adalah menyekolahkan anak mereka di sekolah yang dapat dipercaya kredibilitasnya. Sekolah Al-Azhar yang kiprahnya sudah lama di bidang
pendidikan tentu memiliki kredibilitas yang baik. Oleh karena itu sekolah Al-Azhar dinilai sesuai dengan keinginan orang tua karena memiliki
kredibilitas yang baik dan dapat dipercaya oleh orang tua siswa. Pada sub-dimensi deliverability hasil penelitian menunjukkan bahwa
sekolah memiliki program pemasaran yang lemah, iklan dan promosi sekolah yang kurang menarik. Hal ini bisa disebabkan karena berbagai
faktor. Pertama, sekolah tidak memiliki seksi humas sekolah atau departemen pemasaran yang menangani program pemasaran sekolah secara
khusus. Kedua, sekolah hanya memiliki penawaran diskon atau keringanan biaya pada siswa yang berasal dari TK Al-Azhar 19 saja, sehingga promosi
kurang diminati dan kurang menguntungkan bagi orang tua siswa. Dan ketiga, sekolah belum pernah melakukan penelitian terkait pemasaran,
sehingga belum dapat menentukan program pemasaran yang tepat. Oleh karena itu ke depannya, pertama sekolah diharapkan membentuk Seksi
humas atau departemen pemasaran sekolah yang menangani program pemasaran sekolah secara khusus.Kedua, sekolah dapat memberlakukan
promosi berupa keringanan biaya atau diskon bagi siswa yang memiliki kakakadiksaudara yang bersekolah di Al-Azhar 15 Pamulang. Dan yang
ketiga, sekolah diharapkan melakukan penelitian terkait dengan pemasaran, sehingga sekolah dapat mengetahui posisi sekolah dan menentukan program
pemasaran yang tepat. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sekolah Al-Azhar
dapat memberikan keuntungan bagi konsumennya, namun sayangnya keuntungan yang ditawarkan oleh Al-Azhar belum dapat tersampaikan
dengan baik, atau belum banyak orang yang mengetahui karena minimnya kapasitas komunikasi pemasaran yang dilakukan sekolah Al-Azhar.
Kapasitas komunikasi sekolah menjadi salah satu faktor yang penting bagi keberlangsungan dan eksistensi sekolah di mata konsumennya, terutama
pada konsumen baru. Tanpa adanya kapasitas komunikasi yang baik sekolah
tidak akan dianggap menguntungkan bagi konsumennya, karena mereka tidak mengetahui secara baik keuntungan yang ditawarkan oleh Al-Azhar.
Dan dampaknya adalah kemungkinan orang tua siswa untuk beralih ke sekolah lain akan semakin besar.
2. Loyalitas Konsumen Variabel Y di SD Al-Azhar 15 Pamulang
Loyalitas merupakan bentuk kesetiaan orang tua terhadap sekolah Al- Azhar. Kesetiaan ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku orang tua yang loyal,
seperti merekomendasikan
sekolah Al-Azhar
kepada orang
lain, menyekolahkan anaknya di Al-Azhar selebih dari satu kali, berkontribusi
dalam pengembangan sekolah Al-Azhar, dan sebagainya. Loyalitas merupakan hubungan antara sikap yang loyal dan perilaku loyal yang ditunjukkan oleh
konsumen. Oleh karena itu, loyalitas orang tua dapat dikur melalui sikap loyal dan perilaku loyal yang ditunjukkan oleh orang tua.
a. Sikap Loyal
Gambar 4.6 Sikap Loyal Orang Tua Siswa SD Al-Azhar 15 Pamulang
Dari hasil penelitian, rata-rata jawaban responden mengacu ke arah persetujuan. Pada komponen yang pertama, hasil penelitian menunjukkan
Sikap Loyal Orang Tua Siswa Yakin terhadap kredibilitas Al-
Azhar Percaya dengan sekolah
Al-Azhar Merekomendasikan Al-Azhar
kepada orang lain
bahwa orang tua siswa memiliki keyakinan yang kuat dengan sekolah Al- Azhar, yang ditunjukkan dengan yakin akan kredibilitas sekolah Al-Azhar.
Kedua, rata-rata orang tua siswa menunjukkan perasaan aman selama anaknya berada di sekolah Al-Azhar. Dan pada komponen ketiga,
menunjukkan bahwa orang tua siswa Al-Azhar memiliki sikap loyal yang ditunjukkan dengan merekomendasikan sekolah Al-Azhar kepada orang
lain. Maka dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua siswa SD
Al-Azhar 15 Pamulang memiliki sikap loyalitas yang baik. Konsumen yang menunjukkan sikap loyal yang baik, merupakan konsumen yang memiliki
potensi untuk dikembangkan loyalitasnya. Oleh karena itu ke depannya, sekolah harus lebih mampu mempertahankan dan mengembangkan loyalitas
orang tua siswa dengan berbagai promosi dan penawaran-penawaran lainnya sehingga orang tua siswa merasa bahwa menjadi konsumen yang loyal bagi
Al-Azhar adalah sebuah keuntungan.
