Sikap mengenai Segmen Pasar Bank Syariah

56 Berdasarkan Tabel 4.9 ini tampak bahwa sikap responden sangat positif terhadap gagasan penggunaan perbankan syariah untuk pengelolaan keuangan pribadi responden. Data menunjukkan bahwa mayoritas 88.1 hakim menyatakan sikap mendukung jika pembayaran gaji atau pembayaran segala pembiayaan hajat rumah tangga seperti pembayaran air, listrik, dan lain-lain responden dilakukan melalui bank syariah. Sementara itu, ada bebarapa hakim yang tidak dengan tegas memberikan sikap mendukung, yaitu sebesar 4.6.

C. Perilaku Hakim terhadap Perbankan Syariah

Secara keseluruhan, perilaku responden terhadap perbankan syariah menunjukkan perilaku yang cenderung tidak sesuai dengan perkiraan awal, yaitu bahwa sesuai dengan bidang usahanya, hakim diharapkan berperilaku positif terhadap perbankan syariah. Banyak responden, pada level praksis atau perilaku, terbukti tidak mendukung eksistensi perbankan syariah. Hanya sebagian kecil yang dengan tegas mendukung aktivitas dan arah perkembangan perbankan syariah. Hal ini dikarenakan bahwa masih ada keraguan di kalangan responden hakim untuk mendukung eksistensi perbankan syariah. Untuk itu, agar lebih jelas, data rincian aspek perilaku dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut. 57 Gambar 4.5 Perilaku Hakim terhadap Perbankan Syariah Gambar 4.5 di atas menginformasikan mengenai kecenderungan perilaku responden hakim di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung. 59.6 responden hakim menyatakan agak mendukung, dan 37.6 tidak mendukung perbankan syariah pada level perilaku keseharian. Sebalikanya, hanya 2.8 responden yang memperlihatkan secara tegas perilaku yang tegas mendukung keberadaan perbankan syariah. Menurut data frekuensi tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar hakim menunjukkan perilaku yang cenderung mendukung perbankan syariah. Rincian perilaku terhadap perbankan syariah sesuai dengan dimensinya, disajikan pada Tabel 4.10 berikut: