commit to user 9
prinsipnya tergantung guru dan peserta didik yang melakukan kegiatan belajar mengajar.
3. Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe NHT
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif terjadi pencapaian tujuan secara
bersama-sama yang sifatnya merata dan menguntungkan setiap anggota kelompoknya.
“Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama
lainnya dalam mempelajari materi pelajaran” Slavin, 2008:4. Sedangkan menurut
Isjoni 2007:12 “Cooperative Learning merupakan model pembelajaran dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda”. Agus Suprijono 2010: 54 mengemukakan bahwa “Pembelajaran
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-
bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di
mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik
menyelesaikan masalah yang dimaksud. Ciri pembelajaran kooperatif menurut Isjoni 2007:20 adalah:
a. Setiap anggota memiliki peran.
b.Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa. c.
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.
d.Guru membantu
mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok. e.
Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai
commit to user 10
tujuan pembelajaran. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan
dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-
kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk
memecahkan masalah. Pembelajaran kooperatif memberi kesempatan siswa untuk berkomunikasi
dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model
pembelajaran ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berfikir
kritis, bekerja sama dan membantu teman. Dalam pembelajaran kooperatif, pembentukan kelompok adalah secara heterogen dengan tujuan agar setiap
anggota dapat belajar bekerja sama dengan semua orang tanpa memandang latar belakang tingkat kemampuan akademis, ras, budaya dan jenis kelamin.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan cara
pembentukan kelompok secara heterogen untuk saling kerja sama sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif