Penyebab Terjadinya Kebakaran TINJAUAN PUSTAKA

b. APAR hanya ideal dioperasikan pada situasi tanpa angin kuat, APAR kimiawi ideal dioperasikan pada suhu kamar c. Waktu ideal : 3 detik operasi, 10 detik berhenti, waktu maksimum terus menerus 8 detik. d. Bila telah dipakai harus diisi ulang e. Harus diperiksa secara periodik, minimal 2 tahun sekali.

2.4. Penyebab Terjadinya Kebakaran

Suma’mur 1997 menyebutkan beberapa peristiwa yang mengakibatkan terjadinya kebakaran adalah sebagai berikut: a. Nyala api dan bahan-bahan yang berpijar Jika suatu benda padat ditempatkan dalam nyala api, suhunya akan naik, mulai terbakar dan menyala terus sampai habis. Kemungkinan terbakar atau tidak tergantung dari sifat benda padat tersebut yang mungkin sangat mudah, agak mudah dan sukar terbakar, besarnya zat padat tersebut, jika sedikit, tak cukup timbul panas untuk terjadinya kebakaran, keadaan zat padat seperti mudah terbakar kertas atau kayu lempengan tipis oleh karena relatif luasnya permukaan yang bersinggungan dengan oksigen dan cara menyalakan zat padat, misalnya di atas atau sejajar dengan nyala api. Benda pijar mudah atau tidak mudah dibakar akan menyebabkan terbakarnya benda lain jika bersentuhan dengannya. Suatu benda tak mudah terbakar akan menyebabkan terjadinya bahan mudah terbakar yang bersinggungan dengannya. b. Penyinaran Terbakarnya suatu bahan yang mudah terbakar oleh benda pijar atau nyala api tidak perlu atas dasar persentuhan. Semua sumber panas memancarkan gelombang-gelombang elektromagnetis yaitu sinar inframerah. Jika gelombang ini mengenai benda, maka pada benda tersebut dilepaskan energi yang berubah menjadi panas. Benda tersebut menjadi panas dan jika suhunya terus naik maka pada akhirnya benda tersebut akan menyala. c. Peledakan uap atau gas Setiap campuran gas atau uap yang mudah terbakar dengan udara akan menyala, jika terkena benda pijar atau nyala api dan pembakaran yang terjadi akan meluas dengan cepat, manakala kadar gas atau uap berada dalam batas untuk menyala atau meledak. d. Peledakan debu atau noktah-noktah zat cair Debu-debu dari zat-zat yang mudah terbakar atau noktah- noktah cair yang berupa suspensi di udara berperilaku seperti campuran gas dan udara atau uap dalam udara dan dapat meledak. e. Percikan api Percikan api yang bertemperatur cukup tinggi menjadi sebab terbakarnya campuran gas, uap atau debu dan udara yang dapat menyala. Biasanya percikan api tak dapat menyebabkan terbakarnya benda padat. Oleh karena itu, tidak cukupnya energi dan panas yang ditimbulkan akan menghilang di alam benda padat. Percikan api mungkin terbentuk sebagai akibat arus listrik dan juga karena kelistrikan statis sebagai gesekan dua benda yang bergerak. f. Terbakar sendiri Kebakaran sendiri dapat terjadi pada onggokan bahan bakar mineral yang padat atau zat-zat organis, apabila peredaran udara cukup besar untuk terjadinya proses oksidasi, tetapi tidak cukup untuk mengeluarkan panas yang terjadi. Peristiwa-peristiwa ini dipercepat oleh tingkat kelembaban. Dalam hal mineral zat tertentu seperti besi mungkin bertindak sebagai katalisator bagi proses, sedangkan untuk bahan-bahan organis, peranan bakteri dibutuhkan. g. Reaksi kimiawi Reaksi-reaksi kimiawi tertentu menghasilkan cukup panas dengan akibat terjadinya kebakaran. Zat-zat yang bersifat mengoksidasi seperti hydrogen peroksida, klorat, borat dan lain- lain yang membebaskan oksigen pada pemanasan dengan aktif meningkatkan proses oksidasi dan menyebabkan terbakarnya bahan-bahan yang dapat dioksidasi. Sekalipun tidak ada panas yang datang dari luar, bahan yang mengoksidasi dapat mengakibaktan terbakarnya zat-zat organik, terutama jika bahan organik terdapat dalam bentuk pertikel atau jika kontak terus menerus dengan zat yang mengoksidasi tersebut. h. Peristiwa-peristiwa lain Gesekan antara 2 benda menimbulkan panas, yang semakain banyak menurunkan besaran koefisien gesekan. Manakala panas yang timbul lebih besar dari kecepatan hilangnya panas ke lingkungan, kebakaran mungkin terjadi seperti pada mesin yang kurang minyak atau gemuk.

2.5. Sistem Keselamatan Kebakaran Bangunan Gedung