C. Efektivitas dan Hambatan dalam Pengelolaan Dana Otonomi Khusus
1. Efektivitas Pengelolaan Dana Otonomi Khusus
Efektivitas merupakan perbandingan antara masukan outcome dan keluaran out put. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran. Efektivitas dapat berarti diselesaikannya suatu kegiatan pada waktunya dan di dalam batas anggaran
yang tersedia. Oleh karena itulah, efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak dari keluaran program dalam mencapai tujuan program,
yaitu hasil outcome dalam mencapai tujuan fungsional dan tujuan akhir. Pengelolaan dana otonomi khusus di Provinsi Aceh yang telah
berlangsung selama 2 dua tahun sejak tahun 2008 dan 2009, tidak berjalan efektif dan membawa perubahan yang signifikan bagi kesejahteraan
masyarakat Aceh. Keadaan demikian mencerminkan buruknya tata kelola keuangan dan lemahnya sumber daya manusia SDM aparatur pemerintah
Provinsi Aceh. Tidak efektifnya pelaksanaan dana otonomi khusus Provinsi Aceh
dapat dilihat dari laporan realisasi fisik dan keuangan Pemerintah Aceh per 31 Desember 2008 dan 2009, dengan rendahnya realisasi anggaran dan
penyelesaian fisik pelaksanaan programkegiatan sebagaimana data tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan dana otonomi khusus Tahun 2008
REKAPITULASI ALOKASI, REALISASI FISIK DAN KEUANGAN DANA OTONOMI KHUSUS KABUPATENKOTA DALAM PROVINSI ACEH TAHUN ANGGARAN 2008
FISIK KEUANGAN SISA
ANGGARAN NO KABUPATENKOTA
ALOKASI Rp
BOBOT
TTB Rp
TTB Rp
TTB
1 BANDA ACEH
56.939.570.000 2,60 49,22
1,28 18.761.363.126 32,95 0,86 38.178.206.874
67,05 2 SABANG
45.069.581.101 2,06 52,52
1,08 13.739.237.083
30,48 0,63 31.330.347.918 69,52
3 ACEH BESAR
108.473.776.643 4,95 71,41
3,53 51.872.827.517 47,82 2,37 56.600.949.126
52,18 4 PIDIE
105.571.280.688 4,82 61,95
2,98 47.593.069.235 45,08 2,17 57.978.211.453
54,92 5 PIDIE
JAYA 52.507.781.894 2,40
71,63 1,72 28.365.229.124
54,02 1,29 24.142.552.770 45,98
6 BIREUEN 94.704.788.700 4,32
63,19 2,73 39.119.293.467
41,31 1,79 55.585.495.233 58,69
7 ACEH UTARA
122.722.494.127 5,60 60,04
3,36 52.081.515.087 42,44 2,38 70.640.979.040
57,56 8 LHOKSEUMAWE
52.227.950.018 2,38 66,14
1,58 25.435.328.358 48,70 1,16 26.792.621.660
51,30 9 ACEH
TIMUR 173.092.816.645 7,90
63,94 5,05 87.030.874.192
50,28 3,97 86.061.942.453 49,72
10 LANGSA 58.880.722.575 2,69
45,57 1,22 20.870.704.020
35,45 0,95 38.010.018.555 64,55
11 ACEH TAMIANG
95.221.378.000 4,35 56,46
2,45 39.687.221.047 41,68 1,81 55.534.156.953
58,32 12 ACEH
TENGAH 110.692.631.700 5,05
36,69 1,85 27.188.354.270
24,56 1,24 83.504.277.430 75,44
13 BENER MERIAH
78.598.450.800 3,59 57,06
2,05 17.322.727.396 22,04 0,79 61.275.723.404
77,96 14 ACEH
JAYA 111.427.404.000 5,08
34,50 1,75 30.024.658.200
26,95 1,37 81.402.745.800 73,05
15 ACEH BARAT
80.421.228.660 3,67 49,02
1,80 28.884.354.225 35,92 1,32 51.536.874.435
64,08 16 NAGAN
RAYA 119.001.941.500 5,43
50,40 2,74 22.513.380.549
18,92 1.03 96.488.560.951 81,08
