Kerangka Pemikiran KERANGKA PEMIKIRAN DAN DEFINISI ISTILAH

43

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN DEFINISI ISTILAH

3.1 Kerangka Pemikiran

Evaluasi keselamatan kebakaran gedung dapat dilakukan dengan melakukan audit, inspeksi maupun dengan menggunakan pedoman pemeriksaan yang telah dibuat. Salah satu pedoman yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi keselamatan kebakaran bangunan adalah pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11-2005-C. Tujuan penggunaan pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11-2005-C adalah menentukan tingkat kelayakan atau keandalan suatu bangunan kondisi baik, cukup, atau kurang. Sistem keselamatan kebakaran bangunan yang dinilai dalam pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11-2005-C terdapat 4 komponen utama yaitu kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Masing-masing dari keempat unsur tersebut memiliki subkomponen. Dalam komponen kelengkapan tapak terdapat empat subkomponen antara lain : sumber air, jalan lingkunan, jarak antar bangunan dan hidran halaman. Pada komponen sarana penyelamatan terdapat tiga subkomponen yaitu sarana jalan keluar, konstruksi jalan keluar dan landasan helikopter. Pada komponen sistem proteksi aktif terdapat 13 subkomponen antara lain: detektor alarm, siames conection, apar, hidran gedung, sprinkler, sistem pemadam luapan, pengendali asap, deteksi asap, pembuangan asap, lift kebakaran, cahaya darurat, listrik darurat dan ruang pengendali operasi. Dan yang terakhir komponen sistem proteksi pasif yang memiliki 3 subkomponen yang terdiri dari ketahanan api struktur bangunan, kompartemenisasi ruang dan perlindungan bukaan. Peneliti menggunakan kerangka pemikiran seperti pada bagan 3.1 karena berdasarkan Pedoman Teknis Pemeriksaaan Keselamatan Kebakaran Bangunan Gedung Pd-T-11-2005-C dalam pengamanan terhadap bahaya kebakaran bangunan dan gedung memerlukan 4 komponen utama yang masing-masing memiliki sub komponen seperti disebutkan diatas. Kemudian dengan melakukan evaluasi terhadap sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung diharapkan hasil evaluasi tersebut dapat menggambarkan tingkat keandalan sistem keselamatan kebakaran bangunan tersebut. Bagan 3.1 Kerangka Pemikiran INPUT 1. Kelengkapan Tapak  Sumber air  Jalan lingkungan  Jarak antar bangunan  Hidran halaman 2. Sarana Penyelamatan  Sarana jalan keluar  Konstruksi jalan keluar  Landasan helikopter 3. Sistem Proteksi Aktif  Detektor alarm  Siames connection  APAR  Hidran gedung  Sprinkler  Sistem Pemadam Luapan  Pengendali asap  Deteksi asap  Pembuangan asap  Lift kebakaran  Cahaya darurat  Listrik darurat  Ruang pengendali operasi 4. Sistem Proteksi Pasif  Ketahanan Api Struktur Bangunan  Kompartemenisasi ruang  Perlindungan bukaan OUTPUT Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Baik, Cukup, Kurang. PROSES Evaluasi menggunakan pedoman pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pd-T-11- 2005-C.

3.2 Definisi Istilah