Kandungan Kimia Tanaman Nangka

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Niosom merupakan analog liposom yang telah lebih dahulu dikenal sebagai suatu pembawa obat. Liposom merupakan partikel berbentuk vesikel yang dindingnya tersusun atas molekul lipid konstituen utamanya adalah fosfolipid lapis ganda yang membungkus kompartemen cairan didalamnya. Perbedaan antara keduanya adalah liposom tersusun oleh fosfolipid, sedangkan niosom dari surfaktan nonionik dan kolesterol Blazek-Welsh, 2001. Penggunaan Surfaktan non-ionik memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan liposom seperti, lebih stabil terhadap adanya reaksi oksidasi, harga yang lebih murah Vyas; Khar, 2011. Liposom menunjukkan beberapa kekurangan, di antaranya adalah instabilitas kimia dan mahalnya harga fosfolipid, sehingga timbul pemikiran untuk mencari alternatif dari liposom yang memiliki sifat-sifat yang serupa namun lebih murah dan stabil. Niosom dapat mengatasi masalah tersebut. Niosom lebih banyak diteliti karena kelebihannya dibandingkan dengan liposom, yaitu stabilitas kimia yang lebih tinggi, tidak membutuhkan kondisi khusus untuk preparasi dan penyimpanan, tidak memiliki masalah kemurnian dan biaya pembuatan yang lebih rendah Tripathi, dkk., 2012. Keuntungan dari penggunaan niosom dalam aplikasi kosmetik dan produk perawatan kulit adalah kemampuan untuk meningkatkan stabilitas obat yang terjerap, bioavailabilitas bahan yang sulit diserap dapat ditingkatkan, dan dapat meningkatkan penetrasi kulit Patravale, 2009. Sistem niosom merupakan salah satu sistem vesikel yang dapat digunakan untuk mengendalikan pelepasan obat guna mempertahankan konsentrasi pada tempat target dalam waktu yang lama Bhaskaran, 2009. Niosom dapat mengalami biodegradasi dan tidak toksik sehingga merupakan pembawa yang baik untuk perantara pada target terapetik dan menurunkan toksisitas sistemik Trotta, 2005. Niosom terdiri dari dua komponen utama yang digunakan untuk preparasi niosom adalah kolesterol dan surfaktan nonionik. Kolesterol digunakan untuk memberikan kekakuan serta memberikan bentuk yang tepat, konformasi dalam preparasi niosom. Surfaktan memberikan peranan yang penting dalam pembuatan niosom. Beberapa surfaktan nonionik yang umumnya digunakan dalam preparasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta niosom adalah Span span 60, 40, 20, 85, 80. Surfaktan nonionik memiliki bagian kepala yang bersifat hidrofilik dan bagian kepala yang bersifat hidrofobik Chandu; Arunachalam; Jeganath; Yamini, 2012. [Sumber: Chandu, 2012] Gambar 2.6 Struktur Niosom Menurut Mujoriya, Dhamande, dan Bodla 2011 terdapat beberapa keuntungan niosom yang digunakan untuk menjerap obat, diantaranya : a. Niosom dapat meningkatkan kepatuhan pasien dibandingkan dengan bentuk sediaan yang berminyak. b. Niosom memiliki struktur dengan gugus hidrofilik, ampifilik, serta lipofilik sehingga dapat digunakan untuk menjerap zat aktif dengan berbagai kelarutan. c. Karakteristik vesikel pada formulasi niosom variabel dan dapat terkontrol. Dapat dilakukan perubahan pada komposisi vesikel, ukuran, volume yang dijerap, muatan permukaan serta konsentrasi pada komposisi vesikel. d. Vesikel dapat berperan sebagai depot yang akan melepaskan obat secara terkendali. e. Niosom aktif secara osmotik dan stabil, serta dapat meningkatkan stabilitas zat yang terjerap. f. Penanganan dan penyimpanan surfaktan tidak memerlukan persyaratan khusus. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta g. Niosom dapat meningkatkan bioavaibilitas obat oral yag sulit diabsorpsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya 5% Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Angkatan 2009 FKG USU

5 55 68

Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) terhadap Karakteristik Niosom

8 62 113

Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak etanol 96% Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) Terhadap Aspergillus niger, Candida albicans, dan Trichophyton rubrum

2 38 78

SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis), NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN KLUWIH (Artocarpus camansi) Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus Altilis), Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Dan Kluwih (Artocarpus Cam

0 8 15

SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis), NANGKA (Artocarpus heterophyllus), DAN KLUWIH (Artocarpus camansi) Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus altilis), Nangka (Artocarpus heterophyllus), dan Kluwih (Artocarpus c

0 3 16

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus) TERHADAP PENURUNAN KADAR Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Yang Diinduksi Aloksa.

0 3 12

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus) TERHADAP PENURUNAN KADAR Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Yang Diinduksi Aloksa.

0 3 15

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI PARAFFIN SOLID DAN VASELIN ALBUM TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus).

0 0 15

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BATANG NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI CEREBRUM MENCIT YANG DIINFEKSI Toxoplasma gondii

0 0 77

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BATANG NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lmk.) TERHADAP LAMA HIDUP MENCIT (Mus musculus) YANG DIINFEKSI Toxoplasma gondii

0 1 80