berlaku bagi RSUD Kota Tangerang. Terlebih RSUD Kota Tangerang merupakan rumah sakit rujukan bagi seluruh rumah sakit di Kota
Tangerang, hal ini dapat menjadikan RSUD Kota Tangerang memiliki banyak pasien yang perlu dilindungi dari bahaya kebakaran.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Tangerang yang memiliki potensi kebakaran dan merupakan bangunan umum yang setiap hari selalu
dipenuhi pengunjung yang memiliki keperluan dalam mendapatkan pengobatan. RSUD Kota Tangerang juga termasuk rentan dalam
penyelamatan penghuni gedung mengingat penghuni gedung RSUD Kota Tangerang merupakan pasien yang sedang dalam kondisi tidak sehat,
sehingga evaluasi mengenai keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung perlu dilakukan. Selain itu, evaluasi keandalan sistem
keselamatan kebakaran bangunan gedung di rumah sakit diperlukan mengingat kejadian kebakaran yang pernah terjadi sebelumnya di
beberapa rumah sakit di Indonesia yang sebenarnya dapat dicegah dengan cara menyiapkan sistem keselamatan kebakaran yang baik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan studi pendahuluan, RSUD Kota Tangerang merupakan rumah sakit yang memiliki tujuan melayani seluruh warga Kota Tangerang.
Rumah sakit ini diharapkan dapat menjadi rumah sakit rujukan seluruh rumah sakit yang ada di Kota Tangerang.
Rumah sakit tanpa kelas yang pertama kali ada di Indonesia ini juga dilengkapi dengan sistem keselamatan kebakaran bangunan yang telah
terencana. Namun, berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, terdapat beberapa alat pemadam api ringan APAR yang dipasang tanpa
menggunakan label pemeriksaan. Melihat dari kasus kebakaran yang pernah terjadi di RSUD Kabupaten
Tangerang, hal ini dapat menjadi penyebab utama gagalnya antisipasi kebakaran yang dapat merugikan pihak RSUD Kota Tangerang. Kebakaran
yang sebelumnya pernah terjadi di RSUD Kabupaten Tangerang gagal diantisipasi akibat kurang siapnya alat pemadam api ringan yang ada di
rumah sakit tersebut, dengan kata lain, sistem keselamatan kebakaran di bangunan rumah sakit tersebut masih kurang optimal. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi tingkat keandalan sistem keselamatan bangunan dari bahaya kebakaran di RSUD Kota Tangerang
Tahun 2014.
1.3. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana tingkat keandalan kelengkapan tapak bangunan yang
terdapat di RSUD Kota Tangerang tahun 2014?
2. Bagaimana tingkat keandalan sarana penyelamatan yang terdapat di
RSUD Kota Tangerang tahun 2014?
3. Bagaimana tingkat keandalan sistem proteksi aktif yang terdapat di
RSUD Kota Tangerang tahun 2014?
4. Bagaimana tingkat keandalan sistem proteksi pasif yang terdapat di
RSUD Kota Tangerang tahun 2014?
5. Bagaimana tingkat keandalan sistem keselamatan bangunan dari bahaya
kebakaran di RSUD Kota Tangerang tahun 2014?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat keandalan sistem keselamatan bangunan dari bahaya kebakaran di RSUD Kota Tangerang tahun 2014
menggunakan Pedoman Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Bangunan Gedung Pd-T-11-2005-C.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat keandalan kelengkapan tapak bangunan
yang terdapat di RSUD Kota Tangerang tahun 2014 menggunakan Pedoman Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran
Bangunan Gedung Pd-T-11-2005-C.
2. Mengetahui tingkat keandalan sarana penyelamatan yang
terdapat di RSUD Kota Tangerang tahun 2014 menggunakan Pedoman Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Bangunan
Gedung Pd-T-11-2005-C.
3. Mengetahui tingkat keandalan sistem proteksi aktif yang
terdapat di RSUD Kota Tangerang tahun 2014 menggunakan
Pedoman Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Bangunan
Gedung Pd-T-11-2005-C.
4. Mengetahui tingkat keandalan sistem proteksi pasif yang
terdapat di RSUD Kota Tangerang tahun 2014 menggunakan Pedoman Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Bangunan
Gedung Pd-T-11-2005-C.
5. Mengetahui tingkat keandalan sistem keselamatan bangunan
dari bahaya kebakaran di RSUD Kota Tangerang tahun 2014 menggunakan Pedoman Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran
Bangunan Gedung Pd-T-11-2005-C
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang evaluasi sistem keselamatan bangunan dari bahaya kebakaran di rumah sakit
dan memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan evaluasi terhadap sistem keselamatan bangunan dari bahaya
kebakaran.
1.5.2 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Terbinanya suatu jaringan kerjasama dengan RSUD Kota Tangerang dalam upaya meningkatkan pembangunan K3 di
lingkungan kerja dan sebagai referensi untuk melaksanakan kegiatan
magang bagi mahasiswa program studi kesehatan masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.5.3 Bagi RSUD Kota Tangerang
RSUD Kota Tangerang dapat mengetahui dan menerapkan sistem keselamatan bangunan yang andal dan menciptakan kerjasama yang
saling menguntungkan dan bermanfaat dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya
peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berjudul “Evaluasi Keandalan Sistem Keselamatan Kebakaran Bangunan dengan Menggunakan Pedoman Pemeriksaan
Keselamatan Kebakaran Bangunan Gedung Pd-T-11-2005-C di RSUD Kota Tangerang Tahun 2014” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat keandalan sistem keselamatan bangunan RSUD Kota Tangerang dari bahaya kebakaran. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni
– Juli 2014 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan telaah dokumen. Penelitian ini dilakukan dengan cara
mengevaluasi keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan RSUD Kota
Tangerang dengan
menggunakan Pedoman
Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Bangunan Gedung Pd-T-11-2005-C.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebakaran
Kebakaran merupakan peristiwa oksidasi dimana bertemunya 3 buah unsur, yaitu bahan yang dapat terbakar, oksigen yang terdapat di
udara dan panas yang dapat berakibat menimbulkan kerugian harta benda atau cedera bahkan kema
tian manusia Suma’mur, 1997. Kebakaran tidak lepas dari teori timbulnya api, dimana kebakaran adalah api yang
tidak terkendali artinya di luar kemampuan dan keinginan manusia. Api adalah persenyawaan antara suatu bahan bakar dengan oksigen pada
temperatur tertentu yang pada prosesnya timbul nyala, suara dan cahaya. Dengan demikian kebakaran merupakan kondisi natural akibat
persentuhan bahan bakar, oksigen dan panas atau kalor, yang tidak terkendali Ramli, 2010.
2.2. Teori Terjadinya Api
Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu adanya bahan yang bisa terbakar, adanya kecukupan
oksigen, dan adanya sumber panas atau nyala Suma’mur, 1997. Tiga unsur tersebut dinamakan segitiga api. Bila salah satu dari elemen-
elemen tersebut dihilangkan maka api pun akan padam.