commit to user 57
5 10
15 20
25 30
Apersepsi Diskusi
Bertanya dan Menjawab
Kemandirian
Aktif Kurang
aktif
Gambar 5. Grafik Capaian Keaktifan Siswa Siklus II Prestasi belajar siswa yang diamati dari ketuntasan hasil evaluasi
siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:
5 10
15 20
25 30
Jumlah Siswa
Tuntas Tidak
Tuntas
Gambar 6. Grafik Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
1 Kelemahan guru dalam siklus II:
Suara guru masih kurang jelas, sehingga yang duduk di bagian belakang kurang bisa menangkap penjelasan guru secara maksimal.
2 Sedangkan dari segi siswa:
a Masih beberapa siswa yang masih kurang konsentrasi saat apersepsi.
commit to user 58
b Masih ada satu kelompok yang kurang kompak dalam kegiatan
diskusi. c
Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 50 dan nilai rata-rata kelas yaitu 82,54. Siswa yang
sudah mencapai standar nilai 75 ke atas sebanyak 27 siswa 81,81 dari 33 siswa dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai
ketuntasan hasil belajar. Jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila dibandingkan sebelumnya, dengan nilai rata-rata
kelas yaitu 75,06 dan hanya dicapai 22 siswa 66,67 dari 33 siswa. Nilai ini tersebut sudah diatas nilai standar KKM. Sehingga dianggap
pembelajaran sudah mencapai titik ketuntasan dan terbukti bahwa penerapan tipe NHT dapat meningkatkan prestasi siswa, meskipun
belum 100 siswa dinyatakan tuntas belajar. Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan
analisis yang telah dilakukan adalah guru harus lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa tertarik untuk belajar
akuntansi.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi
melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari keterangan berikut ini:
1. Keaktifan siswa selama apersepsi
Peningkatan keaktifan siswa selama apersepsi dari siklus I sampai siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: