Berdasarkan hasil uji coba instrumen, diperoleh nilai koefisien reabilitas instrumen variabel X adalah sebesar 0,979. Ini menunjukkan bahwa instrumen
untuk variabel X memiliki reabilitas yang sangat kuat, karena nilai koefiesiennya 0,9790,60 lihat Lampiran 3. Pada instrumen variabel Y
diperoleh nilai koefisien reabilitas instrumennya sebesar 0,956 dan dinyatakan memiliki reabilitas yang sangat kuat, karena 0,956 0,60 lihat Lampiran 4.
Maka dapat disimpulkan bahwa kedua instrumen tersebut adalah instrumen yang realiable.
F. Uji Prasyarat Analisis Data
Setelah instrumen diuji validitas dan reabilitasnya, kemudian angket dapat disebar. Dari angket yang disebar kemudian kita mendapatkan data jawaban
responden. Sebelum dapat mengolah data jawaban responden dan mengujinya, maka diperlukan uji prasyarat data untuk memenuhi syarat pengujian hipotesis.
1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data
penelitian berasal dari sebaran yang normal. Uji normalitas berguna untuk membuktikan data dari sampel yang dimiliki berasal dari populasi berdistribusi
normal. Data berdistribusi normal akan mengikuti bentuk distribusi normal, dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median. Data dikatakan
berdistribusi normal jika jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama.
Adapun metode yang digunakan untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini adalah metode Uji Liliefors. Metode Liliefors menggunakan data
dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat menghitung luasan kurva normal
sebagai probabilitas komulatif normal. Metode Liliefors membandingkan nilai L
hitung
, dimana L
hitung
didapat dari FZi – SZi. Berikut langkah-langkah untuk
menggunakan Uji Liliefors: a. Mengurutkan data sampel dari terkecil hingga yang terbesar
b. Hitung rata-rata nilai skor sampel
c. Hitung standar deviasi skor sampel d. Hitung Z
l
dengan rumus : e. Tentukan nilai tabel Z lihat tabel Distribusi Z Normal Baku berdasarkan
nilai Z
l
dengan mengabaikan nilai negatifnya. f. Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan Tabel Z ditulis
dengan FZ
l
. Yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel Z apabila nilai Z
negatif, atau dengan cara nilai 0,5 + nilai tabel z apabila Z
l
positif. g. Tentukan nilai SZ
I
dengan cara membagi frekuensi kumulatif dengan number of cases.
h. Tentukan nilai L
hitung
= [FZ
I
– SZ
I
], bandingkan L
hitung
terbesar dengan L
tabel
lihat Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors. i. Jika L
hitung
L
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel bebas X terhadap
variabel terikat berdasarkan garis regresi yang dibuat, diuji keberartian koefisien garis regresi serta linearitasnya. Dalam penelitian ini digunakan
persamaan regresi sederhana dengan rumus : Y = a + bX Untuk mengetahui hasil uji linearitas perlu dihitung Jumlah Kuadrat Error
JK
E
, Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JK
TC
, Rata-Rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok RJK
TC
, Rata-Rata Jumlah Kuadrat Error RJK
E
, dan F
hitung
. Sebelum menghitung hal tersebut perlu diketahui terlebih dahulu jumlah kuadrat regresi
a JK
reg[a]
, jumlah kuadrat regresi b JK
reg[b|a]
, dan jumlah kuadrat residu JK
res
.