Tujuan dan Manfaat Penelitian
9
keterbatasan infomasi yang sampai kepada mereka terkait dengan fatwa
tersebut.
4.
Muh. Fudhail Rahman, “Hubungan Antara
Persepsi Civitas Akademika Terhadap
Perilaku Untuk Menjadi Nasabah Pada
Perbankan Syariah Studi Kasus Pada
Unisma Bekasi
”, Tesis Program Pascasarjana
Konsentrasi Ekonomi Islam UIN syarif
Hidayatullah Jakarta, 2005.
Penelitian ini menganalisis bagai- mana dimensi produk dan jasa,
kepuasan nasabah serta proses sosialisasi mempengaruhi persepsi
dan perilaku Civitas Akademika untuk menjadi nasabah bank
syariah. Responden umumnya sepakat bahwa bank syariah dapat
berdiri sejajar dengan jenis lembga- lembaga keuangan lainnya,
ironisnya, tidak semua persepsi positif tersebut dibarengi dengan
perilaku untuk menjadi nasabah. Termasuk dalam katagori ini adalah
kalangan Civitas Akademika. Hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan antara persepsi dan perilaku nasabah untuk menjadi
nasabah pada perbankan syariah. Dari penelitian tersebut,
Civitas Akademika yang dianggap sebagai kelompok
komunitas masyarakat intelektual memiliki persepsi
dan perilaku yang positif terhadap perbankan syariah.
Sedangkan, pada penelitian ini, penulis ingin melihat
bagaimana sikap dan perilaku hakim sebagai
kelompok komunitas masyarakat intelektual yang
memiliki latar belakang agama lebih terhadap hukum
Islam khususnya perbankan syariah.
5.
Fauzan Hariri, “Preferensi Dan
Perilaku Masyarakat Terhadap Perbankan
Syariah Studi Pada Wilayah Kecamatan
Cakung Jakarta Timur
”, Skripsi Konsentrasi Perbankan
Syariah Fakultas Syariah Dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010. Meneliti faktor-faktor yang
menentukan preferensi masyarakat terhadap bank syariah dan faktor
apa yang mempenga-ruhi perilaku masyarakat dalam pengambilan
keputusan untuk memilih bank syariah. Subjek yang diteliti adalah
warga Cakung Jakarta Timur. Hasil penelitian, preferensi masyarakat
terhadap produk bank syariah dipengaruhi oleh pilihan produk dan
untuk keputusan dalam memilih bank syariah; sedang fasilitas dan
pelayanan tidak mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap
produk bank syariah dan kemudahan akses serta persepsi
masyarakat tentang bunga bank walaupun bernilai positif tetapi
tidak mempengaruhi keputusan masyarakat untuk memilih bank
syariah. Studi tentang preferensi dan
perilaku masyarakat ini telah banyak dikaji, tetapi pada
kesempatan ini penulis ingin lebih fokus mengetahui sikap
dan perilaku dilihat dari faktor yang
mempengaruhinya. Subjk penelitian ini adalah
hakim Peradilan Agama. Hasil penelitian ini,
menunjukkan sikap positif hakim terhadap perbankan
syariah sedangkan pada perilaku, hakim
menunjukkan perilaku yang kuran mendukung.
6.
Siti Sobaiyah, “Tingkat Persepsi Ormas Islam
Kota Bogor Terhadap Perbankan Syariah
”, Skripsi Konsentrasi
Perbankan Syariah Fakultas Syariah Dan
Meneliti tingkat persepsi dari ormas Islam kota Bogor terhadap
perbankan syariah dan apakah ada persamaan antara persepsi ormas
Islam kota Bogor dengan persepsi pada hasil penelitian sebelumnya.
Hasil yang didapat, bahwa Pada penelitian tersebut,
yang dikaji persepsi ormas Islam di kota Bogor,
sedangkan penelitian kali ini perilaku hakim.
Penulis ingin membandingkan hasil
10
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010. sebagian besar tingkat persepsi
ormas islam kota Bogor terhadap perbankan syariah berada pada
katagori baik, jika dilihat dari segi pengetahuannya terhadap bank
syariah, sikap, dan kecenderungan bertindak dari ormas islam kota
Bogor terhadap perbankan syariah. penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa ormas Islam kota Bogor memiliki
persepsi yang positif terhadap perbankan syariah
dengan perilaku hakim.
7.
Muhamad Ghazali, “Respon Kiai Babakan
Ciwaringin Cirebon Terhadap Perbankan
Syariah ”, Program
Studi Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008.
Membahas tentang respon kiai terhadap perbankan syariah, dan
hubungan status sosial ekonomi kiai Ciwaringin Cirebon dengan
responnya terhadap perbankan syariah. Variabel status sosial
ekonomi yang digunakan X terdiri dari: pendidikan, pekerja-an,
kekayaan, akseptabilitas, dan kedudukan. dan respon terhadap
bank syariah Y terdiri dari: respon kognitif, respon afektif, dan respon
psikomotorik. Hasil penelitian, ternyata jika status sosial ekonomi
kiai tinggi, responnya terhadap perbankan syariah akan naik dan
sebaliknya. Ttetapi kenaikannya tidak signifikan karena
hubungannya sangat rendah. Studi tentang dukungan
terhadap perbankan syariah yang mengkaji
ulamapemuka agamatokoh masyarakat sudah banyak,
tetapi dalam penelitian kali ini penulis mencoba
mengkaji tentang hakim sebagai individu yang
memiliki pengaruh di lingkungan sekitar yang
belum pernah dikaji.
8.
Dede Miftahudin, “Respon Pesantren
Terhadap Bank Syariah di Sukabumi
”, Konsentrasi Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2007. Dalam skripsi tersebut membahas
tentang respon pesantren yang terdiri dari kiai, ustadz, dan santri
terhadap bank syariah yang ada di sukabumi. Indikatornya meliputi:
respon terhadap bank syariah aspek kognitif meliputi pengetahuan
tentang bank syariah, respon terhadap sosialisasi aspek afektif
meliputi sikap terhadap bank syariah, respon terhadap bank
syariah aspek konatif meliputi kecenderungan bertindak untuk
menjadi nasabah, dan lain-lain. Hasil yang didapat bahwa respon
kiai, ustadz dan santri terhadap bank syariah sangat baik. Mengenai
kecenderungan bertindak para kiai dan ustadz ikut serta memilih bank
syariah sebagai sarana dalam menitipkan hartanya.
Studi tentang dukungan atau perilaku atau persepsi
tentang perbankan syariah sudah banyak dikaji, tetapi
belum ada yang mengkaji elit tertentu dalam hal ini
hakim. Ini yang menjadi perbedaan mendasar antara
penelitian-penelitian sebelumnya dengan
penelitian yang penulis tulis. Hakim merupakan
komponen masyarkat yang sangat berpengaruh untuk
sosialisasi perbankan syariah.