49
menggambarkan bahwa masih banyak responden hakim pengadilan agama yang sama sekali belum tertarik dengan bank syariah. Ini fenomena menarik.
8. Responden menurut Pengalaman Menggunakan Layanan Pembiayaan
Bank Syariah
Gambar 4.4 Responden Menurut Pengalaman Menggunakan Layanan Pembiayaan
Bank Syariah
Gambar 4.4 menggambarkan mengenai pengalaman responden menggunakan layanan pembiayaan bank syariah. Lebih dari seperlima
37.1 responden yang menjadi nasabah bank syariah menyatakan pernah menggunakan layanan pembiayaan bank syariah. Sedangkan, mayoritas
62.9 responden menyatakan tidak pernah. Ini menunjukkan, layanan pembiayaan bank syariah bukan alasan responden untuk menjadi nasabah
bank syariah.
50
B. Sikap Hakim Terhadap Bank Syariah
Pada bagian ini, penulis mendeskripsikan sikap hakim terhadap perbankan syariah. Sikap tersebut, seperti telah dijelaskan sebelumnya, meliputi lima faktor,
yaitu: 1 mekanisme dan sistem operasional bank syariah, 2 pemanfaatan perbankan syariah untuk suatu kelompok, 3 formalisasi perbankan syariah sebagai pengelola
tunggal, minimal utama, keuangan lembaga Islam, 4 segmentasi pasar perbankan syariah, dan 5 penggunaan perbankan syariah untuk pengelolaan keuangan
pribadi. Setiap faktor mencakup beberapa aspek, dan rincian untuk aspek sikap tersebut dapat dilihat pada Lampiran.
1. Sikap Mengenai Mekanisme dan Sistem Operasional Bank Syariah.
Secara umum, sikap hakim agama di lingkungan PTA Bandar Lampung terhadap faktor di atas dapat dikatakan cenderung mendukung
mekanisme dan sistem operasional bank syariah. Hal ini dapat dilihat dari data yang disajikan pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Sikap Mengenai Mekanisme dan Sistem Operasional Bank Syariah
No Status Dukungan
f 1
Agak mendukung 5
7.5 2
Mendukung 62
92.5 Total
67 100
Sumber: Diolah dari data lapangan Berdasarkan data pada Tabel 4.5, dapat diinformasikan bahwa
responden di lingkungan PTA Bandar Lampung sangat positif mendukung