Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisa terhadap Responden yang Pernah Menggunakan E-Government
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi
e-government Pemko Medan bagi responden yang pernah menggunakan e- government tersebut.
Berdasarkan hasil pengolahan data, didapat bahwa adopsi e-government e-government adoption oleh responden yang pernah menggunakannya
dipengaruhi oleh faktor kemauan menggunakannya, tujuan menggunakannya, frekuensi penggunaannya, dan minat untuk menggunakannya.
Faktor pertama adalah kemauan untuk menggunakan e-government tersebut. Keterkaitan faktor ini terhadap adopsi e-government menunjukkan
bahwa adanya kemauan menggunakan e-government oleh user berpengaruh terhadap adopsi e-government Pemko Medan. Kemauan untuk menggunakan e-
government merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Munculnya kemauan tersebut terkait dengan adanya relevansi terhadap kebutuhan pribadi,
yang mana kebutuhan pribadi tersebut dapat dipenuhi bila ia menggunakan e- government. Oleh karena itu, adanya content e-government yang dapat
mendatangkan manfaat bagi penggunanya menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kota Medan selaku pengembang E-Government
Pemko Medan.
Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Faktor kedua adalah tujuan di dalam menggunakan e-government tersebut. Keterkaitan faktor ini terhadap adopsi e-government menunjukkan bahwa adanya
tujuan di dalam menggunakan e-government oleh user berpengaruh terhadap adopsi e-government Pemko Medan. Tujuan untuk menggunakan e-government
adalah merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Timbulnya tujuan untuk menggunakan tersebut terkait dengan adanya relevansi terhadap
kebutuhan pribadi, yang mana kebutuhan pribadi tersebut dapat dipenuhi bila ia menggunakan e-government. Oleh karena itu, adanya content e-government yang
dapat mendatangkan manfaat sehingga mendorong timbulnya tujuan untuk menggunakan e-government tersebut menjadi hal penting yang harus diperhatikan
oleh Pemerintah Kota Medan selaku pengembang E-Government Pemko Medan. Faktor ketiga adalah frekuensi penggunaan e-government tersebut.
Keterkaitan faktor ini terhadap adopsi e-government menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan e-government oleh user berpengaruh terhadap adopsi e-
government Pemko Medan. Frekuensi untuk menggunakan e-government terkait erat dengan content yang ada pada e-government tersebut. Jika terdapat content
yang mendatangkan manfaat bagi penggunanya, maka frekuensi penggunaan e- government akan semakin tinggi. Frekuensi penggunaan yang tinggi akan
mempercepat terjadinya adopsi terhadap e-government. Oleh karena itu, adanya content e-government yang dapat mendatangkan manfaat bagi para penggunanya
menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kota Medan selaku pengembang E-Government Pemko Medan.
Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Faktor keempat adalah minat untuk menggunakan e-government tersebut. Keterkaitan faktor ini terhadap adopsi e-government menunjukkan bahwa adanya
minat untuk menggunakan e-government oleh user berpengaruh terhadap adopsi e-government Pemko Medan. Timbulnya minat untuk menggunakan e-
government tersebut terkait dengan adanya relevansi terhadap kebutuhan pribadi, yang mana kebutuhan pribadi tersebut dapat dipenuhi bila menggunakan e-
government. Oleh karena itu, adanya content e-government yang dapat mendatangkan manfaat bagi penggunanya menjadi hal penting yang harus
diperhatikan oleh Pemerintah Kota Medan selaku pengembang E-Government Pemko Medan.
Seluruh faktor di atas berkaitan dengan adanya content e-government yang dapat mendatangkan manfaat bagi penggunanya. Oleh karena itu, hal ini
sebaiknya menjadi perhatian bagi Pemerintah Kota Medan sebagai pihak yang merancang e-government tersebut. Penyempurnaan e-government dengan content
yang dapat mendatangkan manfaat bagi penggunanya akan meningkatkan adopsi terhadap e-government tersebut. Setelah melakukan penyempurnaan terhadap
content e-government, sosialisasi mengenai e-government ini juga menjadi kegiatan penting yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan agar masyarakat
mengetahui bahwa e-government telah melakukan penyempurnaan dengan melakukan penambahan content yang lebih bermanfaat. Jika masyarakat
mengetahui bahwa di dalam e-government tersebut terdapat hal yang dapat mendatangkan manfaat bagi mereka, maka adopsi terhadap e-government akan
terjadi.
Aufar Ibna : Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model Di Dalam Melakukan Penilaian Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E-Government Pemko Medan, 2009.
USU Repository © 2009
6.2. Analisa terhadap Responden yang Belum Pernah Menggunakan E- Government