Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.2. Electronic Government E-Government
Pada masa sekarang ini, perkembangan teknologi mengalami pertumbuhan yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat adalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK. Meningkatnya perkembangan TIK telah mendorong perubahan pada proses, fungsi, dan kebijakan pada berbagai
kegiatan bisnis termasuk pada sektor publik. Perubahan pada sektor publik ditandai dengan dikembangkannya electronic-Government e-Government.
3.2.1. Definisi E-Government
Ada beberpa definisi mengenai e-government, di antaranya adalah sebagai berikut:
8
• World Bank 2003, e-government adalah penggunaan teknologi informasi
oleh institusi-institusi pemerintah yang memungkinkan terjadinya transformasi hubungan dengan warga masyarakat, pelaku bisnis, dan
sesama institusi pemerintah. •
Pascual 2003, e-government didefinisikan sebagai penggunaan teknologi untuk meningkatkan akses dan pengiriman jasa atau pelayanan
government untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, pekerja, dan partner bisnis.
• Dawes 2002, e-government merupakan penggunaan teknologi informasi
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dengan memberikan
8
Deasy Christiana Dewi, Sistem Informasi Manajemen, Jurnal Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Widya Mandala Madiun, hal: 1
Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
manfaat bagi masyarakat dan menyediakan jasa atau pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat.
• Devadoss 2002, e-government sebagai pemanfaatan teknologi informasi
seperti internet untuk mendukung, mempermudah, dan mengotomatisasi transaksi antara pemerintah dengan konstituennya masyarakat, dunia
usaha, dan pemerintah lainnya. •
Turban et al 2002, e-government sebagai penggunaan dari teknologi informasi secara umum dan e-commerce secara khusus untuk
menyediakan kepada masyarakat citizens dan organisasi-organisasi akses yang menyenangkan terhadap jasa dan informasi pemerintah,
menyediakan pengiriman jasa publik kepada masyarakat, partner bisnis dan pemasoknya dan kepada mereka yang bekerja di sektor publik.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya e- government adalah penggunaan
teknologi informasi oleh
pemerintah untuk
memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.
E-Government dapat diaplikasikan pada legislatif
, yudikatif
, atau administrasi publik
, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses
kepemerintahan yang demokratis.
Pada sejumlah negara seperti Britania Raya
, e-government digunakan untuk mengajak kembali ketertarikan warganya pada proses politik. Dalam hal
tertentu bahkan dilakukan eksperimen dengan pemilu elektronik, dimana meningkatkan partisipasi pemilu dengan membuat pemilu menjadi mudah.
Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Komisi Pemilihan Umum Britania Raya telah melakukan sejumlah proyek percontohan, meski dibayang-bayangi kekhawatiran akan kecurangan alat ini.
3.2.2. Jenis Pelayanan pada E-Government