Pendekatan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 24 Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian Jenis Desember Januari Februari Maret April Kegiatan 2010 2011 2011 2011 2011 1. Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan proposal c. Perijinan 2. Perencanaan Tindakan 3. Implementasi Tindakan a. Siklus I b. Siklus II 4. Review 5. Penyusunan Laporan

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau dalam bahasa Inggris sering disebut Classroom Action Research. Menurut Basrowi dan Suwandi 2008:25 “ Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran”. Suharsimi Arikunto, Suharjono dan Supardi 2007:2 mengemukakan pengertian PTK berdasarkan tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian –menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan –menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. commit to user 25 3. Kelas –dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Berdasarkan penggabungan batasan tiga kata inti yaitu penelitian, tindakan dan kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa. Fokus penelitian tindakan kelas terletak pada tindakan tindakan alternatif yang direncanakan, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif itu dapat digunakan untuk memecahkan permasalahanpersoalan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru. Pelaksanaan penelitian tindakan ini melalui beberapa siklus, tiap pelaksanaan penelitian minimal dilakukan 2 siklus. Bila hasil yang diharapkan sampai siklus 2 belum maksimal, maka akan dilanjutkan pada siklus 3 dan seterusnya. Suharsimi Arikunto, dkk 2008:16 berpendapat bahwa siklus pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yakni: 1. perencanaan tindakan, 2. pelaksanaan tindakan, 3. pengamatan, dan 4. refleksi. Namun perlu diketahui bahwa pada tahapan pelaksanaan tindakan dan pengamatan sesungguhnya dilakukan secara bersamaan. Penjelasan untuk masing-masing tahap tersebut digambarkan sebagai berikut: commit to user 26 Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007:74 1. Tahap Perencanaan planning Dalam tahap ini penulis menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan secara kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2. Pelaksanaan Tindakan Acting Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas adalah tentang pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini guru harus berusaha menaati Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Refleksi Pelaksanaan Pelaksanaan ? commit to user 27 apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama. 3. Pengamatan Observing Tahap ketiga yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh guru maupun orang lain. Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data. 4. Refleksi Reflecting Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika semua tindakan telah selesai dilakukan. Melalui refleksi inilah maka guru bersama peneliti akan memutuskan langkah selanjutnya, untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena sudah mencapai tujuan yang diharapkan. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi yang tidak lain adalah evaluasi. Hasil refleksi dan evaluasi di tiap siklus menjadi penentu apakah penelitian perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran Siswa Kelas X Akuntansi Smk Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 16

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran Siswa Kelas X Akuntansi Smk Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran Siswa Kelas X Akuntansi Smk Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI.

0 0 11

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR JURNAL KHUSUS SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KOPERASI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 211

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 2 DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN.

0 2 126

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

4 80 195