Jenis- Jenis Aron siNgemo pada Masyarakat Sugihen 4.2.1.1. Ari-ari Gaji harian

“Ngemo, erdahin kujuma kalak dat sen, sekalak pe kita la jadi soal, adi kurang kari akap puna juma e ma daramina ka deba nari jelmana, asa kapna bias ndungi jumana e ” Artinya: “Ngemo, bekerja ke ladang orang dapat uang, seorang pun bekerja di ladang orang tidak menjadi masalah, kalau nanti pemilik ladang merasa kekurangan orang ia bisa mencari yang lain secukup mungkin” Konsep ngemo yang dapat dilihat dari kutipan tersebut menekankan kepada jumlah peserta bahwa cukup tidaknya jumlah peserta dalam mengerjakan pekerjaan tersebut adalah urusan pemilik ladang puna juma. Seperti yang di katakan oleh seorang informan yaitu Kia Sembiring 20 tahun : “Ngemo, erdahin kujuma kalak ngangkat pungo aku sanga nabi e , ben wari nggo ka baci kualoken gajiku nggo ka bias belanja dua wari, pagi adi lit ka emon ngemo ka ” Artinya: “Ngemo, bekerja keladang orang ngangkat pungo pada saat panen, sore hari sudah bisa kuterima gajiku, cukup untuk dua hari besok kalau ada emon tempat bekerja ngemo lagi ” Konsep ngemo yang dapat dilihat dari kutipan tersebut adalah lebih menekankan kepada jenis pekerjaan dan gaji yang diterima.

4.2.2. Jenis- Jenis Aron siNgemo pada Masyarakat Sugihen 4.2.1.1. Ari-ari Gaji harian

Ari-ari adalah merupakan salah satu bentuk tenaga upahan yang dipakai dalam bidang pertanian. Dalam ari-ari tersebut keanggotannya tidak tetap tergantung pada keadaan luas lahan yang akan dikerjakan, misalnya ketika panen rani membutuhkan banyak pekerja. Bekerja dengan ari-ari tidak banyak aturan yang harus laksanakan seperti aron umumnya yang mempunyai tanggung jawab. Peserta kelompok pada ari-ari Universitas Sumatera Utara tersebut tidak mempunyai ketua yang mempunyai tanggung jawab untuk mengatur pesertanya. Pada sistem ari-ari tersebut pemberian gaji diberikan secara perorangan, pemilik ladang akan langsung memberikan kepada pekerja ketika waktu bekerja sudah selesai dilakukan. Gaji ari-ari sekarang adalah Rp. 25.000 hari, jika jumlah peserta ari- ari tersebut sepuluh orang maka pemilik ladang harus membayar sebesar Rp. 250.000 kepada pekerja tersebut. Pada sistem ari-ari makanan dan minuman sudah disediakan olah pemilik ladang makanan dan minuman yang disediakan oleh pemilik ladang untuk makan siang karena itu sudah menjadi tanggungan pemilik ladang. Dimulainya pekerjaan ari-ari adalah dari jam 10.15 Wib sampai dengan jam 16.30 Wib. Jika pekerjaan belum selesai namun waktu bekerja sudah habis pemilik ladang akan meminta kepada pekerja untuk lembur lembor, dengan menambah gaji, namun jika ada diantara pekerja yang tidak bisa ikut lembur pemilik ladang tidak akan memaksa, maka gaji yang didapat hanya gaji satu hari saja. Dalam ari-ari tanggung jawab tersebut adalah pada yang punya ladang, tetapi bukan berarti para pekerja secara asal-asalan karena biasanya yang punya ladang tersebut ikut bekerja sekaligus mengawasi cara kerja para pekerja tersebut. Jika ada pekerja yang tidak bagus bekerja maka untuk berikutnya pemilik ladang tidak akan mau menerima orang tersebut untuk dipekerjakan di sawahnya atau pun di ladangnya.

