Ciri-ciri Anak Jalanan Anak Jalanan

c. Bertempat tinggal di jalan dan tidur di sembarang tempat seperti took, jembatan, taman, terminal, stasiun. d. Tidak bersekolah lagi. e. Pekerjaannya mengamen, mengemis, pemulung, dan serabutan yang hasilnya untk diri sendiri. f. Rata-rata berusia di bawah 16 tahun. 2 Anak jalanan yang bekerja di jalanan, cirinya adalah : a. Berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya, yakni pulang secara periodik misalnya seminggu sekali, sebulan sekali, dan tidak tentu. Mereka umumnya berasal dari luar kota yang bekerja di jalanan. b. Berada di jalan sekitar 9 sd 12 untuk bekerja, sebagian mencapai 16 jam. c. Bertempat tinggal dengan cara mengontrak sendiri atau bersama tempat kerjanya di jalan. Tempat tinggalnya umumnya kumuh yang terdiri orang-orang sedaerah. d. Tidak bersekolah lagi. e. Pekerjaannya menjual Koran, pengasong, pencuci bis, pemulung sampah, penyemir sepatu, dll. Bekerja merupakan kegiatan utama setelah putus sekolah terlebih diantara mereka harus membantu orang tuanya karena miskin, cacat, atau tidak mampu lagi. f. Rata-rata usianya dibawah 16 tahun. 3 Anak yang rentan menjadi anak jalanan, cirinya adalah: a. Setiap hari bertemu dengan orang tuanya teratur. b. Berada di jalanan sekitar 4 sd 6 jam untuk bekerja. c. Tinggal dan tidur bersama orang tuawali. d. Masih bersekolah. e. Pekerjaannya menjual koran, pengamen, alat tulis, kantong plastik, menyemir sepatu, pengamen dll. Untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan orang tuanya. f. Usianya rata-rata dibawah 14 tahun. 4 Anak jalanan berusia 16 tahun ke atas, cirinya adalah: a. Terdiri dari anak jalanan yang sudah putus hubungan dan yang berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya. b. Berada di jalan dari 8 sd 24 jam, kadang hanya beberapa jam, kadang berada seharian di jalanan. c. Mereka telah tamat SD atau SLTP, namun sudah tidak bersekolah lagi. d. Pekerjaannya tidak tetap, seperti calo, mencuci bis, menyemir sepatu, hasilnya digunakan untuk dirinya maupun memenuhi kebutuhan orang tuanya. Kebutuhan mereka adalah pekerjaan yang tetap.

3. Penyebab Kenakalan Anak Jalanan

Pokok utama dari pada timbulnya kenakalan anak-anak terutama disebabkan dari pada kelalaian para orang tua. Dalam masa seperti sekarang ini banyak orang tua lebih mengutamakan pekerjaan di luar rumah dari pada pendidikan terhadap anak-anaknya. 49 Secara fenomenologis tampak bahwa gejala kenakalan timbul dalam masa pubertaspancaroba, di mana jiwa dalam keaadaan labil, sehingga mudah terserat oleh lingkungan seorang anak tiba- tiba menjadi nakal, tetapi menjadi nakal karena beberapa saat setelah dibentuk oleh lingkungannya termasuk kesempatan yang di luar kontrol yaitu: a. Lingkungan keluarga yang pecah, kurang perhatian, kurang kasih sayang karena masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri termasuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. b. Situasi yang menjamukan dan membosankan, padahal tempat tersebut mestinya dapat merupakan faktor penting untuk mencegah kenakalan bagi anak-anak termasuk lingkungan yang kurang rekreatif. c. Lingkungan masyarakat yang tidakkurang menentu bagi prospek kehidupan masa mendatang, seperti masyarakat yang penuh spekulasi, korupsi, manipulasi, gossip, isu-isu negatif destruktif, perbedaan terlalu mencolok antara si kaya dan si miskin dan sebagainya. 50 49 Koestoer Pertowisastro, Dinamika Psikologi Sosial, Jakarta: Erlangga, 1983, cet. I, h. 65. 50 Koestoer Partowisastro, Dinamika Psikologi Sosial, Jakarta: Erlangga, 1983, cet I, h. 93.