17 SIMEULUE 83.251.472.000 3,80
40,31 1,53 19.446.770.600
23,36 0,89 63.804.701.400 76,64
18 ACEH SELATAN
129.010.871.897 5,89 47,77
2,81 53.908.359.225 41,79 2,46 75.102.512.672
58,21 19
ACEH BARAT DAYA 86.660.250.200
3,95 68,41 2,71
52.426.665.085 60,50
2,39 34.233.585.115
39,50 20 ACEH
SINGKIL 87.877.599.525 4,01
44,91 1,80 25.506.940.821
29,03 1,16 62.370.658.704 70,97
21 SUBULUSSALAM 54.727.934.300 2,50
36,91 0,92 15.145.533.585
27,67 0,69 39.582.400.715 72,33
22 ACEH TENGGARA
109.912.936.800 5,02 61,40
3,08 48.666.537.700 44,28 2,22 61.246.399.100
55,72 23 GAYO
LUES 150.783.415.000 6,88
54,89 3,78 58.939.208.446
39,09 2,69 91.844.206.554 60,91
24 PROVINSI NAD
23.575.892.894 1,08 7,61
0,08 1.154.964.250 4,90 0,05 22.420.928.644
95,10 JUMLAH
2.191.354.173.567 100,00
53,89 53,89
825.685.116.609 37,68 37,68 1.365.669.056.959 62,32
Data diambil dari Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Aceh.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan dana otonomi khusus Tahun 2009
REKAPITULASI ALOKASI, REALISASI FISIK DAN KEUANGAN DANA OTONOMI KHUSUS KABUPATENKOTA DALAM PROVINSI ACEH TAHUN ANGGARAN 2009
FISIK KEUANGAN SISA
ANGGARAN NO
KABUPATENKOT A
ALOKASI Rp
BOBOT
TTB Rp
TTB Rp
TTB
1 ACEH TIMUR
128.884.932.000 4,29 11,11
0,48 6.623.020.235 5,14 0,22 122.261.911.765
94,86 2 ACEH
BARAT 90.862.036.200 3,02
27,03 0,82 5.590.736.648
6,15 0,19 85.271.299.552 93,85
3 ACEH BESAR
82.571.121.191 2,75 29,39
0,81 9.933.228.782 12,03 0,33 72.637.892.409
87,97 4 GAYO
LUES 135.694.500.000 4,52
1,73 0,08 15.064.742.560
11,10 0,50 120.629.757.440 88,90
5 SABANG 46.336.000.000 1,54
27,03 0,42 9.488.715.090
20,48 0,32 36.847.284.910 79,52
6 PIDIE 87.936.044.000 2,93
32,54 0,95 4.813.875.900
5,47 0,16 83.122.168.100 94,53
7 PIDIE JAYA
52.416.934.000 1,74 18,87
0,33 7.484.858.500 14,28 0,25 44.932.075.500
85,72 8 BIREUEN
81.632.311.500 2,72 28,28
0,77 9.803.003.475 12,01 0,33 71.829.308.025
87,99 9 ACEH
UTARA 72.359.450.000 2,41
6,83 0,16 1.658.707.000
2,29 0,06 70.700.743.000 97,71
10 LHOKSEUMAWE 58.879.650.000 1,96
4,17 0,08 1.700.073.000
2,89 0,06 57.179.577.000 97,11
11 LANGSA 51.318.005.456 1,71
2,50 0,04
807.927.400 1,57 0,03 50.510.078.056
98,43 12 ACEH
JAYA 100.388.865.800 3,34
15,95 0,53 14.029.337.150
13,97 0,47 86.359.528.650 86,03
13 ACEH SELATAN
108.818.168.000 3,62 16,37
0,59 4.475.457.486 4,11 0,15 104.342.710.514
95,89 14 ACEH
SINGKIL 76.457.349.028 2,54
15,57 0,40 4.214.932.840
5,51 0,14 72.242.416.188 94,49
15 SUBULUSSALAM 55.960.280.040 1,86
33,82 0,63 7.345.597.950
13,13 0,24 48.614.682.090 86,87
16 PROVINSI ACEH
1.110.611.048.023 36,96 30,24
11,18 352.638.934.292
31,75 11,73 757.972.113.731 68,25 17 SIMEULUE
82.527.972.000 2,75 13,35
0,37 23.707.671.790 28,73 0,79 58.820.300.210
71,27 18 ACEH
TENGGARA 93.187.518.000 3,10
24,57 0,76 8.253.474.600
8,86 0,27 84.934.043.400 91,14
19 ACEH TENGAH
101.057.875.000 3,36 6,70
0,23 6.920.113.950 6,85 0,23 94.137.761.050
93,15 20 ACEH
TAMIANG 89.692.800.555 2,98
