Pengukuran Loyalitas Konsumen Kajian Teori

1 Kecenderungan orang tua untuk memilih sekolah tertentu bagi anaknya. 2 Orang tua yakin akan sekolah yang dipilih merupakan sekolah yang unggul dibanding pesaingnya. 3 Merekomendasikan sekolah pilihannya kepada kerabat dan orang lain. 4 Tidak tertarik untuk beralih ke sekolah lain. Tingkat diferensiasi orang tua terhadap sekolah merupakan persepsi orang tua tentang sekolah yang dipilihnya. Tingkat diferensiasi orang tua dapat ditunjukkan melalui kemampuan orang tua dalam membedakan sekolah pilihannya dengan sekolah pesaing. b. Perilaku Loyal Konsumen Perilaku loyal merupakan tindak nyata sebagai refleksi sikap yang dimiliki oleh konsumen. Perilaku loyal orang tua terhadap sekolah dapat ditunjukan oleh beberapa indikator, di antaranya: 1 Orang tua masih terdaftar sebagai wali murid di sekolah tertentu. 2 Orang tua pernah menyekolahkan anaknya di sekolah tertentu sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen adalah orang yang memiliki hubungan yang kuat dengan objek tertentu. Kekuatan hubungan ini terbentuk oleh dua hal yakni sikap individu yang menunjukkan kecenderungannya terhadap objek tersebut dan perilaku berulang dan tetap terhadap objek tersebut. Maka loyalitas adalah gabungan dari sikap dan perilaku yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek. Untuk mengetahui loyalitas konsumen, maka dilakukan pengukuran sikap konsumen terhdap merek dan perilaku pembelian berulang konsumen.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Citra Merek Sekolah Al- Azhar terhadap Loyalitas Konsumen di SD Al- Azhar 15 Pamulang” peneliti melakukan tinjauan penelitian yang relevan dengan objek penelitian. Terdapat beberapa penelitian yang menjadi rujukan dalam penelitian ini. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut: 1. Melka Neria Simanjuntak 2012 Skripsi program Ilmu Administrasi Universitas Indonesia berjudul Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh citra merek maskapai penerbangan Garuda Indonesia terhadap loyalitas konsumen Garuda Indonesia pada tahun 2012. Penelitian ini mengatakan bahwa citra merek yang positif dapat dibentuk melalui asosiasi merek yang kuat, menguntungkan dan unik. Citra merek yang positif ini kemudian akan secara signifikan memengaruhi pembentukan loyalitas konsumennya. Populasi dari penelitian ini adala seluruh konsumen Garuda Indonesia yang berada di Bandara Soekarno Hatta yang sudah berumur 17 tahun atau lebih. Penelitian ini menggunakanmetode kuantitatif dengan alat instrumen kuesioner. Hasil data penelitian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear untuk mengetahui pengaruh variabel citra merek terhadap variabel loyalitas merek. Berdasarkan hasil pengukuran regresi linear sederhana dari penelitian, maka dapat diketahui bahwa citra merek dengan loyalitas konsumen memiliki hubungan yang kuat, dengan koefisien korelasi sebesar .825 82.5. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebesar 68 loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh variabel citra merek, sedangkan sisanya sebesar 32 dipengaruhi oleh faktor- faktor di luar variabel citra merek. Kemudian berdasarkan hasil analisis uji hipotesis penelitian, ditemukan bahwa terdapat pengaruh antara citra merek terhadap pembentukan loyalitas konsumen dengan nilai t hitung t tabel yakni 18.328 1.975. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara variabel citra merek terhadap loyalitas konsumen Garuda Indonesia. Selain itu variabel citra merek memiliki pengaruh terhadap pembentukan loyalitas konsumen Garuda Indonesia. Merujuk dari penelitian Melka dengan judul Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen, maka terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini. Persamaan yang pertama adalah variabel yang diteliti yakni variabel citra merek sebagai variabel yang independen dan variabel loyalitas konsumen sebagai variabel dependen. Persamaan kedua adalah bidang yang diteliti adalah bidang jasa. Namun terdapat beberapa perbedaan juga dalam penelitian ini, yang pertama adalah analisis yang dilakukan. Dalam penelitian Melka menggunakan analisis regresi linear sederhana, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasional untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara citra merek dengan loyalitas konsumen. Dan perbedaan yang kedua adalah perbedaan locus yang diteliti. Dalam penelitian Melka meneliti pada bidang jasa penerbangan sedangkan dalam penelitian ini memiliki locus penelitian di bidang jasa pendidikan. 2. Dyah Ayu Anisha Pradipta 2012 Skripsi program Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar dengan judul Pengaruh Citra Merek Brand Image terhadap Loyalitas Konsumen Produk Oli Pelumas PT Pertamina PERSERO Enduro 4T di Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek brand image terhadap loyalitas konsumen produk oli pelumas PT Pertamina Persero Enduro 4T di Makassar. Objek dari penelitian ini adalah konsumen oli pelumas Enduro 4T di Makassar. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner, observasi dan wawancara langsung dengan pihak terkait. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan uji hipotesis uji F dan uji t. Dari penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan uji statistic bahwa variabel citra merek yang terdiri dari dimensi citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk secara bersama-sama sumultan uji F memiliki pengaruh positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Berdasarkan uji t, citra pembuat berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan citra pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Dan citra produk berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Dari penelitian ini diperoleh nilai R sebesar 0,081 atau sebesar 8,1 variabel loyalitas konsumen dapat dijelaskan oleh variabel merek, yakni citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk. Sedangkan sisanya sebesar 91,9 loyalitas konsumen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar citra merek. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dyah maka akan terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian Dyah dengan penelitian ini. Persamaannya adalah variabel yang diteliti yakni variabel citra merek sebagai variabel independen dan variabel loyalitas konsumen sebagai variabel dependen. Sedangkan terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian Dyah, yang pertama adalah locus yang diteliti. Penelitian Dyah meneliti produk barang, sedangkan penelitian ini meneliti produk jasa di bidang pendidikan. Perbedaan yang kedua adalah dimensi yang digunakan untuk mengukur citra merek. Dalam penelitian Dyah menggunakan dimensi citra pemakai, citra pembuat dan citra produk sebagai ukuran dalam mengukur citra merek, sedangkan penelitian ini menggunakan asosiasi merek untuk mengukur citra merek. Dan perbedaan yang ketiga adalah analisis yang digunakan. Dalam penelitian Dyah menggunakan analisis simultan uji F dan uji t untuk mengetahui pengaruh antara variabel citra merek terhadap varibel loyalitas konsumen, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Carl Spearman untuk mengetahui hubungan antara variabel citra merek dengan loyalitas konsumen.