tanaman petani biasanya menyemprot mereka seperti tanaman padi untuk mencegah kehitaman pada buah padi tersebut.
2.4.3. Flora dan Fauna
Desa Sugihen hawanya sejuk karena alam floranya tumbuh subur dan relatif belum terkena polusi udara seperti di kota-kota besar. Dengan melintasi desa ini, maka
sepanjang jalan akan kelihatan rindangnya pepohonan dan sawah yang terbentang luas, sehingga akan terasa sejuk bagi siapa yang memandangnya. Adapun jenis-jenis flora
yang kebanyakan tumbuhan di daerah ini adalah berupa tanaman keras seperti kelapa, nangka, durian, bambu, kulit manis dan lainnya. Tanaman konsumtif atau tanaman
palawija seperti padi, jagung, kacang-kacangan dan sayur mayur. Tanaman liar yaitu seperti alang- alang dan jenis rerumputan yang beranekaragam. Jenis tumbuhan keras tadi
biasanya tumbuh di lahan yang kering atau reba warga kebun yang berada di sekitar pemukiman warga. Sebagian ada yang tumbuh di pinggir –pinggir jalan seperti pohon
kelapa. Sedangkan jenis tanaman konsumtif seperti padi, biasanya ditanam areal persawahan sabah. Jenis tanaman yang terdapat di hutan seperti tusam pinus,
kalibang-bang, rotan, pohon nira batang pola,dan ditempat tertentu terdapat bunga atau biasa disebut bunga kerangen.
Jenis-jenis fauna yang ada di desa ini umumnya dipelihara warga adalah seperti lembu, kerbau, kambing, babi, bebek dan ayam. Hewan-hewan tersebut biasanya
digembalakan dibukit-bukit kecil uruk seperti kerbau, lembu, dan kambing yang tidak jauh dari ladang mereka. Sedangkan untuk babi, bebek dan ayam biasanya dibuat
kandang yang berada di belakang rumah warga namun, ada juga yang dipelihara di
Universitas Sumatera Utara
ladang mereka. Hewan yang mereka pelihara adalah juga merupakan sebagai tambahan keluarga disamping menanam padi yang sebagai penghasilan utama. Di areal persawahan
banyak terdapat keong emas yaitu siput yang berwarna keemasan biasanya siput ini diambil oleh warga karena dapat merusak padi dan dijadikan makanan bebek mereka.
Selain keong emas ada juga tredapat belut, sulung-sulung ikan kecil, siput hitam cih gondok, singke, dan cibet sejenis serangga tidak berbisa yang dapat dikonsumsi dan
tikus yang juga sebagai musuh dari petani karena merusak padi dengan memakan batang padi petanai.
Jenis hewan yang terdapat di hutan di sekitar desa adalah jenis-jenis burung perik seperti burung raja wali, perkutut, elang, dan lainnya. Selain itu ada juga monyet,
imbo hampir sama dengan monyet, ular, babi hutan, lobar biawak, dan pedi bentuk badan hampir sama dengan tikus dengan ukuran badan sebesar induk kelinci yang
terdapat dalam pohon bambu.
2.5. Tata Ruang Desa