UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada lapisan kedua atau lapisan dermis memiliki ketebalan yang lebih daripada epidermis. Terbentuk oleh jaringan elastik dan fibrosa padat dengan
elemen selular, kelenjar, dan rambut sebagai adneksa kulit. Lapisan ini terdiri atas pars papilaris, bagian yang menonjol ke dalam epidermis berisi ujung serabut
saraf dan pembuluh darah, dan pars retikularis, bagian bawah dermis yang berhubungan dengan lapisan subkutan. Terdiri atas serabut penunjang kolagen,
elasrin, dan retikulin Wasitaatmadja, 1997. Lapisan subkutan merupakan lapisan paling dalam dari kulit. Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar berisi sel-sel lemak didalamnya. Sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir karena sitoplasma lemak yang bertambah. Tidak
ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutan Wasitaatmadja, 1997.
[Sumber: Subowo, 1993]
Gambar 2.1 Struktur Kulit
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.2 Fisiologi Kulit
Faal kulit sangat kompleks dan berkaitan satu dengan lainnya di dalam tubuh manusia, dengan berbagai fungsi antara lain fungsi proteksi, fungsi
absorpsi, fungsi ekskresi, fungsi sensori, fungsi pengaturan suhu tubuh, fungsi pembentukan pigmen, fungi keratinisasi, dan fungsi produksi vitamin D.
a. Fungsi Proteksi
Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun mekanik. Gangguan fisik misalnya tekanan, gesekan, tarikan, sedangkan
gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya. Gangguan fisik seperti panas atau dingin, gangguan sinar radiasi atau
sinar ultraviolet, dan gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.
b. Fungsi Absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan maupun benda padat. Tetapi cairan yang mudah menguap lebih mungkin mudah diserap kulit, begitu
pula zat yang larut dalam minyak. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis pembawa
zat yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antarsel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.
c. Fungsi Ekskresi
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, asam urat, ammonia, dan
sedikit lemak. Sebum yang diproduksi kelenjar palit kulit melindungi kulit dan menahan penguapan yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.
d. Fungsi Pengindra Sensori
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Badan Ruffini yang terletak di dermis, menerima rangsangan dingin dan
rangsangan panas diperankan oleh badan Krause. Badan taktil Meissner yang terletak di papil dermis menerima rangsang rabaan, demikian pula badan Merkel-
Renvier yang terletak di epidermis.
e. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh Termoregulasi
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit. Pada suhu tubuh meningkat,