Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
66
diberlakukan untuk populasi sehingga sampel yang diambil dari populasi harus representatif Purwanto, 2007: 243.
Berkaitan dengan jumlah sampel yang diambil, Fraenkel dan Wallen Heru Subaris Kasjono Yasril, 2009: 129 menyatakan
bahwa ukuran sampel adalah sebesar-besarnya peneliti dalam memperolehnya dengan pengorbanan waktu, energi, yang wajar.
Besarnya sampel tergantung dari jenis penelitiannya. Jenis penelitian dan sampel minimum yang disarankan sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah Sampel pada Tiap Penelitian
Penelitian Deskriptif 10 populasi
Penelitian Korelasional 30 subjek
Penelitian Kausal Perbandingan 30 subjek per grup
Penelitian Eksperimen 15 subjek per grup
Berdasarkan tabel di atas sampel yang dapat digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah minimal 15 subjek per grup. Pada
penelitian ini peneliti mengambil 24 subjek pada kelas eksperimen dan 24 subjek pada kelas kontrol. Sampel diambil 24 karena jumlah
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda, pada kelas eksperimen jumlah siswa sebanyak 34 siswa, sedangkan kelas kontrol
sebanyak 32 siswa. Jumlah siswa yang tidak seimbang akan mempengaruhi nilai rata-rata kelas. Penetapan kelas eksperimen dan
kelas kontrol dilakukan dengan cara melihat nilai hasil pretest. Diketahui nilai kelas VA lebih rendah dibandingkan dengan nilai
67
kelas VB, oleh karena itu perbaikan proses pembelajaran lebih diperlukan pada kelas VA, sehingga peneliti menetapkan kelas VA
sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model TAI Team Assisted Individualization dan kelas VB sebagai kelas
kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Menurut Purwanto 2006: 82, sampling merupakan salah satu
bagian dari proses penelitian yang mengumpullkan data dari target penelitian yang terbatas. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat dua teknik sampling yang umum digunakan yaitu probability sampling dan non propability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling,
disproportionate stratified random, cluster sampling. Sedangkan non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama begi tiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi
sampling sistematis, sampling kuota, dan sampling insidental, sampling purposive, sampling jenuh, dan snowball sampling.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan sampel probability sampling dengan teknik simple random sampling. Simple
random sampling merupakan pengambilan sampel yang bersifat