Sejarah Majelis Taklim. Majelis Taklim.

banyak lagi. Dari merekalah, generasi berikutnya termasuk kita dewasa ini, dapat mengetahui sebagian besar ucapan, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad SAW. Dengan cara itu Nabi Muhammad SAW telah berhasil menyiarkan agama Islam dan sekaligus dengan itu berhasil pula membentuk karakter dan ketahanan umat. Lebih jauh dari itu, nabi juga berhasil membina para pejuang Islam yang tidak saja gagah perkasa di medan perjuangan bersenjata, dalam membela dan menegakkan Islam, tetapi juga terampil di dalam mengatur pemerintahan dan membina kehidupan masyarakat. Di abad kejayaan Islam, Majelis Taklim disamping sebagai tempat menuntut ilmu juga menjadi tempat para ulama dan pemikir mujtahidin menyebarluaskan hasil penemuannya ijtihadnya. Barang kali tidak akan salah bila dikatakan bahwa para ilmuwan Islam dari berbagai disiplin ilmu seperti Fiqih, Tauhid, Tafsir, Hadits, Tasawuf, bahkan juga dalam berbagai ilmu yang dewasa ini kita kenal sebagai ilmu umum seperti Ilmu Pengetahuan Alam, Kedokteran, Politik, Matematika, dan sebagainya adalah produk majelis-majelis taklim yang ada ketika itu. Mereka memperoleh ilmu di Majelis Taklim dan kemudian membina Majelis Taklim mereka sendiri, lalu mengembangkan ilmu yang dewasa ini terdapat dalam dunia Islam. Para wali dan penyiar Islam di Indonesia juga mempergunakan Majelis Taklim untuk menyampaikan dakwahnya. Itulah sebabnya maka untuk Indonesia, Majelis Taklim juga merupakan lembaga pendidikan Islam tertua. Barulah kemudian sesuai dengan perkembangan ilmu dan pemikiran dalam mengatur pendidikan, disamping Majelis Taklim yang sifatnya seperti pesantren, madrasah, sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian ,Majelis Taklim mempunyai kedudukan dan ketentuan tersendiri di dalam mengatur pelaksanaan pendidikan atau dakwah Islamiyyah, disamping lembaga-lembaga lain yang mempunyai tujuan yang sama. Perpaduan lembaga pendidikan formal sekolah dan madrasah dengan lembaga pendidikan non-formal seperti Majelis Taklim merupakan alat pelaksanaan pendidikan seumur hidup.

3. Fungsi Majelis Taklim.

Apabila dilihat dari makna dan sejarah berdirinya Majelis Taklim dalam masyarakat, bisa diketahui dan dimungkinkan lembaga dakwah ini berfungsi sebagai berikut. a. Tempat Belajar-Mengajar. Majelis Taklim dapat berfungsi sebagai tempat kegiatan belajar- mengajar umat Islam, khususnya bagi kaum perempuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran Islam. b. Lembaga Pendidikan dan Keterampilan. Majelis Taklim juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan keterampilan bagi kaum perempuan dalam masyarakat yang berhubungan, antara lain dengan masalah pengembangan kepribadian serta pembinaan keluarga dan rumah tangga sakinah warahmah. c. Wadah Berkegiatan dan Berkreativitas. Majelis Taklim juga berfungsi sebagai wadah berkegiatan dan berkreativitas bagi kaum perempuan. Antara lain, dalam berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. d. Pusat Pembinaan dan Pengembangan. Majelis Taklim juga berfungsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia kaum perempuan dalam berbagai bidang seperti dakwah, pendidikan, sosial, dan politik yang sesuai dengan kodratnya. e. Jaringan Komunikasi, Ukhuwah, dan Silaturahim. Majelis Taklim juga diharapkan menjadi jaringan komunikasi, ukhuwah, dan silaturahim antarsesama kaum perempuan, antara lain dalam membangun masyarakat dan tatanan kehidupan yang Islami. 53 53 Ibid, h. 7