Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.2.3. Tipe Relasi E-Government
10
G-to-B atau G2B berfungsi menghubungkan pemerintah dengan kalangan bisnis. Salah satu tugas utama dari sebuah perusahaan adalah membentuk sebuah
lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah Negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, entiti
bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Di samping itu, yang bersangkutan juga
harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit.
Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak Di dalam konsep e-government terdapat empat jenis klasifikasi, yaitu
Government to Citizens G-to-C, Government to Business G-to-B, Government to Government G-to-G, dan Government to Employees G-to-E.
G-to-C atau G2C adalah merupakan aplikasi e-government yang paling umum, yaitu di mana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai
portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat rakyat. Contohnya adalah Kepolisian membangun
dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan SIM atau STNK melalui internet dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan
komunitas para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke kantor untuk memperoleh
pelayanan.
10
Ibid, hal: 41-45
Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan
pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta.
Tipe ketiga adalah G-to-G atau G2G. Di era globalisasi terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih
intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau
diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar Negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara masyarakat, industri, perusahaan,
dan lain-lain dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme hubungan social dan budaya, dan
lain-lain. Tipe keempat adalah G-to-E atau G2E. Pada akhirnya, aplikasi e-
government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah
institusi sebagai pelayan masyarakat. Contoh aplikasinya adalah adanya sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan
adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan
pemerintahan.
Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.2.4. Tingkatan Evolusi E-Government