Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Dari Bahaya Kebakaran

5.6. Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Dari Bahaya Kebakaran

RSUD Kota Tangerang Keandalan sistem keselamatan bangunan KSKB dari bahaya kebakaran RSUD Kota Tangerang didapatkan dari jumlah hasil perkalian antara masing- masing nilai kondisi sub komponen KSKB dengan bobot KSKB. Tabel 5.28 menunjukkan total hasil penilaian keandalan sistem keselamatan bangunan RSUD Kota Tangerang dari bahaya kebakaran. Tabel 5.28 Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Dari Bahaya Kebakaran RSUD Kota Tangerang Tahun 2014 Komponen KSKB Bobot KSKB Sub Komponen Nilai Sub KSKB Nilai KSKB Kelengkapan Tapak 25 Sumber Air 5,4 21,2 Jalan Lingkungan 5,625 Jarak Antar Bangunan 5,175 Hidran Halaman 5 Sarana Penyelamatan 25 Sarana Jalan Keluar 7,6 20,75 Konstruksi Jalan Keluar 7 Landasan Helikopter 6,75 Sistem Proteksi Aktif 24 Deteksi dan Alarm 1,728 17,65 Siamese Connection 1,536 Komponen KSKB Bobot KSKB Sub Komponen Nilai Sub KSKB Nilai KSKB Alat Pemadam Api Ringan 0,768 Hidran Gedung 1,728 Sprinkler 1,728 Sistem Pemadam Luapan 0,672 Pengendali Asap 1,728 Deteksi Asap 1,152 Pembuangan Asap 1,05 Lift Kebakaran 1,05 Cahaya Darurat 1,728 Listrik Darurat 1,728 Ruang Pengendali Operasi 1,05 Sistem Proteksi Pasif 26 Ketahanan Api Struktur Bangunan 7,488 21,63 Kompartemenisasi Ruang 6,656 Perlindungan Bukaan 7,488 Total 81,23 Hasil penilaian keandalan sistem keselamatan bangunan dari bahaya kebakaran di RSUD Kota Tangerang menunjukkan hasil 81,23. Menurut pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11- 2005-C , nilai KSKB ≥ 80 hingga 100 menunjukkan keandalan sistem keselamatan bangunan tersebut dalam kondisi yang baik. Namun pada dasarnya, masih terdapat banyak kekurangan terutama pada komponen sistem proteksi aktif yang dalam kategori cukup dan didalam komponen tersebut, terdapat dua sub komponen dalam kategori kurang yaitu APAR dan sistem pemadam luapan. 122

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian mengenai keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung RSUD Kota Tangerang, peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian ini, yaitu dalam melakukan pengecekan fungsi alat proteksi aktif kebakaran. Peneliti tidak dapat melakukan pengecekan fungsi alat proteksi aktif kebakaran karena kebijakan dari penanggung jawab gedung RSUD Kota Tangerang. Namun, untuk menutupi kekurangan tersebut, peneliti menggunakan wawancara agar dapat diketahui fungsi dari alat tersebut.

6.2. Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Dari Bahaya Kebakaran