Strategi Promosi promotion. Unsur-unsur Bauran Pemasaran.

2 Penjualan perorangan personal selling. Personal selling dapat diartikan sebagai hubungan antara dua orang atau lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan hubungan timbal-balik dalam rangka membuat, mengubah, menggunakan, dan atau membina hubungan komunikasi antara produsen dengan konsumen. 48 Personal selling merupakan penyajian secara lisan oleh perusahaan kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar barang atau jasa yang ditawarkan dapat terjual. 3 Promosi penjualan sales promotion. Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Points of Sales Promotion terdiri atas brosur, lembar informasi, dan lain-lain. Promosi penjualan dapat dibedakan kepada: a Konsumen, berupa penawaran cuma-cuma, sample, demo produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi. b Perantara, berupa barang cuma-cuma, diskon, advertising allowences, iklan kerja sama, distribution contest, penghargaan. 48 Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 277-278 c Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, contest, dan hadiah untuk tenaga penjual terbaik. 49 4 Hubungan Masyarakat public relation. Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. Program hubungan masyarakat antara lain: publikasi, acara- acara penting, hubungan dengan investor, pameran, dan mensponsori beberapa acara. 50 5 Informasi dari mulut ke mulut word of mouth. Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. 49 Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h. 122 50 Ibid, h. 122

C. Majelis Taklim.

1. Pengertian Majelis Taklim.

Secara etimologis arti kata, kata „Majelis Taklim’ berasal dari bahasa Arab, yakni Majlis dan Taklim. Kata „Majlis’ berasal dari kata jalasa, yajlisu, julusan, yang arinya duduk atau rapat. Selanjutnya, kata „Taklim’ sendiri berasal dari kata ‘alima, ya’lamu, ilman, yang artinya mengetahui sesuatu, ilmu, ilmu pengetahuan. Arti Taklim adalah hal mengajar, melatih, berasal dari kata ‘alama, ‘allaman yang artinya mengecap, memberi tanda, dan ta’alam berarti terdidik, belajar. Dengan demikian, arti Majelis Taklim adalah tempat mengajar, tempat mendidik, tempat melatih, atau tempat belajar, tempat berlatih, dan tempat menuntut ilmu. 51 Sedangkan Musyawarah Majelis Taklim Se-DKI pada tanggal 9-10 Juli 1980 merumuskan definisi ta’rif Majelis Taklim, yaitu lembaga pendidikan Islam non-formla yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur serta diikuti peserta jamaah yang relatif banyak, dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dan Allah SWT habluminallah, dan antara manusia dan sesama habluminannaas dan dengan lingkungan dalam rangka membina pribadi dan masyarakat bertakwa kepada Allah SWT. 51 Muhsin MK, Manajemen Majelis Taklim Petunjuk Praktis Pengelolaan dan Pembentukannya, Jakarta: PUSTAKA INTERMASA, 2009, h. 1 Selain itu, sesuai dengan realitas dalam masyarakat, Majelis Taklim bisa juga diartikan sebagai tempat atau lembaga pendidikan, pelatihan, dan kegiatan belajar-mengajar khususnya bagi kaum muslimah dalam mempelajari, mendalami, dan memahami ilmu pengetahuan tentang agama Islam dan sebagai wadah dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang memberikan kemaslahatan kepada jamaah dan masyarakat sekitarnya.

2. Sejarah Majelis Taklim.