4.2.1.2. Mborong Gaji Borongan

Mborong atau sering juga disebut dengan borongan adalah salah satu bentuk tenaga upahan yang dipakai dalam bidang pertanian. Biasanya dalam borongan ini keanggotaanya tidak tetap tergantung keaadaan atau luas ladang dan pekerjaan di sawah Universitas Sumatera Utara yang akan dikerjakan. Misalnya pada waktu menanam neldek, pekerjaan tersebut sudah diborong oleh si ngemo tenaga upah, jadi selesai atau tidak selesainya pekerjaan tersebut dalam satu hari tidak masalah lagi bagi pemilik lahan, yang penting baginya sawah tersebut akan selesai dikerjakan walaupun mungkin akan memakan waktu dua hari. Tetapi para pekerja singemo tersebut akan berusaha menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan secepatnya karena mereka pun tidak mau kehilangan waktu mereka sebab sawah orang lain yang akan dikerjakan lagi sudah menunggu. Biasanya peserta pemborong tidak sembarangan biasanya orangnya yang kuat bekerja simegegeh erdahin. Besarnya gaji yang akan diterima dalam sistem borongan ini tergantung luas lahan puna juma dan pekerjaan yang akan dilakukan. Kelompok singemo tenaga upah tersebut akan menanyakan kepada pemilik lahan puna juma berapa orang biasanya mengerjakan sawah tersebut, misalnya untuk panen memerlukan sepuluh orang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut maka pekerja tersebut akan memborong dengan tenaga sepuluh orang walaupun jumlah mereka tidak ada sepuluh orang maka gaji yang mereka terima adalah sebesar gaji satu hari dikalikan dengan banyaknya pekerja yang mengerjakan sawah tersebut. Pada saat pemberian gaji, pemilik sawah tidak langsung memberikan gaji pada orang per orang, tetapi melalui seorang dari kelompok tersebut yang dianggap mampu memegangnya. Orang tersebut lah yang akan membagikan kepada yang lainnya Oleh karena itu mereka harus kuat bekerja karena sudah menjadi tanggung jawab para pemborong tersebut. Untuk mborong tersebut pemilik sawah tidak menyediakan nasi hanya sayur dan minuman yaitu air putih, akan tetapi pada saat panen pemilik sawah harus menyediakan Universitas Sumatera Utara makanan berupa nasi, sayur, dan minuman seperti teh manis untuk makan siang. Dimulainya pekerjaan mborong tersebut tergantung pekerja tapi biasanya mereka bekerja pada pukul 08.00 Wib sampai dengan pukul 17.30 Wib. Dalam mborong tersebut selesai tidaknya pekerjaan tersebut adalah tanggung jawab dari kelompok tersebut. Untuk lebih jelasnya perbedaan antara ari-ari dengan mborong lihat tabel berikut. Tabel. I Jumlah Tenaga, Waktu dan Upah yang dibutuhkan ½ Hektar Sawah Dengan Ari –ari Gaji harian NO. Jenis Pekerjaan Waktu Yang Dibutuhkan Hari Tenaga Yang Dibutuhkan Orang Upah RpPer Hari 1. 2. 3. 4. 5. Ngalucak pemerataan tanah Napsapi membersihkan dinding pematang sawah Neldek menanam Ngeroro menyiangi Nabi Panen 2 1 1 1 2 4 12 10 5 10 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 Sumber : Penelitian lapangan dan wawancara dengan informan, oktober, 2009 Universitas Sumatera Utara Tabel. II Jumlah Tenaga, Waktu dan Upah yang dibutuhkan ½ Hektar Sawah Dengan Mborong Gaji Borongan NO. Jenis Pekerjaan Waktu Yang Dibutuhkan Hari Tenaga Yang Dibutuhkan Orang Upah RpPer Hari 1. 2. 3. 4. 5. Ngalucak pemerataan tanah Napsapi membersihkan dinding pematang sawah Neldek menanam Ngeroro menyiangi Nabi Panen 2 1 1 1 1 3 9 8 5 9 100.000 300.000 250.000 125.000 250.000 Sumber : Penelitian lapangan dan wawancara dengan informan, oktober, 2009 Berdasarkan kutipan di atas jika ditanyakan kepada masyarakat bahwa yang mana lebih mereka pilih antara ari-ari dengan mborong maka jawabnya adalah borongan mborong , karena dalam borongan tanggung jawab selesai tidaknya pekerjaan tersebut sudah pada kelompok tersebut sedangkan dalam gaji harian ari-ari, kemungkinan selesai tidaknya pekerjaan tersebut masih tanggung jawab yang punya sawah, dimana apabila pekerjaan tersebut tidak selesai maka harus menyewa tenaga upahan lainnya, disamping itu pemilik sawah harus mengontrol pekerjaan mereka.

4.2.1.3. Sinongkah

Sinongkah merupakan salah satu bagian dari tenaga kerja dimana pesertanya hanya satu atau orang, biasanya masyarakat Sugihen menyebutnya dengan sebutan aron sinongkah kelompok tambahan. Peserta sinongkah akan bekerja ketika ada panggilan dari salah satu kelompok tenaga upah, karena mereka kekurangan tenaga maka dipanggil Universitas Sumatera Utara dan ada juga yang menawarkan diri. Biasanya aron sinongkah tersebut bekerja ketika pekerjaan di sawahnya sudah selesai dari pada menganggur lebih baik mencari emon pekerjaan. Pada aron sinongkah tidak ada tanggung jawab dalam mengerjakan sawah, pekerja tersebut mempunyai hak berapa lama ia bekerja tergantung selesainya pekerjaan, akan tetapi walaupun pekerjaan belum selesai sinongkah tersebut meninggalkan pekerjaan tersebut, tanpa ada sangsi dari pemilik sawah. Oleh karena itu pemilik sawah harus mencari tenaga upah yang lain singemo. Para sinongkah tersebut pemilik sawah akan langsung memberikan gaji sebesar berapa lama waktu bekerja. Selain itu para sinongkah tersebut biasanya ada juga yang terlebih dahulu meminta gaji kepada pemilik sawah sebelum mengerjakan pekerjaan maka sinongkah tersebut akan bekerja sesuai dengan berapa besar jumlah uang yang sudah diminta kepada pemilik sawah tersebut.

4.3. Kondisi dan Hal-hal yang Berubah pada Pelaksanaan Aron di Rentang Waktu Tertentu