Keterbatasan Penelitian Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Dari Bahaya Kebakaran

122

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian mengenai keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung RSUD Kota Tangerang, peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian ini, yaitu dalam melakukan pengecekan fungsi alat proteksi aktif kebakaran. Peneliti tidak dapat melakukan pengecekan fungsi alat proteksi aktif kebakaran karena kebijakan dari penanggung jawab gedung RSUD Kota Tangerang. Namun, untuk menutupi kekurangan tersebut, peneliti menggunakan wawancara agar dapat diketahui fungsi dari alat tersebut.

6.2. Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Dari Bahaya Kebakaran

RSUD Kota Tangerang Keandalan sistem keselamatan bangunan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11-2005-C. Berdasarkan penilaian yang dilakukan, pedoman ini kurang sensitif terhadap hasil penilaiannya, sebagai contoh pada penelitian ini sistem proteksi aktif kebakaran di RSUD Kota Tangerang sebenarnya dalam kategori cukup, bahkan didalam sub komponen sistem proteksi aktif terdapat sub komponen yang dalam kategori kurang. Namun hasil yang didapat secara keseluruhan tingkat keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan di RSUD Kota Tangerang dalam kategori baik karena hasil penilaian secara keseluruhan dalam kategori baik yaitu 81,23. Padahal dalam penelitian yang dilakukan oleh Gunawan 2011 sistem proteksi aktif merupakan sistem proteksi kebakaran yang berperan sangat penting dalam penghambatan laju kebakaran dibandingkan dengan sistem proteksi pasif, kelengkapan tapak dan juga sarana penyelamatan. Seharusnya pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11-2005-C lebih sensitif terhadap hasil penilaian dan tidak hanya mengacu pada bobot penilaian saja, tetapi juga memperhitungkan pentingnya suatu komponen proteksi kebakaran dalam suatu sistem. Tingkat keandalan sistem keselamatan bangunan RSUD Kota Tangerang dilihat berdasarkan hasil dari penjumlahan hasil penilaian komponen kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif di RSUD Kota Tangerang. Hasil penilaian 81,23 berarti sistem keselamatan kebakaran di RSUD Kota Tangerang masih dalam kategori baik, namun hampir mencapai kategori cukup. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem keselamatan kebakaran di RSUD Kota Tangerang perlu melakukan peningkatan berkelanjutan untuk mencapai penilaian yang lebih baik untuk menjauhi nilai dengan kategori cukup. Hal ini dikarenakan masih terdapat komponen yang dalam kategori cukup yaitu sistem proteksi aktif. Sebaiknya pihak RSUD Kota Tangerang segera memperbaiki dan meningkatkan sistem proteksi aktif kebakarannya untuk dapat melindungi penghuni gedung yang beraktivitas di dalam gedung dari bahaya kebakaran yang dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan sebelumnya. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, maka menurut Saptaria 2005 rekomendasi yang dapat diberikan untuk hasil penilaian 81,23 adalah: 1. Pemeriksaan secara berkala 2. Perawatanpemeliharaan berkala 3. Perawatan dan perbaikan berkala Rekomendasi ini diberikan karena berdasarkan pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11-2005-C, hasil penilaian dapat berubah seiring dengan bertambahnya umur suatu bangunan gedung. Untuk menghindari penurunan kualitas keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung, diperlukan kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Furness dan Muckett 2007, bahwa dalam manajemen keselamatan kebakaran, dibutuhkan peningkatan yang berkelanjutan yang ditujukan untuk selalu meningkatkan manajemen keselamatan kebakaran dalam sebuah komunitas. Hal ini diperlukan untuk selalu menjaga keselamatan kebakaran berada pada tingkatan yang baik dan menghindari kerusakan suatu sistem manajemen keselamatan kebakaran. Dengan melakukan peningkatan berkelanjutan, suatu komunitas dapat mengetahui bilamana terdapat ketidaksesuaian dalam suatu sistem manajemen keselamatan kebakaran dan dapat segera melaksanakan tindakan untuk penanggulangannya yang dimaksudkan untuk menjaga tingkat keamanan keselamatan kebakaran komunitas tersebut. Salah satu cara untuk melaksanakan peningkatan yang berkelanjutan adalah dengan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara berkala Furness dan Muckett, 2007. Oleh sebab itu, meskipun hasil pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan RSUD Kota Tangerang adalah baik, namun rekomendasi untuk peningkatan berkelanjutan tetap dianggap perlu untuk diberikan bagi RSUD Kota Tangerang.

6.3. Kelengkapan Tapak Bangunan RSUD Kota Tangerang