Pembentukan Kelompok Aron Masa Bercocok Tanam di Sawah Tahun 1904

menggunakan ketam yaitu terbuat dari bambu yang dibuat berbentuk pisau yang tajam. Setelah proses memotong selesai maka potongan-potongan padi tersebut akan di kumpulkan kemudian akan dibersihkan ngerik yaitu memisahkan buah dari batangnya dengan cara menginjak-injak batang padi tersebut dengan kaki. Setelah selesai selanjutnya akan dibersihkan ngangin kemudian dijemur sampai kering supaya tidak berbau, setelah itu dibawa kerumah dengan menjunjung. Kemudian akan di simpang di lumbung yaitu tempat penyimpanan padi. Pekerjaan memotong padi dikerjakan secara bersama-sama baik itu laki –laki maupun perempuan. Dalam pengolahan lahan di ladang di kerjakan secara bersama-sama diantara satu keluarga dengan keluarga lainnya atau disebut dengan siurup-urupen. Setiap keluarga yang membutuhkan bantuan tenaga untuk mengerjakan ladangnya, cukup dengan meminta bantuan kepada kerabatnya dengan sedang hati mereka akan membantu. Pada saat itu, jam kerja tidak ditentukan oleh pemilik ladang, jika hari sudah sore pekerjaan akan ditinggalkan dan dilanjutkan besok. Pembagian pekerjaan dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan.

3.1.2. Pembentukan Kelompok Aron Masa Bercocok Tanam di Sawah Tahun 1904

Awal tahun 1904 aliran air sudah selesai dibentuk itampeken. Aliran air berasal dari pegunungan yang berada di sekitar desa yaitu Gunung Sibuaten deleng sibuaten. Untuk membentuk aliran air tersebut dikerjakan dengan cara gotong royong dengan membutuhkan banyak tenaga, oleh karena itu dikumpulkan berapa orang dari setiap desa, adapun orang-orang yang ikut membangun aliran air tersebut berasal dari Desa Sugihen, Nageri dan Sukababo. Setiap orang yang ikut mengerjakan aliran air tersebut akan Universitas Sumatera Utara memperoleh upah yaitu akan berhak untuk mendapat tanah. Ukuran tanah yang diperoleh adalah menurut depa pengulu yaitu 1 depa+ 1 jengkal × 100 meter persegi, ukuran tersebut dinamai dengan depa tuan atau disebut sada panggong lebih kurang 1 ha untuk satiap orang dan pembagian tanah dilakukan oleh pengulu kuta 20 Lokasi awal areal persawahan yang terdapat di Desa Sugihen adalah berada di daerah yang lebih dekat dengan aliran air. Adapun areal persawahan itu pada saai ini adalah perjuman kenjulu yang berada sebelah timur desa, di sebelah selatan perjuman kenjulu tersebut terdapat juga perjuman lau cingkam, kemudian perjuman buah yang sekarang berada di sekitar pemukiman desa bagian atas rumah buah atau disebut juga rumah gugung. . Pembagian aliran air untuk setiap orang adalah sebesar satu buluh lau yaitu terbuat dari bambu selebar korek api. Setelah pembagian sawah dan pembagian tali air selesai dilakukan, secara bertahap warga mulai membuka areal persawahan dengan cara menembok itembok yaitu membuat petak sawah secara bertingkat dengan menggunakan cangkul. Ketika sawah selesai dikerjakan ditembok, warga mulai mengolah sawahnya secara bertahap dengan menanam padi sawah juma sabah. Adapun jenis padi yang ditanam oleh warga adalah jenis padi lokal warga menyebutnya page lumat padi lumat dan page rengget padi rengget. Padi lumat tersebut batangnya pendek waktu panen adalah selama 5-6 bulan sedangkan padi rengget batangnya tinggi dan dapat dipanen setelah berumur selama 5-6 bulan. Proses menanam akan dilakukan pada bulan 8 sampai bulan 9. Bibit padi yang tanam oleh warga diperoleh dari desa terdekat seperti Desa Pernantin, Desa Sukababo dan Desa Nageri. 20 Pengulu kuta: orang yang dituakan dan yang bertanggung jawab atas desa Universitas Sumatera Utara Untuk mengolah pekerjaan di sawah warga membentuk kelompok yang disebut dengan aron, bentuk kelompok aron tersebut dibentuk berdasarkan letak sawah perjuman seperti perjuman kenjulu sebagai lokasi awal yang dijadikan areal persawahan, maka disebut aron perjuma kenjulu. Cara kerja dibuat secara bergiliran pada saat mengerjakan sawah untuk setiap peserta aron. Setiap peserta harus wajib datang untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Dalam kelompok aron tersebut dibuat ketua kelompok sebagai pemimpin yang dapat mengatur kelompok pematang, ketua akan dipilih oleh peserta aron itu sendiri yang dianggap mampu untuk mengatur kelompok tersebut. Ketua akan menentukan sawah siapa yang harus pertama sekali dikerjakan yaitu dilihat berdasarkan keadaan sawah masing-masing peserta aron.

3.1.3. Kelompok Aron Setelah Bercocok Tanam di Sawah