10,86 0,32 13.864.234.000
15,46 0,46 75.828.566.555 84,54
21 ACEH BARAT DAYA
71.511.600.000 2,38 20,26
0,48 5.518.289.830
7,72 0,18
65.993.310.170 92,28
22 BENER MERIAH
71.851.670.000 2,39 36,41
0,87 17.746.470.050 24,70 0,59 54.105.199.950
75,30 23
NAGAN RAYA 114.839.527.000
3,82 7,11
0,27 3.659.098.500
3,19 0,12
111.180.428.500 96,81
24 BANDA ACEH
39.300.042.200 1,31 4,91
0,06 2.532.394.600 6,44 0,08 36.767.647.600
93,56 JUMLAH
3.005.095.699.993 100,00
21,63 1,63 537.874.895.628
17,90 17,90 2.467.220.804.65 82,10
Data diambil dari Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Aceh.
Universitas Sumatera Utara
Dari data realisasi fisik dan keuangan dana otonomi khusus tahun 2008, terlihat jelas tidak efektifnya pelaksanaan dana otonomi khusus, dimana
dari anggaran dana yang tersedia sebesar Rp. 2.191.354.173.567 dua triliun seratus sembilan puluh satu milyar tiga ratus lima puluh empat juta seratus
tujuh puluh tiga ribu lima ratus enam puluh tujuh rupiah hanya dapat terelisasi sebesar Rp. 825.685.116.609 delapan ratus dua puluh lima
milyar enam ratus delapan puluh lima juta seratus enam belas ribu enam ratus sembilan rupiah atau sekitar 37 dengan penyelesaian fisik sebesar 53,89.
Pengelolaan dana otonomi khusus pada tahun 2009 bahkan lebih buruk dari tahun 2008, dimana Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan dana
otonomi khusus tahun 2009 dari alokasi dana sebesar Rp. 3.005.095.699.993 tiga triliun lima milyar sembilan puluh lima juta enam ratus sembilan puluh
sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga rupiah hanya terealisasi sebesar Rp. 537.874.895.628 lima ratus tiga puluh tujuh milyar delapan ratus
tujuh puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu enam ratus dua puluh delapan rupiah atau sekitar 17,90 dengan realisasi fisik sebesar
21,63. Dana otonomi khusus Provinsi Aceh tahun 2008 secara real sebesar
Rp. 3.530.000.000.000 tiga triliun lima ratus tiga puluh milyar rupiah, namun yang dapat terdata hanya sebesar Rp. 2.191.354.173.567 dua triliun
seratus sembilan puluh satu milyar tiga ratus lima puluh empat juta seratus tujuh puluh tiga ribu lima ratus enam puluh tujuh rupiah. Sedangkan dana
Universitas Sumatera Utara
otonomi khusus tahun 2009 sebesar Rp. 3.728.282.000.000 tiga triliun tujuh ratus dua puluh delapan milyar dua ratus delapan puluh dua juta rupiah,
namun yang dapat terdata sebesar Rp. 3.005.095.699.993 tiga triliun lima milyar sembilan puluh lima juta enam ratus sembilan puluh sembilan ribu
sembilan ratus sembilan puluh tiga rupiah. Menurut Kepala Bagian Pembangunan Biro Administrasi
Pembangunan Setdaprov Aceh ”Tidak dapat terdatanya keseluruhan dana otonomi khusus dikarenakan tidak dilakukannya pemisahan dan
pemberian kode khusus pada rekening mata anggaran kegiatan MAK yang bersumber dari dana otonomi khusus, sehingga menyulitkan
dalam menghimpun realisasi fisik dan keuangannya dana otonomi khusus secara keseluruhan.
