Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Bagaimana pola komunikasi yang digunakan tutor terhadap anak jalanan dalam pembinaan ibadah di Yayasan Bina Insan Mandiri ? b. Apakah yang menjadi faktor penghambat dalam pembinaan ibadah anak jalanan di Yayasan Bina Insan Mandiri ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pola komunikasi apa yang digunakan oleh tutor terhadap anak jalanan dalam pembinaan ibadah di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. b. Untuk mengetahui faktor penghambat apa saja yang dialami oleh tutor terhadap anak jalanan dalam pembinaan ibadah di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat akademis Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada semua kalangan yang terkait dan menambah khazanah kepustakaan tentang pola komunikasi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah referensi atau perbandingan bagi studi Ilmu Komunikasi dan Psikologi Komunikasi. b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan dan sumbangsi keilmuan komunikasi dan dakwah bagi para praktisi pendidikan, komunikasi dan dakwah yakni sebagai salah satu upaya membentuk komunikasi yang efektif dan secara intensitas. dengan adanya penelitian ini dapat ditemukan pola komunikasi yang efektif dalam upaya membina ibadah pada anak khususnya anak jalanan. Secara praktis penelitian ini manfaatnya adalah sebagai kontribusi pemikiran dalam membina ibadah anak jalanan khususnya dalam lingkungan di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok, lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maupun lingkungan akademisi lain dan masyarakat pada umumnya.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan. 11 Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Peneliti bertindak hanya sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatat dalam buku observasinya. 12 11 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h.15. 8 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h.4.