Uji Prasyarat Analisis Data

yang cukupan. 0,71 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat. 0,91 – 1 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat. Sumber : Anas Sudijono, 2012. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh antara kedua variabel yang diteliti, maka dihitung koefisien determinasi KD dengan asumsi faktor-faktor lain di luar variabel dianggap konstantetap. Adapun rumus koefisien determinasi KD, sebagai berikut: KD = r 2 x 100 Keterangan: KD = Koefisien Determinasi r 2 = Nilai koefissien korelasi

H. Hipotesis Statistik

Uji hipotesis diperlukan untuk menentukan Hipotesis manakah yang akan diterima atau ditolak. Uji hipotesis dapat dilakukan dengan menguji signifikansi nilai koefisien korelasi. Bila n lebih dari 30, maka pengujian signifikansinya menggunakan rumus: t = r √ Kemudian hasil dari t hitung dibandingkan dengan t tabel . Dari perbandingan tersebut maka akan dapat disimpulkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika t hitung ≥ t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. 2. Jika r hitung r tabel , maka H o diterima dan H a ditolak.

I. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual Citra Merek Citra merek adalah kesan, persepsi dan penilaian konsumen tentang suatu produk atau jasa sebagai hasil dari asosiasi merek yang dilakukan oleh pemasar. Citra merek berfungsi sebagai petunjuk bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut Keller citra merek dapat diukur melalui persepsi konsumen terhadap asosiasi merek. Adapun dimensi citra merek adalah kekuatan asosiasi merek strength of brand association, keuntungan asosiasi merek favorability of brand associaiton dan keunikan asosiasi merek uniqueness of brand association. 2. Definisi Operasional Citra Merek Citra merek adalah persepsi orang tua SD Al-Azhar 15 Pamulang sebagai hasil dari asosiasi Al-Azhar. Dalam penelitian ini, untuk mengukur citra merek digunakan teori dari Keller yang menggunakan kekuatan, keuntungan serta keunikan asosiasi merek sebagai dimensinya. Pertama, dimensi kekuatan asosiasi merek strength of brand association adalah kesan mendalam konsumen terhadap merek. Asosiasi merek yang kuat dapat diukur melalui atribut product related attribute dan non-product related attributes dan manfaat merek fungsional, pengalaman dan simbolik yang diasosiasikan. Kedua, keuntungan asosiasi merek adalah sejauh mana asosiasi merek dapat meyakinkan konsumen bahwa merek memiliki atribut dan manfaat dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Asosiasi yang menguntungkan dapat diukur melalui desirability relevansi, kekhasan, dan kepercayaan dan deliverability kelayakan, kapasitas komunikasi dan keberlangsungan. Ketiga, keunikan asosiasi merek adalah diferensiasi merek dengan pesaingnya. Keunikan suatu merek dapat dinilai dari titik persamaan points of parity dan perbedaannya points of differences. Ketiga dimensi ini kemudian dioperasionalisasikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.4 Variabel Citra Merek No. Dimensi Sub Dimensi Indikator Pernyataan 1. Strength of Brand Association Atribut 1. Product related attribute 2. Non- Product related attributes 1. Kualitas sekolah 2. Kinerja guru dan pegawai 3. Organisasi penghasil produkjasa 4. Kepribadian merek 1. Informasi harga 2. Penampilan produk 3. Citra penggunaan 4. Citra pengguna 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10 11, 12, 13,14 15,16,17 18,19,20 21,22,23 24,25,26 27,28,29 Manfaat Merek 1. Manfaat fungsional 2. Manfaat pengalaman 3. Manfaat simbolik 30,31,32,33 34,35,36 37,38,39 2. Favorability of Brand Association Desirability 1. Relevansi merek 2. Kekhasan merek 3. Kepercayaan merek 40,41,42 43,44,45 46,47,48 Deliverability 1. Kelayakan merek 2. Kapasitas komunikasi merek 3. Keberlangsungan merek 49,50,51 52,53,54 55,56,57 3. Uniqueness of Brand Association Points of Parity 1. Generic product 58,59,60 Points of Differences 1. Rencana penjualan yang unik 2. Keunggulan merek dalam bersaing 61,62,63 64,65,66 Sumber: Teori dari Kevin Lane Keller, Strategic Brand Management Third Edition, Upper Saddle River: Pearson Education Inc, 2008. 3. Definisi Konseptual Loyalitas Merek Loyalitas konsumen adalah orang yang memiliki hubungan yang kuat dengan merek tertentu. Kekuatan hubungan ini terbentuk oleh dua hal yakni sikap dan perilaku individu. Berdasarkan pada teori yang dijelaskan oleh Buttle, Griffin dan Dick Basu sikap loyalitas konsumen ditunjukkan dengan kecenderungan konsumen terhadap merek tertentu. Sedangkan perilaku loyalitas konsumen dapat ditunjukkan melalui perilaku untuk membeli merek tertentu secara berulang dan tetap.