75
G. Uji Coba Instrumen
Uji  coba  instrumen  perlu  dilakukan  sebelum  penelitian.  Hal  ini dimaksudkan  agar  instrumen  yang  akan  digunakan  dalam  mengukur
variabel  memiliki  validitas  dan  reliabilitas  sesuai  dengan  ketentuan.  Tes
hasil belajar siswa yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest harus
memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
1. Validitas Instrumen
Dalam  penelitian  diperlukan  instrumen-instrumen  penelitian  yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Instrumen yang valid berarti alat
ukur  yang  digunakan  untuk  mendapatkan  data  mengukur  itu  valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang  seharusnya  diukur  Sugiyono,  2009:  121.  Validasi  suatu instrumen  penelitian  adalah  derajat  yang  menunjukkan  dimana  suatu
tes  mengukur  apa  yang  seharusnya  hendak  diukur.  Validasi  data  atau ketepatan  terhadap  hasil-hasil  penelitian  dapat  diperoleh  dengan
menggunakan  cara  atau  langkah-langkah.  Uji  validitas  dilakukan dengan  menghitung  nilai  r
xy
,  nilai  indeks  korelasi  dihitung  sebanyak jumlah  butir  pertanyaan.  Pada  pengujian  alat  ukur  penggunaan
penelitian  dapat  menunjukan  seberapa  besar  alat  untuk  penelitian mampu  mengukur  variabel  yang  terdapat  dalam  suatu  penelitian.
Terdapat  dua  cara  dalam  pengujian  validitas  Sugiyono,  2013:  177, yaitu:
76
a.  Validitas Isi Dalam  penelitian  ini,  untuk  menentukan  validitas  tes  hasil
belajar  pada  pembelajaran  IPS  melalui  model  kooperatif  tipe  TAI dengan menggunakan validitas isi. Validitas isi artinya tes tersebut
mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau suatu variabel  yang hendak diukur dimana tes disusun berdasarkan isi materi pelajaran
yang  dievaluasi  dan  dilakukan  dengan  cara  menyusun  tes  yang bersumber dari kurikulum yang berlaku Nana Sudjana, 2005: 13.
Validitas  isi  dilakukan  dengan  cara  menyesuaikan  butir-butir  soal dengan  kurikulum  pembelajaran  yang  berlaku  di  sekolah  tempat
penelitian dan  soal dikonsultasikan dengan pertimbangan pendapat ahli expert judgment yakni oleh Anwar Senen, M. Pd dari jurusan
PGSD dan guru pengajar oleh Danis Wuryaningsih, S. Pd. b.  Validitas Item Item Validity
Setelah    dilakukan    judgement    oleh    para    ahli,    maka instrument  tersebut  divalidasi  item  dengan  cara  diujicobakan.
Dalam  menguji  validitas  item,  maka  dapat  dilakukan  dengan membandingkan  antara  isi  intrumen  dengan  materi  yang  telah
diajarkan.    Pada    setiap    instrumen    baik    tes    maupun    non    tes terdapat butir-butir item pernyataan atau pernyataan.
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  melakukan  uji  coba  di  SD Negeri  Caturtunggal  6.  Uji  coba  dapat  dilihat  pada  lampiran  27
halaman  180  Gambar  1.  Sekolah  ini  dipilih  karena  memiiki
77
karakteristik  siswa  yang  sama  dengan  SD  N  Jurugentong. Kemudian  data  yang  diperoleh  dianalisis  dengan  korelasi  product
moment  pearsonhitungan  r
xy
.  Sebuah  instrumen  dikatakan  valid apabila  mampu  mengukur  apa  yang  ingin  diukur.  Hasil  uji  coba
instrumen  didapat:  dari  25  soal    yang  diberikan  terdapat  5  butir soal  yang  mmemiliki  hasil  hitung
lebih  kecil  dari  0,3 tidak valid, sehingga harus digugurkan.
Nilai  validitas  dicari  dengan  menggunakan  rumus  korelasi product  moment  menurut  Suharsimi  Arikunto  dalam  Muhammad
Idrus:  124.  Hal  ini,  digunakan  untuk  mengkorelasikan  skor  butir yang dinyatakan dengan simbol X terhadap skor total butir yang
dinyatakan  dengan  simbol  Y.  Hasil  uji  coba  validitas  butir dihitung  dengan  menggunakan  rumus  korelasi  yang  dikemukakan
oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
=
√{ }{
}
Keterangan: r
xy
: Koefisien korelasi product moment n
: Jumlah respondendata X
: Skor tiap butir angket dari tiap responden Y
: Skor total
XY 
: Jumlah perkalian antara X dan Y
X 
: Jumlah skortiap butir angket dari tiap reponden
Y 
: Jumlah skor total seluruh butir angket dari tiap responden Eko Putro Widiyoko, 2014: 177
78
Penafsiran  harga  koefisien  dilakukan  dengan  membandingkan harga
dengan  harga  kritik.  Adapun  harga  kritik  untuk  validitas butir adalah 0,3. Artinya apabila
lebih besar atau sama dengan 0,3 ≥ 0,3, nomor butir tersebut dikatakan valid. Sebaliknya, apabila
lebih  kecil  dari  0,3 ,  nomor  butir  tersebut  dikatakan
tidak valid.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.  Suatu  instrumen  memiliki  tingkat  reliabilitas  yang
memadai,  bila  instrumen  tersebut  mengukur  aspek  yang  diukur beberapa  kali  hasilnya  sama  atau  relatif  sama  Nana  Syaodih,  2015:
229. Perhitungan  reliabilitas  penelitian  ini  menggunakan  rumus  KR20
Kuder  Richadson.  Adapun  perhitungan  dengan  menggunakan  Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS 22 for windows. Berikut rumusnya:
= {
}
Sumber: Sugiyono, 2009: 132 Keterangan:
k : jumlah item dalam instrumen
: proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 : 1 -
: varians total
79
Untuk  mengetahui  apakah  instrumen  tersebut  reliabel  atau  tidak, langkah selanjutnya adalah mengonsultasikan dengan harga kritik atau
standar  reliabilitas.  Harga  kritik  atau  indeks  reliabilitas  adalah  0,7. Artinya  suatu  instrumen  dikatakan  reliabel  jika  mempunyai  koefisien
Alpha sekurang-kurangnya 0,7 Eko Putro Widiyoko, 2014: 201.
3. Taraf Kesukaran
Bilangan  yang  menunjukkan  sukar  dan  mudahnya  suatu  soal disebut dengan indeks kesukaran Suharsimi Arikunto, 2007: 207.
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
P  =
Keterangan : P : Indeks Kesukaran
B: banyaknya peserta didik yang menjawab benar : jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Menurut  ketentuan,  indeks  kesukaran  yang  sering  digunakan diklarifikasikan sebagai berikut:
Soal dengan 0,00 ≤ P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar 0,30
P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang 0,70
P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah Uji  indeks  kesukaran  digunakan  untuk  mengetahui  tingkat
kesukaran  soal  apakah  soal  tersebut  memiliki  kriteria  sedang,  sukar, atau  mudah.  Berdasarkan  hasil  penghitungan  koefisien  indeks  butir
soal diperoleh : dari jumlah soal sebanyak 25 butir soal terdapat 6 butir soal dengan kriteria mudah, 16 butir soal dengan kriteria sedang, dan 3