b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan dan sumbangsi keilmuan komunikasi dan dakwah bagi para praktisi
pendidikan, komunikasi dan dakwah yakni sebagai salah satu upaya membentuk komunikasi yang efektif dan secara intensitas. dengan
adanya penelitian ini dapat ditemukan pola komunikasi yang efektif dalam upaya membina ibadah pada anak khususnya anak jalanan.
Secara praktis penelitian ini manfaatnya adalah sebagai kontribusi pemikiran dalam membina ibadah anak jalanan khususnya dalam
lingkungan di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok, lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maupun lingkungan akademisi lain dan
masyarakat pada umumnya.
D. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari
orang yang menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan.
11
Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Peneliti bertindak hanya sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati
gejala dan mencatat dalam buku observasinya.
12
11
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h.15.
8
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h.4.
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
13
1. Subjek dan Objek Penelitian
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan
purposive sampling.
14
Dalam menentukan subjek penelitian ini, peneliti memilih subyek penelitian yang menurut peneliti dapat memberikan data dan
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun subjek utama dalam penelitian ini adalah Tutor Yayasan Bina
Insan Mandiri YABIM yang meliputi ketua yayasan, koordinator bidang keagamaan dan 4 tutor. Pemilihan subjek ini dilakukan karena mereka
memiliki perhatian, pengetahuan serta perannya dalam membina ibadah anak jalanan. subjek pendukung dalam penelitan ini adalah anak jalanan yang
berada di YABIM. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah pola komunikasi terhadap pembinaan ibadah di Yayasan Bina Insan Mandiri. Dalam wawancara
mendalam peran informan tetap menjadi sentral, walaupun kadang informan berganti-ganti. Penentuan informan dilakukan secara purposive yaitu
13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h.3.