f. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
g. Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
h. Penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. i. Pengelolaan Keuangan adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif menurut Ronald Dworkin disebut juga penelitian
doctrinal doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as it written in the book, maupun hukum sebagai law as it
by the judge through judicial process.
30
30
Bismar Nasution, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, disampaikan pada dialog interaktif tentang “Penelitian Hukum dan hasil Penulisan Penelitian Hukum
pada Majalah Akreditasi”, FH. USU, tanggal 18 Februari 2003, Hal. 3
Universitas Sumatera Utara
Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu menggambarkan bagaimana Otonomi dalam kontek teori – teori hukum yang dalam
pemaparannya membahas tentang berbagai persoalan yang berkaitan dengan
Otonomi Khusus dan Pengelolaan Dana Otonomi Khusus di Provinsi Aceh.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan penelaahan terhadap bahan
– bahan hukum yang bersumber dari data - data yang meliputi: 1. Bahan hukum primer yaitu peraturan perundang – undangan yang relevan
dengan penelitian ini, seperti : UUD 1945 sebelum dan setelah amandeman, Undang – Undang tentang Pemerintahan Daerah Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1945, Nomor 22 Tahun 1948, Nomor 44 Tahun 1950, Nomor 1 Tahun 1957, Nomor 18 Tahun 1965, Nomor 5 Tahun
1974, Nomor 22 Tahun 1999 dan Nomor 32 Tahun 2004, Undang- Undang Nomor 44 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan
Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Daerah istimewa Aceh sebagai
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor
56PMK.72008 tentang Penetapan Dana Otonomi Khusus Provisi Aceh Tahun Anggaran 2008, Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Pengalokasian Tambahan Dana bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus. Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah APBD Provinsi Aceh, Laporan Rencana dan Realisasi Penerimaan Keuangan Daerah, Statistik Keuangan dan Laporan ataupun
hasil penelitian lainnya yang dianggap relevan dalam mendukung hasil penelitian ini.
2. Bahan hukum sekunder diperoleh melalui berbagai literatur, berupa buku- buku bacaan, jurnal, serta referensi lainnya yang dianggap relevan dan
berhubungan dengan penelitian ini. 3. Bahan hukum tertier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum skunder
31
berupa: Kamus, Ensiklopedia, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian ini.
4. Bahan hasil
wawancara.
31
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI. Press, 1984, Hal.52
Universitas Sumatera Utara
3. Alat Pengumpul Data