Keistimewaan Membaca Al-Qur’an

digunakan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan belajar membaca al- Qur’an, diantaranya: a Metode Al-Baghdady Metode al-Baghdady berasal dari Baghdad Irak. Metode al- Baghdady adalah metode tersusun, maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan, merupakan sebuah proses yang lebih kita kenal dengan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode yang pertama berkembang di Indonesia. Cara pembelajaran metode ini adalah hafalan, eja, modul dan pemberian contoh yang absolute. b Metode Hattaiyyah Adalah suatu metode pengajaran membaca al- Qur’an dengan pendekatan pengamalan huruf Arab dan tanda baca melalui huruf latin. c Metode Al-Barqi Metode ini sifatnya bukan mengajar namun mendorong siswa. Disini siswa dianggap telah memiliki persiapan dengan pengetahuan yang tersedia. Siswa membuka atau melihat peragapapan tulis, tidak dalam keadaan kosong. Karena sudah punya kesiapan , maka siswa hanya membaca, memisah, memilih dan memadu sendiri. 16 d Metode Iqro’ M etode iqro’ disusun oleh Ustadz As’ad Human yaitu metode membaca al-Qur ’an yang menekannkan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid yang dimulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan sempurna. Model pengajaran iqro’ yaitu: a Cara Belajar Siswa Aktif CBSA, guru tak lebih hanya sebagai penyimak, bukan penuntun 16 Majalah Ummi, Varian Metode Belajar Membaca Al-Quran, 2016, www.majalahummi.com. bacan; b Privat, guru menyimak seorang demi seorang; c Asistensi, yaitu jika guru tidak mencukupi, murid yang mahir bisa turut membantu mengajar murid-murid yang lainnya. 17 e Metode Maisura Metode ini di susun oleh DR. K.H. Ahmad Fathoni, Lc., M.A. Metode Maisura sudah lama beliau gagas dan telah diajarkan kepada murid-muridnya sejak tahun 1994. Basis materi metode maisura mempunyai 3 pilar utama, yaitu: teori yang berpijak pada rujukanreferensi terpercaya yang sebagian besar disertakan teks dan terjemahannya; praktik yang terintegrasi pada talaqqiy dan musyafahah; dan informative terhadap mushaf terbitan Indonesia dan Timur Tengah. 18 Dahulu metode ini belum ada namanya. Baru terpikirkan memberikan nama ketika metode ini mulai tersebar luas dan banyak yang menanyakan metode apa yang selama itu dipelajari. Mulailah ia memikirkan nama yang tepat untuk penemuannya tersebut. Suatu ketika, saat beliau sedang membaca Al- Qur’an surah Al- Isra ayat 28, terdapat kalimat „qaulan maisura’. Ia berhenti sejenak dan berpikir bahwa kata maisura dirasa tepat sebagai nama metodenya. Arti maisura adalah mudah dipahami, simpel, praktis, bersahaja, dan lemah-lembut. Sejak itulah belaiau menamakan penemuannya “Metode Maisura, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al- Qur’an”. Mempelajari Al- Qur’an melalui Metode Maisura didukung dengan petunjuk praktis yang dituangkan dalam buku panduan sehingga semakin mempermudah bagi para pelajar yang ingin 17 Tombak Alam, Metode Membaca Menulis Al- Qur’an 5 Kali Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, h. 13 18 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al- Qur’an Metode Maisura Edisi IV, Jakarta: FU IIQ, 2014, h. vii