Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Artinya: “
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah
dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. ”Q.S. Ali
Imron: 104.
3
Dalam menghadapi kehidupan yang serba kompleks seperti sekarang ini, perlu adanya pola atau sistem yang mampu menjawab
persoalan-persoalan yang ada. Dakwah tidak hanya dilakukan melalui Mimbar atau Tabligh, melainkan dibentuknya suatu lembaga dakwah
dengan perencanaan yang teratur dan terarah. Dakwah merupakan suatu proses yang saling berkaitan. Untuk itu di dalam dakwah ada pemikiran.
Pertama, dakwah dipandang sebagai suatu tugas aktivitas penerangan, penyiaran, dan penyebaran agama Islam. Kedua, dakwah dapat diartikan
sebagai suatu usaha untuk merealisasikan ajaran Islam dalam semua segi kehidupan.
4
Dakwah dalam pengertian sebagai usaha merealisasikan ajaran Islam dapat dilakukan dengan cara membentuk suatu lembaga yang
3
DEPARTEMEN AGAMA R.I., Al- Qur’an dan Tafsirnya, Yogyakarta: PT. Dana
Bhakti Wakaf, h. 14
4
Prihananto, Jurnal Ilmu Dakwah, fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Oktober, 2001, Vol. IV,h.22
berkompeten untuk mewujudkan ajaran Islam tersebut. Majelis Taklim adalah salah satu lembaga nonformal yang bertujuan meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamahnya. Dalam prakteknya, Majelis Taklim merupakan tempat
pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Majelis Taklim bersifat terbuka terhadap segala usia,
lapisan atau strata sosial dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, tempat pengajarannya pun bisa melakukan dirumah,
masjid, gedung, halaman dsb. Selain itu Majelis Taklim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu
sebagai lembaga dakwah dan lembaga nonformal. Fleksibelitas inilah yang menjadi kekuatan sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga
pendidikan Islam yang paling terdekat dengan umat masyarakat. Majelis Taklim mempunyai tujuan secara umum, yaitu untuk membina dan
hubungan yang santun antara manusia dan Allah SWT, sesamanya, lingkungannya dalam rangka membina masyarakat yang bertakwa kepada
Allah SWT. Pada saat ini, lembaga Majelis Taklim yang dilatarbelakangi
keagamaan selalu tumbuh dan menjamur dalam berbagai bentuk dan cara. Seperti, Majelis Taklim Nurul Musthofa, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Majelis Taklim Nurul Musthofa merupakan lembaga pendidikan Islam yang berazaskan Islam dan berlandaskan Al-
qur’an dan sunnah. Menarik untuk dikaji, karena Majelis Taklim Nurul Musthofa merupakan
sarana yang efektif dalam menyampaikan ajaran Islam melalui pengajian harian, mingguan yang rutin diadakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Majelis Taklim ini diikuti oleh semua kalangan yang berasal dari setiap daerah di Jakarta khususnya. Hal ini menjadi menarik karena dapat dilihat
bahwa pengikut Majelis Taklim ini kian hari selalu bertambah. Tentunya hal ini tidak terjadi dengan sendirinya karena di balik itu semua pasti ada
pengelolaan manajemen yang sangat terampil di dalam melaksanakan setiap acara pengajian tersebut agar berjalan efektif dan efisien.
Di dalam ilmu manajemen terutama dalam manajemen pemasaran, kita mengenal istilah bauran pemasaran marketing mix. Bauran
pemasaran merupakan cara dimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang
matang serta perlu dilakukan tindakan-tidakan konkret.
5
Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat melakukan tidakan-tindakan yang terdiri dari 4
macam, yaitu tindakan mengenai produk product, harga price, distribusi atau penempatan produk place, dan promosi promotion.
Tentunya menarik untuk melihat bagaimana penerapan manajemen pemasaran, khususnya mengenai bauran pemasaran tersebut ke dalam
sebuah Majelis Taklim yang tentunya akan memberi manfaat juga untuk Majelis Taklim Nurul Mustofa untuk dapat terus bertahan di tengah-
tengah masyarakat. Keberadaan Majelis Taklim ini mutlak diperlukan
5
Ds. H. Indriyo Gitosudarmo, M. Com. Hons, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2001, h. 203
sebagai tempat bagi siapapun yang selalu ingin mendalami ilmu agama Islam agar hidupnya menjadi lebih terarah dan lebih baik lagi.
Dengan memahami bahwa urgensi strategi bauran pemasaran pada suatu organisasi, maka penulis menjadi tertarik untuk menganalisis
mengenai upaya pengelola Majelis Taklim Nurul Musthofa untuk dapat bertahan ditengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu penulis bermaksud
untuk mangadakan penelitian di Majelis Taklim Nurul Musthofa Ciganur Jakarta Selatan mengenai bauran pemasaran yang merupakan bagian dari
strategi pemasaran yang penerapannya dapat dilakukan pada lembaga apapun yang menghasilkan produk baik berupa barang ataupun jasa.
Seperti halnya Majelis Ttaklim Nurul Musthofa yang merupakan sebuah lembaga yang memberikan jasa pada jamaahnya.
Atas dasar pertimbangan diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
“STRATEGI BAURAN PEMASARAN MAJELIS TAKLIM
NURUL MUSTHOFA
CIGANJUR JAKARTA
SELATAN .”