loncenga dan distribusi data tidak melenceng ke kiri ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan KolmogorovSmirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5 0,05maka jika nilai Asymp Sig 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal
Situmorang, 2008:55 2.
Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel
independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas
tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat kolerasi antara variabel bebas maka
dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinieritas
menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan : 1
Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius. 2
Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
3.11 Metode Analisis
3.11.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode Analisis Linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan variabel bebas dengan variabel terikat, formulasi yang digunakan
adalah
Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+e
Keterangan: Y
= Loyalitas konsumen terhadap pasta gigi Pepsodent A
= Konstanta b1,...b3 =Koefisien regresi
X1 = Komponen kognitif
X2 = Komponen afektif
X3 = Kompnen konatif
E = Standar error
Alasan digunakan metode analisis regresi linier berganda adalah teknik analisis ini dapat memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh variabel bebas
loyalitas konsumen terhadap variabel terikat komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif.
3.11.2 Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Uji secara serempakSimultan Uji - F.
Uji F dilakukan untuk melihat secara bersam-sama apakah ada pengaruh signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
terdapat variabel terikat Y. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah:
H : bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara
signifikan terdapat variabel bebas. Ha : bi
≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama -sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
dengan tingkat kesalahan α = 5. Kriteria uji digunakan:
H diterima bila F
hitung
F
tabel
dan nilai signifikannya F
hitung
tingkat kesalahanα. Ha diterima bila F
hitung
F
tabel
dan nilai signifikannya F
hitung
tingkat kesalahanα. 2.Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Bentuk pengujiannya yaitu: Ho : b
1
, b
2
, b
3
= 0 variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Ha : b
1
, b
2
, b
3
≠ 0 variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Pada penelitian ini nilai T
hitung
akan dibandingkan dengan nilai T
tabel
pada tingkat signifikan α = 5
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: Ho diterima bila T
hitung
T
tabel
dan nilai signifikan T
hitung
tingkat kesalahan α. Ha diterima bila T
hitung
T
tabel
dan nilai signifikan T
hitung
t ingkat kesalahan α.
3. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan R2 berkisar antara 0 nol sampai
dengan 1 satu, 0 ≤ R2 ≤ 1. Hal ini berarti bila R2 = 0, menunjukkan tidak adanya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2 mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadapvariable terikat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia,Tbk.
Unilever Indonesia terdaftar dengan nama PT. Unilever Indonesia Tbk yang didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan No. NPWP 1.001.701.0-054.
Klasifikasinya adalah barang kosmetik dan keperluan rumah tangga misalnya Pepsodent, Sariwangi, Molto, Rinso, Ponds, Kecap Bango dan lain-lain. Pada awal
pendirian memiliki modal sebesar Rp. 76.300.000.000,00. Kantor pusatnya berada di Graha Unilever Jl. Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta.
Unilever Indonesia baru saja berulang tahun yang ke 75 tahun, dan sejak tahun 1933 Unilever berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Perusahaan ini tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer goods yang mempunyai peran penting di Indonesia. Unilever memiliki dua pabrik besar di
Indonesia yang terletak di Cikarang dan Rungkut Surabaya. Pabrik di Surabaya memproduksi produk home care sedangkan di Cikarang memproduksi es krim,
margarine, kecap, the, dan berbagai jenis makanan ringan. Saat ini PT. Unilever Indonesia Tbk. memiliki 33 merek dan beroperasi pada 13 kategori produk. Unilever
memiliki strategi memfokuskan usaha pada core categories pada produk-produk yang sudah banyak memimpin.
Perusahaan ini telah go public di awal 1982 dan sahamnya tercatat dan diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia BEI di Jakarta dan Surabaya. Produk
Unilever sangat terkenal, setiap hari masyarakat memiliki kemungkinan menggunakanproduk Unilever. Perusahaan Unilever memiliki dua kekuatankunci,
45