Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

19 terlalu diperlukan. Metode Thurstone berorientasi pada respon dari responden terhadap isu-isu yang ditanyakan. Menurut pandangannya, sikap merupakan suatu bentuk atau reaksi perasaan terhadap objek tertentu. Konsep Thrustone ini berlandaskan kepada perasaan mendukung-tidak mendukung atau memihak favorable- tidak memihak unvorable terhadap objek yang diukur. 3 Metode Likert Metode likert dapat dikatakan sebagai metode pertama yang melakukan pendekatan dengan mengukur luasdalamnya pendapat dari responden bukan hanya dengan jawaban “ya” atau “tidak”. Dalam metode ini, sebagian besar pertanyaan dikumpulkan, namun setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dalam lima tingkatan jawaban pertanyaanpertanyaan yang diajukan. Urutan untuk skala ini umumnya menggunakan lima angka penilaian. 4 Osgood’s Semantic Differential Skala perbedaan semantic Osgood’s Dalam penyusunan skala ini, serangkaian kata sifat yang menunjukkan ciri atau karakteristik stimulus atau objek sikap telah dipilih dan ditentukan, dan objek sikap disajikan sebagai stimulus tunggal pada setiap rangkaian, dan diikuti oleh kontinum-kontinum psikologis yang kedua kutubnya berisi kata sifat yang berlawanan. 13 13 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1995, ed. II, h.170. 20 Kontinum psikologis pada teknik beda semantik ini dibagi menjadi tujuh bagian yang diberi angka 1 sampai 7, mulai dari kutub unfavorable sampai dengan kutub favorable. Jika peletakan kutub favorable dan unfavorable itu dibalik, maka peletakan angka skornya pun disesuaikan sehingga perlu dibalik juga. 5 Scaling Method metode skala Salah satu kelemahan dari methode Thurstone dan Likert adalah perilaku responden yang diukur tidak memiliki arti yang khusus. Guttman mengajukan sebuah metode yang mana setiap nilai jawaban mempunyai arti yang unik. Guttman menggunakan indeks daftar kata- kata unutuk menentukan kesatuan ukuran, dan sebagai konsekuensinya pengukuran Guttman mungkin merupakan yang paling pendek antara 4 sampai dengan 10 dan hanya dibatasi topik yang bersangkutan.

2. Perilaku atau Tindakan

a. Tingkatan Perilaku atau Tindakan

Seseorang akan mengadakan penilaian atau pendapat terhadap hal yang telah diketahui untuk dilaksanakan, setelah ia mendapatkan stimulus atau rangsangan. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Agar terwujud menjadi tindakan atau perbuatan nyata, maka diperlukan faktor pendukung berupa fasilitas dan dukungan dari pihak lain. Tindakan terdiri dari beberapa tingkat yaitu: 14 14 Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h.145.