beras atau warga menyebutnya perpage-page. Untuk memperkerjakan sawahnya mereka menggunakan sekelompok aron dan ada juga yang sudah berlangganan dengan perpage-
page tersebut.
2.4. Keadaan Geografis 2.4.1. Jenis Tanah
Desa Sugihen termasuk daerah dataran tinggi yang memiliki jenis tanah berwarna hitam, dan cokelat kemerahan. Tanah yang berwarna hitam terdapat di wilayah
persawahan dan disekitar hutan, sedangkan tanah yang berwarna merah kecokelatan terdapat di wilayah perladangan atau tanah kering taneh kerah . Dibeberapa tempat
terutama lahan yang dekat dengan aliran sungai tanahnya lebih cokelat kemerahan, padat dan sedikit berpasir, di sekitar aliran sungai terdapat tumbuhan seperti bambu, rengo
sejenis bambu dengan ukuran kecil biasanya tempat burung bersarang oleh karena masyarakat tidak memanfaatkan.
Jenis tanah yang subur adalah tanahnya yang gembur dan berwarna hitam cocok untuk lahan pertanian. Lahan seperti ini cocok untuk tanaman padi, jeruk, cabai dan sayur
mayur. Tanah yang subur juga berada di sekitar hutan yaitu terdapat humus dari sisa-sisa daun-daunan pepohonan. Di areal ini juga cocok untuk tanaman seperti jagung, kopi, dan
cokelat. Pada saat ini kebanyakan masyarakat menanam jagung di areal ini.
2.4.2. Musim
Desa Sugihen pada pada ketinggian 1200 M dari permukaan laut. Suhu udara di desa ini hampir sama dengan suhu udara keseluruhan wilayah Tanah Karo, berkisar
Universitas Sumatera Utara
antara 16,1sd 19,9 C, curah hujan rata-rata berkisar 383 MM yang merupakan hujan tertinggi pada bulan Desember dan terendah pada bulan Februari sebesar 25 MM. Musim
penghujan di daerah ini jatuh pada bulan Agustus sampai bulan Januari. Pada musim hujan debit aliran sungai yang mengaliri persawahan masyarakat menjadi bertambah.
Sedangkan musim kemarau jatuh berkisar bulan Februari sampai Juli. Ketika musim hujan tiba semua masyarakat kelihatan sibuk dalam aktivitas pertanian baik disawah
maupun di ladang dan terutama bagi kelompok aron. Adapun tanaman yang ditanam adalah di sawah sudah pastinya padi sementara untuk diladang biasanya ditanam seperti
jagung, cabe, dan sayur-sayuran. Ketika musim kemarau tiba kegiatan di untuk bercocok tanam di ladang kelihatan berkurang karena takut gagal panen seperti tanaman jagung
yang sangat membutuhkan air, pada tahun ini banyak warga yang gagal panen jagung karena kemarau yang berkepanjangan hal ini juga banyak kelompok aron yang
kewalahan karena aktivitas mereka terhalang tidak yang mau dikerjakan. Selain itu warga desa ini juga mengenal adanya musim lain, selain musim hujan
dan musim kemarau, warga biasanya menyebut musim pancaroba. Musim ini terjadi sekitar akhir bulan juni samapi akhir bulan juli. Musim ini banyak yang tidak disukai
oleh warga khususnya petani. Pada musim ini bisa saja terjadi Udan Baho Hujan lebat yang disertai es sebesar biji jagung, yang merusak tanaman karena butiran es akan
merusak buah dan batang seperti tanaman padi sedang bunting. Selain itu hujan panas yang juga sangat mengkhawatirkan bagi warga, jenis hujan ini selain merusak tanaman
juga merugikan bagi kesehatan menyebabkan demam atau flu. Hujan ini turun pada saat matahari bersinar cukup terik hujan ini turun sekitar 20-30 menit. Untuk mengantisipasi
Universitas Sumatera Utara
tanaman petani biasanya menyemprot mereka seperti tanaman padi untuk mencegah kehitaman pada buah padi tersebut.
2.4.3. Flora dan Fauna