104
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Team Assisted Individualization terhadap hasil
belajar IPS pada kelas V di SD Negeri Jurugentong, Banguntapan, Bantul, maka penulis menggunakan analisa data secara kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan desain pretest posttest control group design, yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok kelas yang
dibedakan menjadi kategori kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatiif tipe
TAI Team
Assisted Individualization dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.
Menurut Slavin Slavin, 2005: 4 dalam kelas kooperatif para siswa diharapkan saling membantu, saling mendiskusikan, dan saling
berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Sejalan
dengan pendapat Slavin, dalam penelitian ini keberhasilan belajar peserta didik bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara
utuh, melainkan hasil belajar akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur
dengan baik. Salah satunya dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI Team Assisted Individualization, dimana model pembelajaran
ini bertujuan untuk meminimalisasikan pengajaran indivudual yang
105
terbukti kurang efektif dan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.
Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan meggunakan Tem Assisted Individualization TAI dapat merangsang
siswa untuk berpikir dan memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan salah satu komponen Tem Assisted Individualization TAI yang
dikemukakan oleh Slavin 2005: 195 yakni whole class units yakni pemberian materi kembali diakhir pembelajaran dengan menggunakan
strategi pemecahan masalah. Penggunaan Team Assisted Individuaalization TAI dalam
pembelajaran IPS pada penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang dikelompokkan dalam kelompok-
kelompok kecil lebih antusias dan lebih berani mengemukakan pendapatnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Miftahul Huda 2013: 200
yang menyatakan bahwa dengan menggunakan Team Assisted Individualization dapat meminimalisasi keterlibatan guru, karena dengan
teknik operasional yang sederhana menjadikan siswa lebih antusias dalam mempelajari materi IPS yang diberikan.
Menurut BSNP 2006: 1, salah satu tujuan dari pelajaran IPS yakni memiliki kemampuan untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
memecahkan masalah, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik. Berdasarkan tujuan pembelajaran IPS tersebut,
maka pembelajaran
IPS dengan
mengunakan Team
Assisted