirikan dengan tingginya curah hujan tahunan yang terjadi
mencapai rata-rata 2.084,20 mmtahun atau 173,68 mmbulan dengan intensitas yang tinggi pada Bulan Desember hingga Maret dan terendah pada Bulan Juli, tanpa perbedaan
yang jelas antara musim penghujan dan kemarau. Rata-rata kelembaban udara pertahunnya adalah 83,52 dengan kelembaban maksimum 87 dan kelembaban
minimum 80 . Gambar 14. Bentuk Spasial Sebaran Kelas Lereng Pada Kawasan Taman Wisata Alam
Gunung Meja
Intensitas matahari mencapai 57,87 tahun dengan intensitas minimum 31,00 pada bulan Januari dan intensitas maksimum 96,00 pada bulan Mei.
Rata-rata temperatur udara pertahunnya adalah 27,26 °C dengan temperatur udara minimum
mencapai 23,51 °C dan maksimum 31,87 °C. Kondisi iklim tersebut di atas merupakan rata-rata kondisi iklim tahunan berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika
Kabupaten Manokwari pada 5 lima tahun terakhir 2003 ~ 2008.
4.5. Tanah
Jenis tanah pada Taman Wisata Alam Gunung Meja digolongkan ke dalam empat jenis tanah, yaitu tanah liat, tanah berkapur, tanah berbatu dan tanah berkarang dengan
lapisan atas top soil yang sangat tipis 30 cm. Tekstur tanahnya terdiri dari tanah lempung-liat, liat-berdebu, lempung-liat berdebu dan liat, dengan kandungan liat berkisar
27,58 ~ 61,18 , debu 35,04 ~ 52,97 dan pasir 2,12 ~ 28,32 , bersifat agak masam dengan pH 5,94 ~ 6,56 sampai mendekati netral dengan pH 6,71 ~ 6,98. Kandungan
unsur Carbon-organik tersedia berkisar sangat rendah ~ tinggi, Nitrogen-total tersedia berkisar sangat rendah ~ rendah, P
2
O
5
tersedia berkisar sedang ~ tinggi, Kapasitas Tukar Kation tersedia berkisar rendah ~ sedang, Ca tersedia berkisar rendah ~ sedang, Mg
tersedia berkisar sedang ~ tinggi, K tersedia berkisar rendah ~ sedang, Na tersedia berkisar rendah ~ sedang dan kejenuhan basa KB tersedia berkisar rendah ~ sedang.
Berdasarkan sifat-sifat tanah di atas, maka kawasan ini tergolong jenis tanah marginal dengan tingkat kesuburan sangat rendah sampai rendah Leppe dan Tokede, 2006.
4.6. Penduduk