commit to user 28
dimana pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi
jangan sampai proses wawancara kehilangan arah. Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara ini berupa catatan lapangan yang medeskripsikan atau
menggambarkan proses pembelajaran yang selama ini dilakukan. 2.
Observasi Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran
dikelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi hanya dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan
dan kelebihan dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari kegiatan observasi berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses pembelajaran
saat observasi awal, siklus I dan siklus II dilakukan. Catatan lapangan ini juga memuat refleksi yang dilakukan penulis terhadap pembelajaran.
3. Tes
Pemberian tes yang akan dilakukan dalam penelitian dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan
pemberian tindakan. Tes diberikan pada akhir siklus untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Dengan perkataan lain tes disusun dan
dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswa sesuai dengan siklus yang ada.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil
gambar kegiatan para siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran saat penelitian dilaksanakan. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa gambar
atau foto kegiatan pembelajaran.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari
beberapa tahap kegiatan yaitu:
commit to user 29
1. Tahap Pengenalan Masalah
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah : a.
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan.
b. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama.
2. Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi : a.
Penyusunan jadwal penelitian. b.
Penyusunan rencana pembelajaran. c.
Penyusunan soal evaluasi. 3.
Tahap Penyusunan Rencana Tindakan Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus II.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis dan
refleksi. Pada tahap ini peneliti menyusun instrumen-instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, yang terdiri dari: RPP, lembar
observasi,pedoman wawancara, serta soal tes untuk siklus I dan siklus II. 4.
Tahap Implementasi Tindakan Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk
menumbuhkan minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran akuntansi sehingga meningkatkan pemahaman yang akhirnya meningkatkan prestasi
belajar akuntansi siswa. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan.
5. Tahap Pengamatan
Tahap observasi yaitu tahap pelaksanaan pengamatan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang melakukan
kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru. 6.
Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan. Laporan tersebut berasal dari semua
kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.
commit to user 30
E. Proses Penelitian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi C SMK Wikarya Karanganyar
melalui pengoptimalan penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together NHT. Setiap upaya peningkatan indikator tersebut
dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: 1 Perencanaan Tindakan, 2 Pelaksanaan Tindakan, 3 Observasi
dan Interpretasi, dan 4 Analisis dan Refleksi untuk perencanaan siklus
berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun: 1
Skenario pembelajaran yang terdiri dari 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :
a Pertemuan pertama
1 Salam pembuka dilanjutkan mengabsen siswa.
2 Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.
3 Guru mengadakan apersepsi.
4 Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi kertas
kerja. 5
Guru memberi penjelasan mengenai pelaksanaan NHT yang akan digunakan.
6 Guru menyampaikan indikator-indikator yang akan dinilai.
7 Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok NHT.
8 Guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan secara
kelompok. 9
Guru menunjuk beberapa nomor untuk presentasi di papan tulis dan memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya.
10 Guru menunjuk beberapa nomor untuk menjawab pertanyaan.
11 Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan.
commit to user 31
12 Guru menutup pelajaran.
b Pertemuan kedua
1 Guru membuka pelajaran dilanjutkan mengabsen siswa.
2 Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.
3 Guru mengadakan apersepsi.
4 Guru meminta siswa untuk kembali duduk sesuai dengan
kelompoknya. 5
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mendiskusikan kembali soal yang sudah dikerjakan pada pertemuan
sebelumnya. 6
Guru memanggil beberapa siswa untuk presentasi ke depan kelas.
7 Setelah semua soal selesai dipresentasikan, guru menunjuk
beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan.
8
Guru dan siswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
c Pertemuan ketiga
1 Salam pembuka, guru mengabsen siswa.
2 Guru menciptakan suasana kondusif di kelas.
3 Guru mempersilahkan siswa untuk mempersiapkan diri
mengerjakan evaluasi akhir atas materi yang telah dibahas. 4
Guru membagikan soal evaluasi berupa soal uraian dan meminta siswa untuk mengerjakan sesuai kemampuan
sendiri. 5
Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes. 6
Guru meminta lembar jawab soal setelah waktu habis. 7
Guru membuat kesimpulan dari soal yang diberikan supaya siswa mengetahui letak kesalahannya.
2 Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.
3 Menetapkan indikator ketercapaian.
commit to user 32
Indikator ketercapaian ini dinilai dari beberapa komponen, seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa Aspek yang diukur
Persentase Target Capaian
Cara mengukur Keaktifan siswa dalam
kegiatan apersepsi 60
Diamati saat guru memberikan apersepsi kepada siswa pada
awal pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam kelompok saat diskusi
70 Diamati saat pembelajaran
dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari
jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan
kesungguhan dalam kelompok selama KBM.
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
bertanya 70
Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menjawab
dan bertanya.
Kemandirian dalam mengerjakan soal ulangan
70 Diamati saat ulangan, dihitung
dari jumlah siswa mandiri dalam menyelesaikan soal.
Ketuntasan hasil evaluasi KKM 75
70 Dihitung dari jumlah siswa
yang mendapatkan nilai 75 ke atas.
b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan.
c. Tahap observasi, dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar
mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together NHT
dan peran siswa dalam proses belajar mengajar yang langsung diamati oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.
d. Tahap refleksi, dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dan hasil penguasaan materi nilai tes terhadap proses pembelajaran yang
commit to user 33
telah dilaksanakan. Data yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya
dalam siklus II. 2.
Rancangan Siklus II Rencana Penelitian Tindakan kelas pada siklus II ini disesuaikan
dengan kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I, sehingga rencana tindakan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan atau masalah pada
siklus sebelumnya.
commit to user 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Riwayat Singkat
SMK Wikarya adalah sekolah menengah kejuruan ekonomi swasta yang tertua di Karanganyar. Pada tahun 1972, hanya ada satu Sekolah Menengah
Ekonomi Atas SMEA di Kabupaten Karanganyar yaitu SMK Negeri 1 Karanganyar. Sementara itu, jumlah lulusan SMP yang ingin melanjutkan
pendidikan mereka ke SMEA cukup banyak. Berangkat dari kondisi tersebut, beberapa orang guru SMEA Negeri 1 Karanganyar memutuskan untuk membuka
sekolah swasta bersama-sama, untuk menampung sebagian siswa yang tidak lolos ke SMEA Negeri 1 Karangnyar. Sekolah yang baru itu diberi nama SMEA
Wikarya. Ketika berdiri, Wikarya belum memiliki gedung sendiri, dan harus
meminjam gedung SMEA Negeri 1, sehingga para siswa masuk siang hari. Sebagai awal sejarah sekolah ini hanya ada 3 ruang kelas. Kemudian sejak tahun
1980 mulai diadakan pembangunan hingga saat ini memiliki 21 kelas dan gedung berlantai dua.
Para guru yang mendirikan sekolah ini adalah Dra. Noel Susenowati menjabat sebagai kepala sekolah sementara pada waktu sekolah resmi dibuka,
Soekamto, BA memegang jabatan sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan Drs. Suprapto sebagai bendahara sekolah.
Kepala Sekolah SMK Wikarya setelah Ibu Noel Susenowati adalah Bp. Sutoso, Bc.Hk, disusul oleh Bp. Ignatius Suyatno, sebelum akhirnya jabatan
tersebut dipegang oleh Bp. Suhanto hingga sekarang.
2. Keadaan Lingkungan Belajar
SMK Wikarya Karanganyar berada di Jalan Ngalian Rt.03Rw.12 Jungke Karanganyar.
a. Batas sebelah Utara
: SMK Bakti Karya. 34