94
Hal tersebut harus dapat diantisipasi oleh Pemerintah Aceh, dengan
memberikan pengkodean khusus untuk programkegiatan yang dibiayai dari dana otonomi khusus, sehingga dapat lebih memudahkan dalam melakukan
inventarisasi dan memudahkan perangkat kontrol bagi Pemerintah Aceh dalam mengawasi jalannya pelaksanaan programkegiatan .
Dana otonomi khusus yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintahan Aceh, pada awalnya diharapkan oleh seluruh masyarakat Aceh
dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup yang lebih baik, namun kenyataannya pengelolaan dana otonomi khusus tidak membawa perubahan
yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh, sebagaimana terlihat dari data statistik Provinsi Aceh tahun 2007, 2008 dan 2009.
94
Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Pembangunan Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Aceh tanggal 5 Mei 2010, jam 11.15 Wib.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Aceh Tahun 2007-2008-2009 Hasil Susenas
2007 2008 2009 WILAYAH
000 000 000 KOTA
215,3 17,10 195,8 16,67 182,2 15,44 DESA
798,6 28,16 763,9 26,30 710,7 24,37 TOTAL
1.013,9 26,16 959,7 23,53 892,9 21,80
Data diambil dari Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh Dari data statistik Provinsi Aceh tahun 2007, 2008 dan 2009 dapat
dilihat tidak berjalan efektifnya pengelolaan dana otonomi khusus dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana tingkat kemiskinan
penduduk hanya berkurang sekitar 2 dari tahun 2007 sebesar 26,16 menjadi 23,53 pada tahun 2008 dan 21,80 pada tahun 2009. Penurunan
2 kesejahteraan masyarakat Aceh juga dipengaruhi oleh banyaknya bantuan keuangan dari negara asing dalam proses pemulihan kembali kondisi Provinsi
Aceh pasca Tsunami, dan bantuan NGO asing maupun lokal melalui program pemberdayaan masyarakat.
Tabel 5 Tingkat Tenaga Kerja dan Pengangguran Usia 15 Tahun ke Atas di Provinsi Aceh
2007 2008 2009 JENIS
JUMLAH JUMLAH JUMLAH ANGKATAN KERJA
1.742.185 1.793.410 1.897.922 TENAGA KERJA
1.570.761 1.621.998 1.732.561 PENGANGGURAN
171.424 171.412 165.361
Data diambil dari Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh
Universitas Sumatera Utara
Tingkat pengangguran di Provinsi Aceh masih sangat tinggi, dimana pada tahun 2007 dari jumlah angkatan kerja usia 15 tahun keatas sebesar
1.742.185 orang terdapat pengangguran sebesar 171.424 orang, tahun 2008
dari jumlah angkatan kerja sebesar 1.793.410 orang terdapat pengangguran
sebesar 171.412 orang, dan tahun 2009 dari jumlah angkatan kerja sebesar
1.897.922 orang terdapat pengangguran sebesar 165.361 orang. Tidak efektifnya pelaksanaan dana otonomi khusus, harus dapat
diatasi oleh Pemerintah Aceh kedepannya dengan menganalisa hambatan- hambatan dan mencari solusi penyelesaiannya agar dana otonomi khusus
dapat benar-benar memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh.
2. Hambatan-Hambatan dalam