c. Hitung standar deviasi skor sampel d. Hitung Z
l
dengan rumus : e. Tentukan nilai tabel Z lihat tabel Distribusi Z Normal Baku berdasarkan
nilai Z
l
dengan mengabaikan nilai negatifnya. f. Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan Tabel Z ditulis
dengan FZ
l
. Yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel Z apabila nilai Z
negatif, atau dengan cara nilai 0,5 + nilai tabel z apabila Z
l
positif. g. Tentukan nilai SZ
I
dengan cara membagi frekuensi kumulatif dengan number of cases.
h. Tentukan nilai L
hitung
= [FZ
I
– SZ
I
], bandingkan L
hitung
terbesar dengan L
tabel
lihat Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors. i. Jika L
hitung
L
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel bebas X terhadap
variabel terikat berdasarkan garis regresi yang dibuat, diuji keberartian koefisien garis regresi serta linearitasnya. Dalam penelitian ini digunakan
persamaan regresi sederhana dengan rumus : Y = a + bX Untuk mengetahui hasil uji linearitas perlu dihitung Jumlah Kuadrat Error
JK
E
, Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JK
TC
, Rata-Rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok RJK
TC
, Rata-Rata Jumlah Kuadrat Error RJK
E
, dan F
hitung
. Sebelum menghitung hal tersebut perlu diketahui terlebih dahulu jumlah kuadrat regresi
a JK
reg[a]
, jumlah kuadrat regresi b JK
reg[b|a]
, dan jumlah kuadrat residu JK
res
.
G. Teknik Analisis Data
Setelah mengumpulkan data yang dibutuhkan dari responden, kemudian peneliti akan melakukan analisis data yang telah didapat. Terdapat beberapa
teknik dalam menganalisis data dalam penelitian ini, beberapa diantaranya: 1. Analisa Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data, kemudian menyajikannya
dengan baik.
39
Statistika deskriptif berfungsi untuk menerangkan dan menggambarkan suatu gejalakeadaan. Tujuan utama analisis ini adalah untuk
mendeskripsikan sebaran
data hasil
penelitian. Biasanya
bentuk intrepetasinya dapat berupa tabel frekuensi, grafik, ataupun teks yang akan
memudahkan dalam proses analisis berikutnya. Hasil analisis statistik deskriptif ini disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi. Pada penelitian ini, tabel frekuensi digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden penelitian dan variabel penelitian.
Tabel frekuensi mencakup data interval dan disertai dengan uraian statistik untuk mengukur rata-rata mean, median dan mode dan standar deviasi setiap
variabelnya.
40
Tabel frekuensi sendiri memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai alat untuk mengecek konsistensi jawaban responden, untuk
mendapatkan deskripsi ciri atau karakteristik responden, mempelajari distribusi data variabel penelitian, dan menetukan klasifikasi untuk tabulasi
silang.
41
Hasil dari grafik distribusi kemudian akan dijadikan acuan untuk menentukan tinggi atau rendahnya rata-rata setiap variabel. Adapun cara
untuk membuat rentang skor kategori adalah sebagai berikut: a. Mencari rentang skor untuk kategori sedang diperoleh dengan cara, rata-
rata skor jawaban variabel dikurangi simpangan baku sampai dengan rata- rata ditambah simpangan baku.
39
Ibid., h. 126.
40
Sofian Effendi dan Tukiran, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2012, h. 255.
41
Ibid., h. 253.
b. Menetukan rentang skor untuk kategori kuat yaitu skor yang berada diatas nilai dari rata-rata ditambah simpangan baku sampai dengan skor jawaban
tertinggi. c. Menentukan rentang skor untuk kategori lemah yaitu dengan menentukan
skor yang berada dibawah nilai hasil dari rata-rata dikurangi simpangan baku sampai dengan skor jawaban terendah.
2. Analisis Korelasional Tujuan analisis korelasional adalah untuk mengukur derajat hubungan
dan bagaimana eratnya hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini akan menggunakan analisis korelasional dengan teknik korelasi Rank Spearman
yang dikemukakan oleh Carl Spearman. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikansi antara citra merek Al-
Azhar terhadap loyalitas konsumennya. Selain itu juga untuk mengetahui apakah termasuk hubungan yang kuat, cukup atau lemah. Adapun rumus dari
korelasi Rank Spearman sebagai berikut :
r
s =
Keterangan : r
s
= Nilai koefisien korelasi Rank Spearman ∑d
i
² = Jumlah selisih perbedaan ranking antara pasangan data
n = Number of cases
Kemudian setelah kita mengetahui angka indeks korelasi Rank Spearman, kemudian angka tersebut kita interpretasikan dengan ketentuan
sebagai berikut: Tabel 3.3
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Besarnya r
s
Interpretasi
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat
rendah, sehingga dianggap tidak ada korelasi.
0,21 – 0, 40
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah.
0,41 – 0, 70
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi
yang cukupan. 0,71
– 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat. 0,91
– 1 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat.
Sumber : Anas Sudijono, 2012.
3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar
pengaruh antara kedua variabel yang diteliti, maka dihitung koefisien determinasi KD dengan asumsi faktor-faktor lain di luar variabel dianggap
konstantetap. Adapun rumus koefisien determinasi KD, sebagai berikut:
KD = r
2
x 100
Keterangan: KD = Koefisien Determinasi
r
2
= Nilai koefissien korelasi
H. Hipotesis Statistik
Uji hipotesis diperlukan untuk menentukan Hipotesis manakah yang akan diterima atau ditolak. Uji hipotesis dapat dilakukan dengan menguji signifikansi
nilai koefisien korelasi. Bila n lebih dari 30, maka pengujian signifikansinya menggunakan rumus:
t = r
√
Kemudian hasil dari t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
. Dari perbandingan tersebut maka akan dapat disimpulkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika t
hitung
≥ t
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. 2. Jika r
hitung
r
tabel
, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak.