Sarana dan Prasarana Umum

desa seperti yang berasal dari Desa Pernantin, Sarimunte, Sukababo dan Tigasiempat bersama-bersama bergotong royong membuat aliran air nampeken lau parik. Aliran air ini dibuat menjadi bendungan pengalahen lau tepatnya di perjuman Sarimunte yaitu untuk pembagian air sungai kemasing-masing desa. Di desa masing-masing dibuat lagi pembagian air sungai kemasing-masing sawah warga berdasarkan luas sawah yang dimiliki oleh warga, dan dipilih di antara warga yang menjadi pulu parik yaitu orang yang bertanggung jawab atas parik dan penjaga parik yang berfungsi untuk mengontrol kondisi parik sungai. Setiap warga wajib membayar kepada penjaga parik sebagai upahnya yang sudah bersedia menjaga parik tersebut. Biasanya itu hanya dibayar sekali setahun sebanyak satu pelgan dua kaleng padi setiap rumah tangga. Namun, pada saat ini aliran air ini hanya dapat mengaliri perjuman sawah Sugihen dan Pernantin sedangkan untuk perjuman Sukababo tidak dapat dialiri sehingga mereka beralih ke tanaman jagung, begitu juga dengan warga Sarimunte hanya beberapa sawah saja yang dapat dialiri.

2.7. Sarana dan Prasarana Umum

Sarana umum yang terdapat di desa ini antara lain yaitu adalah sarana pendidikan yang terdapat dua buah yaitu satu buah bangunan untuk Sekolah Dasar SD, dan satu buah bangunan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, satu buah puskemaskan dan dua orang bidan desa, selain itu tiga buah bangunan untuk rumah ibadah dan sarana umum lainnya. Nama sekolah dasar yang terdapat di desa ini adalah SD Negeri 040563 yang dibangun sejak tahun 1980 dan berada di rumah buah, biasanya siswa-siswa disini Universitas Sumatera Utara berjalan kaki untuk menuju sekolah. Bangunan yang tersedia adalah terdiri dari tujuh ruangan enam untuk ruangan kelas dan satu untuk ruangan guru. Fasilitas yang tersedia masih minim tidak ada dijumpai perpustakaan atau pun kamar mandi, tenaga guru yang tersedia di sekolah ini ada sekitar sembilan orang dengan jumlah murid sekitar 90 orang dan memiliki halaman sekolah dengan luas 5x 50 meter dan bangunan yang berukuran 6x5 meter. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Juhar dibangun pada tahun 1982 SLTP berada di Desa Tigasiempat yang mempunyai jarak 3 Km dari Desa Sugihen. Sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang tergolong lengkap untuk ukuran di desa adapun fasilitas yang tersedia seperti ruangan kelas yang terdiri dari 12 ruangan, satu buah ruangan baca atau perpustakaan, satu buah ruangan olah raga, dua buah kamar mandi, satu buah ruangan laboratorium yang tersedia dua buah komputer dan memiliki halaman sekolah yang cukup luas. Tenaga guru untuk setiap bidang studi juga tersedia di sekolah ini. Adapun siswa yang bersekolah di sekolah ini yang berasal empat desa yaitu Desa Sugihen, Desa pernantin, Desa Sarimunte, dan Desa Kutambaru. Biasanya siswa-siswi yang bersekolah di SLTP ini berjalan kaki menuju sekolah dengan memakan waktu sekitar setengah jam lamanya oleh karena sebelum pukul 7.00 WIB sudah berangkat dari rumah. Puskesmas pembantu yang berada di desa ini yang sekaligus berfungsi sebagai BKIA dan posyandu desa, yang terdiri atas tiga orang bidan dan satu orang manteri. Puskesmas ini juga menyediakan layanan rawat inap bagi para pasien. Puskesmas ini terdapat dirumah buah sementara dirumah berneh juga terdapat seorang bidan desa. Biasanya bidan dan manteri bertugas di puskesmas ini juga bersedia di panggil kerumah Universitas Sumatera Utara warga misalnya ada diantara warga yang melahirkan dan sakit yang tidak sanggup datang ke kepuskesmas tersebut. Di desa ini terdapat dua buah bangunan gereja yaitu Gereja Batak Karo Protestan satu buah bangunan Gereja Katolik, dan satu buah bagunan Mesjid untuk umat islam. Letak ketiga rumah ibadah ini saling berjauhan, GBKP terdapat diantara rumah berneh dengan rumah buah. Gereja Katolik terdapat dirumah buah tepatnya dipemukiman barong juga jalan menuju perjuman kerangen tambak dan Desa Sukababo, sementara Mesjid terdapat dirumah berneh tepatnya di jalan menuju tapin lau sang-sang. Selain itu terdapat sarana umum lainnya seperti sarana komunikasi , pemandian umum pabrik padi atau kilang padi dan losd. Sarana komunikasi yang tersedia di desa ini terdapat satu buah wartel tepatnya di simpang tiga yang berada di rumah buah Pemilik wartel tersebut adalah salah satu dari warga, nama wartel tersebut adalah wartel simpang telu. Selain itu Sebagian besar warga sudah menggunakan Hp telepon genggam. Untuk pemandian umum yaitu tapin atau pancuran yang terletak di rumah berneh, satu buah balai desa losd yang juga berada di rumah berneh, nama losd ini adalah losd njapen sisagi siwah sada ginting losd ini dibangun pada tahun 50-han dengan memakan waktu selama satu tahun, biasanya losd ini dijadikan sebagai tempat upacara baik perkawinan atau pun kematian dan dapat juga dipakai untuk acara lainnya seperti rapat musyawarah desa dan kegiatan pemuda seperti guro-guru aron pada saat pesta tahunan kerja tahun losd ini dapat menampung sebanyak 1000 orang selain itu fasilitas yang dapat dipergunakan yang ada di losd ini adalah berupa tikar, dapur, kamar mandi dan alat-alat masak. Terdapat juga tiga buah pabrik padi atau disebut juga dengan kilang padi dalam orang karo biasa disebut mesin page, dua diantara tiga pabrik padi tersebut berada di Universitas Sumatera Utara rumah berneh dan satu lagi berada di rumah buah. Warga desa tidak perlu lagi menjual padi mereka ke pasar karena di desa ini sudah tersedia pembeli padi sinukur page cukup dengan mengantarkan padi mereka ke pabrik padi. Sebagian besar sarana umum yang tersedia merupakan milik pemerintah seperti bangunan sekolah, puskesmas, dan balai desa yang dikelola oleh masyarakat untuk kepentingan umum. Sedangkan praktek bidan desa adalah milik bidan yang besangkutan dengan izin praktek dari pemerintah. Sarana ibadah merupakan bangunan yang didirikan oleh warga penganut agama masing-masing dan dikelola oleh anggota rumah ibadah tersebut sedangkan untuk sarana komunikasi dan pabrik padi adalah milik pribadi yang dibangun oleh warga.

2.8. Organisasi Sosial Desa