b. Perilaku Loyal
Gambar 4.7 Perilaku Loyal Orang tua Siswa SD Al-Azhar 15 Pamulang
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa orang tua siswa Al-Azhar memiliki perilaku loyal karena mereka memiliki frekuensi pembelian yang
tinggi, yaitu selalu menyekolahkan anaknya di sekolah Al-Azhar. Selain itu perilaku lain yang ditunjukkan orang tua siswa adalah dengan selalu
Perilaku Loyal Orang Tua Siswa
Selalu Menyekolahkan Anaknya di sekolah Al-Azhar
Selalu mengikutsertakan anaknya di berbagai program sekolah
Kontribusi orang tua lemah
mengikut sertakan anak mereka dalam program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah Al-Azhar. Kemudian hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa kontribusi orang tua lemah. Kontribusi dalam hal ini dapat berupa kontribusi dalam berbagai kegiatan ataupun besaran jumlah
uang yang dikeluarkan orang tua untuk berperan aktif dalam pengembangan sekolah. Lemahnya kontribusi orang tua siswa dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, yang pertama adalah karena orang tua siswa sebagian besar adalah pekerja. Maka dapat dibayangkan bahwa orang tua memiliki waktu
yang relatif lebih sedikit untuk meluangkan waktunya dalam berbagai kegiatan yang diselengarakan sekolah. Yang kedua, orang tua merasa biaya
yang mereka keluarkan sudah lebih dari cukup untuk membiayai setiap kegiatan anaknya. Sehingga mereka cenderung untuk tidak ingin
berkontribusi lebih untuk pengembangan sekolah secara materil. Oleh karena itu ke depannya, sekolah diharapkan memiliki program manajemen
konsumen atau biasa yang dikenal dengan customer relation management. Dengan menerapkan manajemen ini, diharapkan sekolah mampu
meningkatkan kontribusi orang tua untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan baik untuk pengembangan sekolah maupun yayasan.
F. Keterbatasan Penelitian
Loyalitas konsumen merupakan hal yang kompleks. Terdapat beberapa faktor pendorong dalam meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek tertentu.
Beberapa faktor pendorongnya adalah reputasi merek citra merek, kepuasan pelanggan, dan harga produk. Karena keterbatasan kemampuan dan waktu yang
penulis miliki, maka penelitian ini hanya membahas mengenai bagaimana pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumennya. Oleh karena itu sangat
disarankan untuk penelitian berikutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor lain yang mendorong loyalitas konsumen, seperti kepuasan pelanggan dan harga
produk.
76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam Bab 4, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Perhitungan korelasi Rank Spearman antara citra sekolah Al-Azhar dengan loyalitas konsumen SD Al-Azhar 15 Pamulang diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
11,089 1,661. Maka hipotesis penelitian Ha yang diajukan dapat diterima, sedangkan H
ditolak. Dengan demikian terdapat hubungan antara cira merek dengan loyalitas konsumen. Selanjutnya diperolehnilai koefisien korelasi r
s
sebesar 0,746, hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang dimiliki antara citra merek dengan loyalitas konsumen adalah hubungan yang kuat karena berada
pada rentang 0,61 sampai 0,80. Sedangkan untuk nilai koefisien determinasinya adalah sebesar 55. Hal ini menunjukkan bahwa citra merek sekolah
memberikan kontribusi sebesar 55 terhadap loyalitas konsumennya, di samping faktor pendukung lainnya.
2. Diperoleh nilai mean variabel citra merek adalah 178,2 dan termasuk dalam kategori cukup baik.. Ini menunjukkan informasi dan pengetahuan yang dimiliki
orang tua siswa mengenai sekolah Al-Azhar. Citra Al-Azhar sebagai sekolah Islam yang modern berhasil diwujudkan oleh SD Al-Azhar 15 melalui
pelaksanaan Visi dan Misi sekolah yang dikemas dalam bentuk program- program kegiatan sekolah. Namun SD Al-Azhar belum memiliki kapasitas
komunikasi dan program pemasaran sekolah yang baik, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan citra Al-Azhar dalam kategori cukup baik.
3. Diperoleh nilai mean variabel loyalitas konsumen adalah 64,49 dan termasuk dalam kategori loyalitas sedang. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua siswa SD
Al-Azhar 15 Pamulang loyal terhadap sekolah Al-Azhar namun tidak begitu kuat. Hal ini disebabkan karena orang tua siswa rata-rata menunjukkan sikap
loyal yang tinggi seperti merekomendasikan sekolah Al-Azhar kepada orang lain namun memiliki kontribusi yang lemah terhadap pengembangan sekolah
maupun yayasan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat mengemukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sekolah perlu membentuk Departemen Pemasaran atau Seksi Humas sekolah yang secara khusus untuk menangi berbagai kegiatan pemasaran sekolah.
Sehingga sekolah memiliki program pemasaran yang lebih baik dan intensif lagi dalam membentuk citra sekolah.
2. Sekolah perlu meningkatkan intensitas dalam mengenalkan SD Al-Azhar 15 Pamulang ke masyarakat dengan memperbaiki program pemasaran sekolah.
Program pemasaran yang dapat dilakukan bisa berupa pemasangan spanduk dan banner di fasilitas umum, pemasangan plang penunjuk sekolah di jalan raya
umum dan membuat iklan yang lebih menarik. 3. Sekolah bekerjasama dengan yayasan secara terintegrasi perlu membentuk dan
mengembangkan sistem Customer Relation Management CRM, sehingga sekolah dan yayasan dapat menjalin hubungan dengan orang tua siswa serta
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi orang tua siswa. Dengan menerapkan CRM diharapkan mampu meningkatkan loyalitas orang tua siswa
terhadap sekolah Al-Azhar. Serta memberikan prioritas-prioritas yang menarik bagi orang tua yang pernah menyekolahkan anaknya di Al-Azhar sebelumnya,
sehingga mereka tertarik dan merasa memiliki keuntungan yang lebih jika menyekolahkan anaknya kembali di Al-Azhar. Seperti memberikan diskon atau
keringanan biaya kepada siswa yang memiliki kakakadiksaudara yang bersekolah di SD Al-Azhar 15 Pamulang juga.